[33] Kisah Lama

924 45 21
                                    

Kring kring kring...

"Baiklah, sekian materi kita hari ini, apakah ada yang ingin ditanyakan? Silahkan angkat tangannya!" Ujar ustadzah Rumi sesaat setelah bel pulang sekolah berbunyi.

Seluruh santriwati diam.

"Adel, kamu kenapa? Ada masalah?" Tanya ustadzah pada Adel.

"Adel? Adel kamu lagi ada masalah?" Tanya ustadzah lagi.

Ustadzah terus memanggil nama adel. Tapi tidak ada respon dari si pemilik nama. Ia terus saja melamun. Entah apa yang sedang ia lamunkan.

Fina yang duduk dibelakang Adel mencoba menepuk Adel pelan, supaya Adel cepat sadar. Adel pun terkejut dan betapa malunya ia, ketika melihat ustadzah sedang menatapnya.

"Afwan ustadzah, tadi ana kurang fokus. Sekali lagi afwan ustadzah." Ucap Adel.

"Kenapa Adel, kamu lagi ada masalah? Kok akhir-akhir ini, kamu sering ga fokus,"

"Eeee, tidak kok ustadzah, tidak ada apa-apa." Jawab Adel.

"Ya sudah. Kalo gitu mari sama-sama kita tutup pembelajaran kita hari ini dengan bacaan Hamdalah!" Kata ustadzah Rumi.

"Alhamdulillah." Ujar seluruh santriwati penghuni kelas.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Syukron ustadzah." Kata semua santriwati secara serempak.

Tawa bahagia memancar di wajah para santri dan santriwati. Bel yang ditunggu-tunggu akhirnya berbunyi juga.

Semuanya langsung membereskan alat tulis mereka dan kembali ke kamar, dan bersiap untuk kegiatan selanjutnya, yaitu hafalan Al-Qur'an.

Setiap pulang sekolah, para santri disibukkan dengan Al-Qur'an masing-masing, dan mulai melanjutkan hafalan Qur'an nya. Tetapi hafalan ini tidak wajib untuk disetorkan, karena waktu menyetorkan hafalan itu ada sendiri, yaitu di waktu sore hari, setelah shalat ashar.

Ad 3 tempat favorit yang jadi kebiasaan bagi santri dan santriwati utuk menghafal. Biasanya, mereka menghafalkan di kamar, banyak pula dari kalangan santriwati yang sengaja menghafal di taman dekat asrama Ikhwan. Ya pasti kalian tau sendiri, alasannya itu seperti kata pepatah, ada udang dibalik batu. Ada makna dari kebiasaan mereka menghafalkan Al-Qur'an di taman, seperti memanfaatkan situasi untuk menatap Ikhwan tampan contohnya. Tapi tak jarang juga, ada yang menghafal di masjid.

Diantara ketiga tempat favorit tadi, trio A lebih memilih dikamar. Kenapa? Karena mereka itu terlalu malas untuk beranjak dari tempat tidur mereka. Disela-sela hafalan,..

"Del, aku mau tanya, tapi jawabnya harus jujur. Ya?" Kata Fina.

"Kenapa?"

"Apa yang jadi beban buat kamu akhir-akhir ini?" Fina mulai mengintrogasi Adel, sedangkan Nisa diam dan mendengarkan percakapan duo A.

"Beban? Enggak. Enggak ada." Adel bohong.

"Ga mungkin. Pasti ada. Pasti ada hal yang bikin kamu itu kepikiran terus Del." Elak Fina.

"Apa sih Fin?"

"Del, kita ini sahabat kamu loh. Dan sahabat itu, bakal nemenin saat senang ataupun sedih. Sahabat juga bakal bantuin sahabat lainnya kalau lagi ada masalah. Del, kita bakal bantuin kamu kok, asal kamu cerita dulu sama kita," Jelas Nisa.

"Iya Del. Kalo kamu ada masalah kita pasti bantuin. Tapi ya kamu harus cerita dulu, ada apa sebenernya. Kalo kamu sendiri aja ga cerita, gimana kita mau bantuin?" Sahut Fina.

The Power of SantriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang