3. RELA

3K 175 6
                                    

Happy Reading ♡♡

Deg!
Langkah Kallista terhenti.

Arion meraih lengan Kallista lalu menariknya sampai membuat gadis itu terjatuh tepat di sampingnya.

Hening.

Kallista mengerjapkan matanya berkali-kali, jantungnya seakan berhenti berdetak, ia mendadak mati rasa. Dan sekarang, lengan Arion banhkan telah melingkar pada tubuhnya, membuat Kallista semakin dilanda rasa tak aman.

"Y-yon?"

Tak ada jawaban.

Posisi seperti ini sungguh membuat jantungnya hampir meledak. Namun bukannya lepas, Arion malah menarik Kallista, membenarkan posisinya agar menjadi saling berhadapan. Kini wajah keduanya hampir tak memiliki jarak.

Lengan yang melingkar rasanya semakin erat saja. Baiklah, tampaknya lelaki itu sama sekali tidak sadar dengan kelakuannya, tapi bagaimana nasib Kallista? gadis itu bahkan tidak bisa leluasa bernapas karena saking dekatnya. Tapi tunggu, bukankah Kallista seharusnya tidak berlebihan? kebersamaan keduanya bahkan sudah berlangsung hampir 1 dekade.

Dup! dup!
Meski jantung Kallista seakan break dance dari tadi, tapi lama-kelamaan kelopak matanya terpejam juga. Membawa beban berat dengan jarak yang cukup jauh cukup menguras tenaganya, belum lagi sensasi beragam emosi yang lelaki itu berikan padanya dalam satu waktu.

Kini kedua manusia itu sedang sama-sama tak sadar untuk menjadi lebih dekat, dan lebih memeluk lagi. Bukankah hanya ketidaksadaran yang akan mendapat pemakluman atas apa yang terjadi pada keduanya? setidaknya untuk sekarang.

Suara jam weker berbunyi, menandakan hari sudah pagi. Arion membuka matanya secara perlahan. Dengan pandangan yang masih meremang, ia dapat merasakan ketidakbiasaan yang kini tengah terjadi padanya. Pertama, posisi tidurnya. Dan yang ke dua, .. "Kallista?" gumam Arion, melihat wajah yang mirip sahabatnya itu dengan jarak yang sangat dekat.

Arion menggelengkan kepalanya. Jelas-jelas semalam ia mabuk, ia tahu apa yang terjadi. Meski tak tahu bagaimana caranya bisa sampai di sini. Lagipula sepagi ini bagaimana mungkin Kallsta berada di sini, dengannya di atas ranjang yang sama.

Selagi sibuk menerka-nerka, Arion merasakan sebuah hembusan pada kulit wajahnya. Tidak akan mungkin kalau yang ada di hadapannya kini hanya halusinasi. Penglihatan mungkin bisa menipu, tapi rasa tidak pernah melakukan kesalahan. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya.

"Ka-lis-ta," Arion bergumam, mengeja nama gadis yang kini jelas keberadaannya.

Menyadari fakta itu, sontak membuat Arion terhenyak, namun kemudian pergerakannya terhenti secara signifikan. Lengannya sedang menjadi bantalan gadis yang masih belum sadar diri ini, dan jika ia bergerak sedikit saja maka Kallista akan terusik.

Walau begitu, Arion tidak akan membiarkan Kallista sadar dalam keadaan yang seperti ini. Dengan penuh kehati-hatian, Arion berusaha meraih jam weker yang beberapa detik lagi akan mengeluarkan suara nyaringnya karena mengira sang pemilik belum terbangun, yang padahal tengah berjuang sendiri untuk menekan tombol off.

"Hahhh," Arion berhasil mematikannya. Namun ketika tubuhnya kembali pada posisi awal, seorang gadis yang ia yakini tak akan terusik karena kehati-hatian penuhnya kini tengah menatapnya intens.

"Udah bangun?"
Arion menyembunyikan kenyataan bahwa ia tengah dalam kebingungan.

Kallista menjawabnya hanya dengan sebuah anggukan dengan wajah tanpa ekspresi, tanpa menyertai senyum pada wajahnya seperti biasa.

Fix, You! (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang