[13] Surprise!!

1.3K 86 0
                                    


"Gak ah. Kedatangan aku kesini, aku mau ngomong sesuatu sama kamu. Empat mata." Ujar Hafidz serius.

"Ngomong apa kak?"

"Bukan ngomong sih, tapi lebih ke nanya. Hehehe."

"Iyadeh serah, mau nanya apaan emang?"

"Tapi janji jawab jujur?" Tanya Hafidz menaikturunkan alisnya.

"Insyaallah."

"Ehmm, eeeee, anu, haduh gimana ya nanyanya? Janji gak marah juga loh?"

"Iya ih, cepetan kak!"

"Sabar dikit dong. Aku tu mau nanya, kamu ituuuu, sebenernya kamu suka sama Nisa apa enggak si?"

Deg! Azmi kaget mendengar pertanyaan dari kak Hafidz itu. Ia bingung harus menjawab apa. Azmi hanya bisa diam, seolah sedang memikirkan jawaban.

"Kak, kak Hafidz kok nanya gituan?"

"Ya gak papa, aku cuma pengen mastiin aja, kamu beneran suka apa enggak."

"Kalo iya kenapa? Kalo enggak kenapa kak?" Tanya Azmi.

"Kalo iya, ya aku bakalan berusaha mati-matian buat dapetin Nisa. Kalo enggak, ya Alhamdulillah, aku gak akan ada saingan. Jadi gak harus capek-capek dapetin Nisa." Jawab Hafidz.

"Terus gimana? Kamu suka apa enggak?" Pertanyaan Hafidz untuk kesekian kalinya.

"Cuma sekedar mengaguminya kok kak." Azmi bohong!

"Tapi ada niatan gak mau jadiii,,, imamnya Nisa gitu misalnya?"

Jlebb!!

"Eihmmmm, eeehhh. Kalo itu aku gak bisa jawab kak. Jodoh sudah ada yang mengatur, kalo nantinya Nisa emang dituliskan untuk menemani Azmi sampe nanti selamanya, ya Azmi gak bisa apa-apa selain menerimanya." Ujar Azmi.

"Oh gitu?"

"Iya. Emangnya kak Hafidz suka sama Nisa?"

"Ya kalo enggak, ngapain nanya gituan? Kayak kurang kerjaan."

"Oh ya. Kalo gitu Azmi tidur duluan ya kak? Kakak jangan lupa tidur jugak." Kata Azmi pergi dengan langkah cepat.

"Ok."

Azmi pergi ke kamar dengan langkah cepat. Suasana hatinya sedang tak baik kali ini. Lantas ia segera menuju kamar dan beristirahat.

💚💚💚

Pagi hari tiba. Suara ayam berkokok menyambut kedatangan matahari. Duo A bangun dari tidur mereka, dan mandi. Shalat subuh? Tenang, mereka udah shalat kok.

Dentingan suara ponsel membuat Nisa berhenti merapikan tempat tidurnya. Ia membuka ponselnya, dan menemukan nama Azmi disana.

Ternyata Azmi yang memberikan pesan WhatsApp itu. Azmi mengajak Nisa untuk pergi ke taman yang letaknya dekat rumah neneknya, sekitar jam 9.

Kemudian Nisa melirik kearah jam dinding, dan yap. Saat ini masih jam 6 pagi. Nisa segera merapikan tempat tidurnya, dan segera mandi.

"Buru-buru banget Nis?" Tanya Adel.

"Iya nih."

"Mau kemana? Pasti mau ketemuan sama Azmi ya?" Tebak Adel.

"Iya hehehe."

"Ya udah sini, biar aku aja yang rapihin, kamu langsung mandi aja."

"Eh tapi perginya masih nanti jam 9."

"Udah. Sana mandi!!"

"Hmmm. Iya deh iya. Makasih Adel zeyengg."

"Masama."

The Power of SantriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang