24. MENDUGA

1.1K 95 2
                                    

Happy Reading ...

"Ganti model!"

"Apa?" Bara menunjukkan ketidakterimaannya. "Mana bisa?!"

Bukan hanya sekadar teman, tapi Yara merupakan salah satu model terbaik yang di agensinya. Belum lagi masalah permintaan klien yang tidak bisa diubah semaunya, ada tahapan meminta ijin untuk pergantian.

"Lalu, apa ada opsi lain?" Arion melempar pertanyaan yang bahkan pria itu sama sekali tak bisa menjawabnya. "Yara maaf, tapi masalah ini nggak bisa dihindari," alihnya kemudian pada yang bersangkutan, Yara bahkan tak berani melihat pemilik suara.

"Tapi apa bisa kita menemukan penggantinya secepat ini?" Sabrina bersuara, "terlebih lagi kita sekarang ada di luar Jakarta."

"Good question." Bara mendadak satu suara, walau bagaimanapun ia tak bisa menerima kalau model terbaiknya tersingkirkan begitu saja. "Bukannya kita tau ada proses yang namanya editing? kita bisa memaksimalkan itu untuk menutupi kekurangan."

"Tekstur kulit nggak dianjurkan buat dirubah lebih dari 30%, atau hasilnya gak nampak nyata, hal yang paling harus dihindari."

"Main di gaya aja, yang nggak terlalu memperlihatkan wajah. Banyak ..."

"Bara!" suara Yara membuat ucapan pria itu menggantung, "gue setuju, gue diganti."

"Kok?!"
Mendengar hal itu sontak membuat Bara lebih tak terima, pasalnya ia sudah berada di pihaknya, tapi yang dibela malah tidak mensyukuri hal itu.

"Percuma! lagi keadaan kayak gini gue nggak bakal pede di depan kamera."

"Tapi, Yar ..."

"Gue ke sini cuma mau ngasih kabar ini."
Tanpa mau berdebat lagi, Yara pun nemilih untuk segera pergi atau pertahanan dirinya akan runtuh, perihal ia yang sebenarnya tidak mau digantikan. Maka dari itu, ia tak mau tahu apa yang hendak mereka lakukan di belakangnya.

"Dalam waktu sesingkat ini, mustahil kita bisa dapet ganti."

"Bisa!" Arion menoleh ke arah suara, "kalau kita pilih orang yang ada di sini."

"W-what?!"

Seketika suasana hening menjadi rusuh, semua orang saling berbisik.

"Ini bukan projek biasa, Arion."

"Jadi ..." Arion bangkit dari kursinya, "siapa di antara kalian yang bisa menggantikan Yara?" tanpa memedulikan sosok yang bahkan tidak menyukai jalan yang sedang Arion pakai ini.

Suara yang saling berdesis seketika hening, namun tak ada pula satu pun yang mengacungkan tangan.

"Maaf, saya telat, tadi ..."

"Bukannya Kallista pernah jadi model, ya?" Rani tiba-tiba bersuara, bersamaan dengan kedatangan seseorang yang ia sebut, sosok yang bahkan tak tahu-menahu mengenai apa yang tengah terjadi di ruangan ini.

Kini semua pasang mata menyoroti Kallista, membuat gadis itu merasa terintimidasi.

"Gimana kalau Kallista aja?" seseorang yang lain turut serta.

Fix, You! (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang