PROLOGUE

9.5K 349 12
                                    

Arion Rasya Aditya, seorang lelaki penyuka photography yang skillnya patut diacungi jempol. Hobi bermanfaatnya ini sudah menghasilkan sejak ia masih duduk di bangku SMP.

"Arion, kamu fokus belajar saja, kamu masih tanggung jawab Papa!" tegas Rangga

"Nggak ganggu pelajaran kok," balas Arion santai.

"Kamu itu dibilangin malah ngeyel, sih?!"

Arion mendelik, "kalau nilai Arion turun, Papa boleh sita semua kamera aku!" pungkasnya membuat kesepakatan.

Baiklah, sejak balita sifat Arion memang sudah kentara. Tidak ingin diatur dan hanya akan melakukan apa yang disukainya.

Dan perlu diketahui, dalam hidupnya Arion hanya tersenyum pada 2 orang saja; pada ibunya dan juga Kallista, seorang gadis yang bahkan tak ada hubungan darah dengannya, tapi dapat membuat si lelaki yang punya banyak kesulitan ini menunjukkan segala kemudahannya dengan suka rela.

_______________

Kallista Qyara, gadis manis yang selalu tersenyum di manapun dan kapanpun. Itu terjadi bukan karena ia bahagia, tapi dengan harapan jika terus tersenyum maka kebahagiaan akan datang menghampirinya.

Dan tentu saja bukan tanpa alasan. 10 tahun lalu setelah sang ibu meninggal karena kecelakaan lalu lintas, tak ada perasaan yang Kallista rasakan selain hanya rasa sakit akan kehilangan. Kallista lahir tanpa sosok ayah lalu dengan tega sang ibu ikut meninggalkannya ketika ia masih berumur 6 tahun.

Sejak saat itu, Kallista seakan kehilangan hidupnya. Ia tidak pernah tersenyum seperti yang ibunya selalu bilang, "senyum itu menular. Tersenyumlah dan semua orang akan bahagia."

"Untuk apa membuat orang lain senang jika diri sendiri tidak dapat merasakan perasaan itu?" Pikir Kallista.

Namun, itu sebelum Kallista bertemu dengan anak lelaki yang berumur 2 tahun di atasnya. Seorang anak yang tiba-tiba mendatanginya setiap hari ke panti asuhan--tempat di mana dirinya tinggal, hanya untuk menghiburnya. Seseorang yang berusaha membuatnya tersenyum, padahal dirinya sendiri tak pandai melakukan hal itu.

__________

Siapa sangka kalau hari itu Arion merengek pada orangtuanya untuk bermain ke taman kota? dan siapa yang akan menyangka kalau pada hari itu juga Kallista menangis pada sang ibu agar membawanya bermain ke taman kota? di hari yang sama, Kallista harus kehilangan sesuatu, lalu menemukan sesuatu yang lainnya.

Ini mengenai pertemuan 2 manusia yang tidak pernah direncanakan ataupun terpikirkan sebelumnya.
Hanya saja takdir yang membawanya, menjadikan Arion dan Kallista sebagai tokoh utama dalam masing-masing kehidupannya.

~End Prologue~

Fix, You! (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang