31. LUKA 2

1K 81 10
                                    

Play 🎶 di atas 👆🏻😌


Happy Reading ...

"Pa, Ma, Arion di mana, sih?"

"Loh, bukannya tadi sama kamu?"

Natasha mendesah.

Mendapati raut wajah Natasha yang lesu, Rangga pun tak bisa untuk tidak acuh.
"Kenapa, Sayang? Arion ngapain kamu? awas ya anak itu, biar papa ..." celotehannya pun terhenti karena layar ponsel yang Natasha pamerkan.

"Natasha yang ngapa-ngapain Arion," lenguh Natasha.

"C-calon suami?" Rangga terkejut dengan tajuk berita internet yang baru terunggah 5 menit yang lalu.

"Padahal tadi Natasha cuma mau ngerjain mereka, mana tau bisa secepat ini jadi berita."

"Udah gak papa, paling besok-besok beritanya juga tenggelam."

"Nggak ada yang gak papa, Mah. Mereka sodara loh, mana bisa ..."

"Ya emang gak bisa Papa. Beritanya gak beneran juga."

"Ck! mama itu gak ngerti."

"Loh ..."

"Arionnya di mana, Ya?"

"Kok Yaya lagi, sih?! Nat, Pa. Nat.
"Lagian mana Natasha tau, 'kan Natasha juga nyari."

"Yaudah, biar papa yang cari."

"Nat ikut, Pa!" menyusul pergerakan Rangga.

Ketika hendak keluar ruangan, terdengar suara samar yang berasal dari sebuah ruangan kecil di dekat pintu keluar.

"Mohon maaf sebelumnya, kami hanya menjalankan tugas kalau lift difungsikan kembali setelah acara selesai."

"Terus, kalau saya mau turun di tengah acara, saya harus pakai tangga darurat? are you kidding me, Dude? ini di lantai 20."

"Kalau anda mau turun, bisa saya nyalakan sekarang untuk Anda."

"Siapa juga yang bikin peraturan mengada-ngada seperti itu? suruh dia keluar, saya mau bertemu."

"Gue yang nyuruh." Natasha yang sudah mendengar percakapan itu cukup lama pun akhirnya menengahi.

"Kak?!"

"Emang kenapa, sih? lagian kalau mau turun 'kan tinggal bilang teknisi."

"Tapi kalau ada orang yang gak tau gimana? dia terlanjur lewat tangga, lo gak kasian?"

"Siapa?"

"Ya, ya ..."

"Mana orangnya, Arion?"

"Kalau, Nat. Ka-lau. Lebih baik mencegah, daripada kejadian."

"Pak, fungsikan lagi aja lift nya."

"Baik, Bu."

"Nggak usah! telat."

"Huh?"

Setelah mendebat panjang lebar, Arion melakukannya hanya untuk ini? setelah membuat kedua orang pekerja dilanda mental, pria itu bahkan berlalu begitu saja. Sekarang, Natasha yang harus mewakili permintaanmaaf, karena gara-gara ia juga Arion sampai semarah ini, walaupun tanpa alasan yang jelas.

Arion kini berada di salah satu ruangan kosong--samping aula, tempat acara yang masih berlangsung. Padahal ia hanya habis marah, tapi keringat yang keluar sudah seperti sehabis olah raga, hampir membuat seluruh tubuhnya basah.

Mata Arion tertarik pada salah satu kursi yang di atasnya terdapat setangkai bunga mawar berwarna merah yang terlihat layu. Ia berjalan ke sana, lalu terduduk di kursi yang ada di sebelahnya.

"Harusnya orang itu meninggalkan 2 tangkai, biarpun sama-sama layu tapi seenggaknya bunga itu nggak akan kesepian."

Bukankah keadaan ini tidak jauh berbeda dengan kamu, Arion? tapi bedanya, kamu yang menciptakan rasa sepi itu. Kamu mungkin bisa menyesal karena telah meninggalkannya, tapi apa orang yang telah ditinggalkan akan menerimamu lagi? kemungkinan itu masih ada, walau kecil, tapi mustahil.

Bersambung ...

Harapan adalah induk dari kekecewaan dan keputusasaan.

Harapan adalah induk dari kekecewaan dan keputusasaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fix, You! (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang