16. Tentangnya

3.8K 195 11
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
***



From: 0823****
'assalamualaikum'

Nafisyah yang sedari tadi terdiam, bukan karena melamun tetapi memikirkan semua kejadian. Tiba-tiba mendengar notif WhatsApp miliknya berbunyi, ia langsung mengambil handphone nya dan melihat isi pesan tersebut.

"Eemm nomer baru. Apa mungkin ustadz Rahman ya?" Ucap Nafisyah ketika melihat pesan tersebut dan membalasnya.

To:0823***
'waalaikum salam, siapa?'√√

From: 0823***
'saya Rahman'

To:0823***
'ouh Iyah ustadz' √√

From: 0823***
'kamu belum save nomer saya?'

To:0823***
'belum ustadz, saya save dulu yah'√√

From: calon suami🤭
'silahkan'

Nafisyah tertawa sendiri melihat nama kontak ustadz Rahman, rasa nya geli kalau dibaca. Tapi tak apa lah, memang benar kan calon suami? Hehehe..

To:calon suami🤭
'sudah ustadz'√√

Tak ada lagi jawaban dari ustadz Rahman. Cukup kaku juga harus berhubungan dengan orang yang super dingin kaya ustadz Rahman.

Nafisyah bingung, harus ia pesan lagi atau bagaimana. Yang jelas ia ingin terus chattan dengan orang yang satu ini.

Nafisyah terus melihat handphone nya, takut-takut ustadz Rahman sedang mengetik. Tapi sejak tadi tak ada jawaban, wa nya online sih.

To:calon suami🤭
'ustadz sedang apa?'√√

Ya, hanya itu yang bisa Nafisyah tanyakan. Awal untuk membuka topik percakapan.
Senangnya, pesannya langsung di baca. Itu artinya ustadz Rahman sedang memegang hp nya.

From: calon suami 🤭
'sedang di taman belakang rumah'

To: calon suami 🤭
'astagfirullah, sudah malam ustadz diluarkan dingin. Ini Bandung loh' √√

"Astagfirullah!! Nafisyah.. Nafisyah.. kamu Kok jadi perhatian gini sihh" ucap Nafisyah yang baru menyadari isi pesannya sendiri.

Nafisyah mengintip dari jendela kamar nya yang langsung tertuju pada belakang taman rumah.
Dan benar, disana ada ustadz Rahman yang sedang duduk di gazebo.

"Astagfirullah!! Iihh hampir aja ketahuan" ucap Nafisyah yang langsung berlari ke kasur nya.

From: calon suami 🤭
'baru jam 9 kok naf, terimakasih sudah mengingat kan'

"Iihhhh..." Ujar Nafisyah yang sedang tengkurap sambil mengangkat-angkat kakinya kegirangan.

From: calon suami 🤭
'naf, jangan ngintip loh. Dosa'

"Astagfirullah!!! Ketahuan deh.. ihhh Nafisyah.." ucap Nafisyah, yang langsung beranjak dari tidur tengkurap nya.

To: calon suami 🤭
'eemm enggak ustadz... Ustadz  kamarnya gak nyaman yah?'√√

From: calon suami 🤭
'alhamdulillah nyaman kok. Terimakasihyah, maaf sudah merepotkan'

To: calon suami 🤭
'eehh enggak ustadz, gak ngerepotin kok. Gak tiap hari ini... Hehehe'√√

From: calon suami 🤭
'Nafisyah, kamu jangan panggil saya ustadz lagi'

To: calon suami 🤭
'lohh kenapa? Terus saya harus panggil apa?'√√

From: calon suami 🤭
'panggilam seperti dulu'

To: calon suami 🤭
'dulu? Emang aku panggil apa. Ustadz kan?'√√

From: calon suami 🤭
'Aa saja atau mas, terserah kamu aja lah'

Nafisyah sedikit terdiam, memangnya apa panggilan waktu dulunya. Bukannya kita baru saling kenal?

Seberapa detik Nafisyah berpikir, sebutan apa yang pantas buat ustadz Rahman. Dan Nafisyah memilih 'Aa'

To: calon suami 🤭
'Aa?'√√

From: Calon suami 🤭
'ya?'

To: calon suami 🤭
'aa aja deh, nanti aku pikirkan lagi'

From: calon suami 🤭
'itu saja'

From: calon suami 🤭
'sudah dulu Naf, sudah malam. Assalamualaikum'

"Innalilahi!! Nafisyah ini udah jam setengah sebelas lagi. Padahal baru aja sebentar rasanya" ucap Nafisyah menggerutu.

To: calon suami 🤭
'iya ustadz, waalaikum salam'√√

Tak ada lagi jawaban dari ustadz Rahman. Nafisyah penasaran, ia mengintip apa ustadz Rahman masih ada di gazebo.

Dan nyatanya, ustadz Rahman memang sudah tidak ada di gazebo. Nafisyah menon-aktifkan data hp nya. Dan pergi ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan berwudhu.



***
Alhamdulillah beres.
Selamat membaca teman-teman semua.

#minggu, 09 Juni 2019





CINTA PADA AKAD KEDUA {Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang