15. MENGIRA

1.3K 92 9
                                    

Happy Reading ♡♡

"Lo denger, apa yang tadi Kallista bilang?" obrol Alysa, setelah Arion menyalakan mesin mobilnya. "Gue nggak nyangka dia penuh kepalsuan," berdecak sebal, "lo harus tau ini sebelum..."

"Bukan urusan kamu, jadi kamu nggak usah ikut campur."

"Tapi Arion.. selama ini dia tuh udah pura-pura sama lo. Gue nggak bisa terima Abang gue diperlakukan kayak gitu."

"Alysa?!" Arion mendelik, membuat gadis yang masih banyak protes itu hanya bisa menelannya sendiri.

"Gue mau turun."

Mulai lagi dengan senjata andalannya, merajuk. Namun Arion tak menanggapi, ia terus saja melaju seolah tak mendengar intruksi apapun.

"Turunin gue di sini, atau gue loncat?"

"Loncat aja," ucap Arion kemudian, "minimal kaki atau tangan kamu patah, tinggal say goodbye sama karir impian."

Bukannya kesal, Alysa malah tersenyum. Ia kira Arion masih menjadi sosok yang tak mengacuhkannya, yang jika ia meminta seperti tadi maka ia akan diturunkan di sini.

"Kenapa senyum? aneh."

"Sama seperti Kallista yang nggak bisa cegah ibu dia buat menyelamatkan gue, sekarang gue juga nggak bisa cegah lo buat terus berjalan ke arah dia," tutur Kallista, "selama ini gue benci sama dia karena gue iri, tapi sekarang lo udah ngasih apa yang gue mau, dan gue nggak akan masalah kalau lo tetep mau sama dia."

"Maaf," Arion mengusap lembut puncak kepala Alysa, "gue udah bikin lo nunggu lama untuk ini."

"Kebetulan gue udah capek nunggu, lo tau aja kalo waktunya udah mepet," balas Alysa sambil terkekeh. "Btw kenapa lo yang jemput? Pak sopirnya ke mana?"

"Kenapa? nggak suka dijemput kakaknya?"

"Suka!" serobot Alysa, "suka banget, banget, banget! tapi ini kan harusnya masih jam kuliah, walaupun gue suka, tapi gue nggak mau ganggu lo."

"Apa biasanya kamu selalu banyak protes gini?"

Alysa berdecak, "dasar nggak tau apa-apa."

"Ada banyak hal yang aku lewatkan. Maaf untuk itu."

"Apa biasanya lo sering bilang maaf gini?" tilik Alysa, "pantes si Kallista betah banget sama lo."

"Udah sampe." Arion menepikan mobil, tak lupa ia juga yang membukakan pintu mobilnya untuk Alysa.

Cup!
Alysa mengecup pipi Arion.

"Gue senengggg banget hari ini..."

Cup!
Arion balas mengecup puncak kepala Alysa.

"Sana masuk!" titahnya pada Alysa, lalu beralih pada sosok yang baru saja muncul, "ini kuncinya, Pak. Makasih." Arion kemudian menaiki motor miliknya, beranjak meninggalkan kediamannya untuk segera kembali ke kampus untuk mengikuti mata kuliah yang masih belum berakhir.

Di samping itu, Alysa masih sibuk meraba-raba bagian atas kepalanya, belum percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Sang Kakak di 10 tahun lalu sudah kembali, akhirnya penantian Alysa tidak sia-sia.

Fix, You! (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang