[9] Yogyakarta

1.4K 135 5
                                    

Sorot matahari masuk tanpa permisi ke dalam mobil dan mengenai wajah Azmi. Beruntung hari masih pagi, jadi tak terlalu panas.

Merasakan kehangatan diwajahnya, Azmi mendongakkan kepalanya. Tangannya mengucek matanya, dan pandangannya masih kabur.

"Kok aku bisa tidur?" Lirihnya. Azmi melirik jam tangannya. Rupanya ia tertidur dua jam.

"Pak masih lama ya?" Tanya Azmi pada supir taksi.

"Iya nak, hari ini jalan macet sekali. Jadi ya kira-kira masih 5 jam lagi, kita baru nyampe Malioboro."

"Lama juga ya, ehmm pak, saya mau tidur lagi, nanti kalo udah sampe, bangunin saya ya pak!" Pinta Azmi.

"Siap nak." Jawab pak supir antusias.

Azmi memilih melanjutkan acara tidurnya. Badannya begitu letih setelah pulang liburan. Tadi setelah subuh, ia sudah tidur, tapi hanya sebentar.

Karena Azmi harus menyiapkan pakaian dan barang yang akan ia bawa ke Jogja.

5 jam kemudian, tepat pukul 14.00 WIB...

"Nak Azmi, bangun. Udah sampai Jogja!" Pinta pak supir.

"Heh? Udah sampai ya pak? Kok cepet banget." Azmi berusaha mengumpulkan nyawanya.

"Hehe iya nak,"

"Tapi kok bapak bisa tau nama saya?" Tanya Azmi.

"Ya tau lah nak, siapa sih yang nggak kenal sama nak Azmi. Udah sholeh, baik, ramah, ganteng, suka sholawatan pula. Anak saya aja ngefans sama nak Azmi." Jelas pak supir.

"Masa sih pak?"

"Iya nak."

Drrt drrrrttt...

"Siapa nak?"

"Abah saya, katanya kalo udah sampai suruh chat. Nanti dijemput."

"Owalah, sekarang bilang aja sama Abah, kalo udah sampe Malioboro!" ucap pak supir sambil menurunkan barang bawaan Azmi.

Azmi tersenyum mengangguk dan segera turun dari taksi dan membantu pak supir untuk menurunkan barangnya.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam Abi!" Jawab Azmi

"Waalaikumsalam pak." Jawab pak supir dengan sedikit senyuman.

"Baru nyampe ya mi?" Tanya Abah Abdul

"Iya bi. Lian nggak ikut bi?"

"Enggak, lagi main sama temennya tadi."

"Ehmm nak Azmi, sebelum pergi, apa saya boleh minta tanda tangannya nak Azmi? Ya sebagai hadiah anak saya. Kebetulan hari ini anak saya sedang ulang tahun. Nanti dia pasti seneng banget." Ijin pak supir.

"Boleh banget pak."

"Ini!" Pak supir memberikan sebuah pulpen beserta secarik kertas pada Azmi.

"Nah ini pak." Azmi mengembalikan kertas yang telah ada tanda tangannya beserta pulpennya.

"Terimakasih banyak nak, kalo begitu saya pamit ya nak, bapak."

"Iya pak, hati-hati."

"Iya, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

💚💚💚

Tak jauh dari lokasi, Abah Abdul mengantarkan Azmi ke rumah neneknya. Selama perjalanan Azmi menikmati perjalanan sambil bersholawat.

The Power of SantriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang