18. TERBUKA

1.3K 104 6
                                    

Happy Reading . . .

Deg!
"A-rion?"
Kallista bangkit dari tempatnya,"saya mengaku salah, dan saya nggak keberatan untuk tidak ikut serta dengan projek ini."

"Saya tidak mengijinkan siapa pun keluar dari ruangan ini. Semua orang di sini sudah meluangkan waktu 15 menit untuk menunggu kamu, jadi hargai apa yang sudah dikorbankan. Bukannya kamu yang membuat konsep dari projek ini sejak awal? Jangan menambah masalah baru dengan harus melakukan pergantian."

"Kalau begitu, biar saya yang keluar." Bara bangkit dari tempatnya.

"Tunggu, Pak!" Ririn berusaha menahan orang yang merupakan client penting dari perusahaannya itu, berbeda dengan Arion yang tampak tak peduli dengan apa yang terjadi.

"Tamat riwayat hidupmu, Kallista!" gusar Setya, mengusap kasar rambutnya.

"Bapak nggak liat, tadi saya mau keluar?"

Cklek!
Pintu ruangan kembali terbuka, menampilkan Bara yang kembali masuk dengan wajah memerah.

"Maaf, tadi saya terbawa emosi," tutur Bara kembali terduduk di tempatnya.

"Maaf!" ucap seseorang lain yang mengikuti Bara dari belakang, "tadi saya buru-buru, dan nggak sengaja menabrak Nona Kallista di lobi, dan meski begitu saya tidak berusaha membantunya, sekali lagi maaf." Pria itu membungkuk, "saya nggak tau kalau Anda akan mendapat masalah yang serius karena hal itu."

"Saya nggak tau kalau tadi kamu mengalami beberapa hambatan." sambung Bara, melihat ke arah Kallista. "Mari kita lanjutkan," tambahnya kemudian, ekspresi jengkel yang tadi tergambar jelas pada wajahnya seketika lenyap, seolah kejadian bersitegang beberapa menit lalu tak pernah ada.

"Baik, saya sudah baca konsepnya, tapi saya mau penjabaran langsungnya."

"Ta?" Deri menyikut gadis yang pandangannya tampak kosong itu, pasalnya sekarang ia tengah jadi yang diperhatikan lagi untuk menjabarkan apa yang Bara minta.

"Bisa?" lontar Bara lagi.

"Bi-bisa!" Kallista mulai kembali, "jadi konsep yang saya buat itu ... konsep itu ..."

"Kita mengambil konsep bertema natural world," lanjut Deri, "jadi tren di masa sekarang itu terlalu modern, selalu mengarah pada sesuatu yang masa kini bahkan saling berlomba untuk menampilkan sesuatu yang baru dan lebih dulu sampai-sampai ada banyak hal gratis di sekitar yang terabaikan, padahal itu unsur yang sangat penting."

Deri menjelaskan begitu panjang lebar dan detail, sampai tak ada satu hal pun yang kembali jadi pertanyaan. Kallista saja dibuat terkagum-kagum, ia tak tahu kalau partner kerjanya ini begitu sangat bisa diandalkan pada saat-saat seperti ini. Saat sesuatu tak terduga yang membuat Kallista hilang arah.

"Baik, saya rasa pertemuan ini cukup sampai di sini," tutur Bara, "kita akan ketemu lagi minghu depan di lokasi yang sudah ditentukan."

Semua orang pun bangkit dari tempatnya, satu per satu keluar dari ruangan.

"Tadi kamu memang datang terlambat, tapi tidak harus menggantinya dengan pulang lebih lama. Terlalu kekanakkan."

Kallista melihat ke arah suara, namun pada saat bersamaan seseorang yang lain pun ikut terlihat. Arion tengah bercakap dengan Setya, bosnya di kantor. Kelihatannya ini pertemuan pertama mereka, terlihat dari basa-basi Setya yang terlalu kaku. Tapi apa bedanya dengan Kallista, ini pun pertemuan pertama kali untuknya, lebih tepatnya setelah 5 tahun pria itu memilih untuk menghilang secara tiba-tiba, dan kemudian sekarang muncul pun tidak jauh beda, tanpa ada tanda-tanda, setidaknya beri Kallista sedikit waktu untuk bisa mengerti bahwa keberadaannya akan jadi yang kembali terlihat setiap saat.

Fix, You! (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang