12. hari yang menyedihkan

3.7K 182 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
"Hanya Ikhlas lah. Ikhlas menerima semua kenyataan yang membuat kita menerima takdir yang mengecewakan."

***

Hari ini, hari yang bukan Nafisyah inginkan. Pernikahan Ainun dan Kak Khalif akan segera di laksanakan beberapa saat lagi, Nafisyah tahu bahwa rumah Ainun berada di Lembang, tidak jauh dari kota yang ia tempati.

Memudahkan untuk datang dalam acara pernikahan tersebut dan menyulitkan untuk ia membuat alasan untuk tidak hadir dalam acara tersebut.

Masih ada sesak yang mendalam di hati Nafisyah. Berbagai cara ia lakukan untuk tidak berlarut-larut dalam kesedihannya, tapi entah kenapa sesak selalu ia rasakan.

Seperti hal nya sekarang, Nafisyah pergi ke taman depan masjid. Hati nya terbesit untuk tidak melihat akad yang akan di ucapkan Khalif di dalam mesjid sana.

Tapi rencana tersebut gagal, tangan Nafisyah di pegang oleh Maya dan menyeretnya untuk kembali kedalam mesjid.

"Naf, ayok kedalam. Bentar lagi akad loh!" seru Maya dengan nada semangatnya.
Sepertinya efek bahagia Ainun tertular pada Maya.

"Ouhh ya". Jawab Nafisyah dan mengikuti langkah Maya.

Maya tentu hadir dalam acara bahagia sahabatnya itu, walau jarak jauh Maya tetap datang ke Lembang. Maya memang asli orang Bogor. Jadi, sejak kemarin ia telah ada di rumah Ainun dan mendampingi Ainun.

Seperti sekarang ini, Maya mengajak Nafisyah untuk duduk dekat Ainun. Karena Ainun ingin ditemani dua sahabatnya itu. Maya dan Nafisyah.

Sayangnya Ainun sedikit kecewa terhadap Nafisyah, karena beberapa hari ia menghubunginya selalu tak ada jawaban. Seperti seseorang yang menghindar. Dan itu membuat Ainun bingung.

"Naf!!" ucap Ainun sambil memeluk Nafisyah.
"Ku kira kamu gak bakalan datang" Ucap Ainun lagi dengan sedikit linangan air mata.

"Heheheh.. maaf yah Nun. Udah dong, akad mau dimulai tuh" Ucap Nafisyah dengan senyumnya. Tentu bukan senyum bahagia.
Nafisyah sedikit membenarkan riasan Ainun yang sedikit berubah.

"Sini deh" Ucap Ainun pada Maya dan Nafisyah,
"Aku degdegan tahu, hehehe" ucapnya pada mereka.

"Ya elah, tenangin dong May. Kasihan tuh gemeteran" Ucap Nafisyah pada Maya.

"Hahahah.. segitunya Nun. Sini tangannya kita pegang ya"
ucap Maya.

Dibalik tirai mesjid, Khalif sedang akan mengucapkan akad. Dengan sekali tarikan nafas Khalif mampu mengucapkannya dan kata sah pun terdengar.
Nafisyah yang mendengar akad yang Khalif ucapkan langsung tergugu menangis dan memeluk Ainun dengan sangat erat.

"Selamat Ainun, aku ikut bahagia" Ucap Nafisyah bohong.

"Selamat yah Nun, aku jadi pengen cepet nyusul nih" Ucap Maya, sama halnya dengan Nafisyah. Maya pun terisak menangis, bedanya ia menangis bahagia.

"Makasih" hanya kata itu yang Ainun ucapkan. Selajutnya Ainun pergi untuk datang menandatangani surat nikahnya.

Setelah kepergian Ainun, Nafisyah pun pergi untuk ke taman. Ia sungguh tak sanggup bila harus berlama-lama disana, apalagi harus melihat Khalif mencium kening Ainun.

Maya mengikuti arah kaki Nafisyah, ia tahu apa yang Nafisyah rasa kan. Maya tahu apa yang terjadi pada sahabatnya itu.
Bodohnya ia tidak bisa berbuat apa-apa untuk sahabatnya itu.

"Naf!" teriak Maya, yang hampir kehilangan arah Nafisyah.

Ternyata bukan taman mesjid yang ia singgahi, melainkan taman kota yang tidak terlalu jauh dari tempat pernikahan berlangsung.
Di sebrang sana, Nafisyah segera menghapus air matanya.

"Mau kemana?" tanya Maya.
"Gerah aku kalau disana, nyari angin May" jawab Nafisyah.

"Naf, aku tahu. Menangislah di pundakku. Hanya itu yang bisa aku lakukan untuk kamu. Luapkan semuanya" ucap Maya, ia sangat sedih ketika melihat sahabatnya seperti ini.

Khawatir yang ia rasa, Maya mengerti akan semua tindakan yang Nafisyah lakukan. Maya tahu kalau teryata Nafisyah menyukai laki-laki yang sekarang sudah menjadi suami sahabatnya itu.

Terbukti saat Maya, membereskan tempat buku Nafisyah di asrama, ia tak sengaja membuka salah satu buku Nafisyah yang ternyata itu buku diary nya.

"Maya, aku gak kuat. Dadaku sesak, aku ingin pulang. Tolong!" ucap Nafisyah sambil meremas dadanya yang memang sesak.

" kamu tunggu di sini yah, aku kesana lagi. Nyari orang tua kamu dulu" Maya pun berlari meninggalkan Nafisyah dengan tangisnya.

Brukk..... Maya menabrak seseorang, ia tak memperhatikan jalannya. Akibatnya ia dan orang tersebut terpental karena saling bertubrukan.

"Astagfirullah, afwan ustadz, afwan" ucap maya meminta maaf pada orang yang di tabraknya yang ternyata Ustadz Rahman.

"Naam, kenapa kamu terburu-buru?" tanya Ustadz Rahman.

"Afwan Ustadz, saya terburu-buru mau cari orang tuanya Nafisyah" ucap Maya.

"Emangnya Nafisyah kenapa?" tanya Ustadz Rahman lagi

"Sakit ustadz, afwan ustadz saya buru-buru. Assalamualaikum" ucap maya.

"Waalaikum salam" jawabnya. 

"Ehh ustadz, hehehe saya gak tahu orang tua Nafisyah, ustadz pasti tahu. Bisa ustadz antar saya. Hehehe afwan ustadz" ucap Maya, setelah pergi ia baru ingat bahwa ia tidak mengetahui orang tua Nafisyah.

Dan Maya kembali berbalik untuk menanyakan itu pada Ustadz Rahman.

"Ayo!" jawab Ustadz Rahman.

***


"Udah May, aku nggak apa-apa. Sana balik lagi, Ainun kasihan gak ada yang temenin" ucap Nafisyah, setelah berada di kamarnya.

Nafisyah pulang di antar oleh Ustadz Rahman karena Ibu dan ayahnya tidak enak jika harus pulang lebih awal.
Dan Ayah Nafisyah meminta tolong Rahman untuk mengantar Nafisyah ke rumah.

"Ustadz Rahman ada dimana May?" tanya Nafisyah.

"Ada di luar Naf" jawab Maya. Maya ikut mengantar Nafisyah, ia khawatir jika terjadi sesuatu dan dia juga di suruh Ustadz Rahman untuk ikut.

"Naf, bener nih gak apa-apa. Gak mau ke Rumah Sakit?" bujuk Maya lagi, sebelumnya ia udah menawarkan untuk ke Rumah sakit, tapi Nafisyah menolaknya.

"Gak apa-apa iihhh, kalau udah tidur bakal baikan kok". Ujar Nafisyah.

"Ya udah, aku pamit yah. Nanti aku balik lagi, bolehkan aku nginep di sini. Heheheh" ucap Maya.

"Boleh, boleh. Bilangin makasih yah buat Ustadz Rahman. Maaf gitu udah ngerepotin" ucap Nafisyah.

Setelah kepergian Maya dari kamarnya, Nafisyah sudah tidak ingin menangis kembali. Pikirnya sangat capek, yang ia butuhkan sekarang istirahat dan tidur.

***
Alhamdulillah rebes🤭👌
Happy reading yah.
Don't forget like and comment 🙏🤗

#kamis,16Mei2019

CINTA PADA AKAD KEDUA {Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang