10. RAHASIA

1.7K 127 1
                                    

Tinggalkan vote dan komentarnya ya
Agar author semangat lanjut ceritanya 😘

Happy Reading ♡♡

"Kok rame?" langkah Arion berganti haluan, memilih untuk belok ke arah panti karena suasana rumah seperti tak berpenghuni.

"Kakaaaakkk.." seru seseorang, berlari menghampiri Arion yang baru datang.

"Pelan-pelan," Arion segera menghampiri anak berumur 4 tahun itu, "nanti kalau jatuh, sakit."

"Tapi Nay nggak jatuh. Wlee." Nayla menjulurkan lidah, menambah kelucuan pada wajah mungilnya itu.

Arion mencubit gemas pipi Nayla yang seperti bakpau, mungkin enak rasanya kalau digigit.

"Aaakkk! ihh cakit, Kak." Bibir Nayla mengerucut sempurna. "Awas ya, Nay nanti bilang Kalis biar Kayon dimalahin," ancamnya cadel, membuat Arion tertawa geli karenanya.

"Yaudah sana, bilangin. Kakak tunggu di sini."

"Ibuuuu.." teriak Nayla, memanggil Ratih yang tengah disibukkan dengan menata meja. "Bu, Kalis mana, Bu?"

"Nggak ada," Gilang menghadang Nayla, "main aja sana! ibunya lagi sibuk."

"Nggak ada ke mana?" sambung Arion, menghampiri.

"Ssssttt! donaturnya udah datang," sela Ratih, membelah jalan antara Arion dan Gilang yang sedang saling berhadapan.

"Kallista ke mana?" tanya Arion pada satu-satunya orang yang masih belum beranjak.

"Gue punya hak buat milih nggak mau ngasih tau lo."

"Kalo lo pergi sama Kallista, harusnya lo balik juga sama dia."

Gilang terkekeh, "kayaknya lo nggak melewatkan sedikit pun mengenai Kallista? apa gue bisa curiga sama hubungan kalian?"

"Kalau lo nggak percaya sama Kallista, kenapa harus jadi pacar dia?"

"Satu-satunya orang yang nggak gue percaya itu elo."

"Kayon!" panggil Nayla--menarik-narik ujung kaos Arion, menjeda paksa pembicaraan antara 2 lelaki yang hampir menegang.

"Kayon cini.." rengek gadis kecil itu lagi, meminta Arion untuk menyejajarkan tingginya.

"Kenapa?"

"Kayon kan cuka bikin Kalis cenyum, belalti Kayon bica bikin kakak itu cenyum juga."

Arion mengernyit bingung.

"Aku mau nyampelin kakak cantik itu, tapi ..."

"Tapi?" tagih Arion.

Hening.
Nayla terpaku, sebab sosok yang tengah ia perbincangkan berada di hadapannya--di belakang tubuh Arion.

"Jadi ini alesan lo minta mama sama papa jadi donatur di sini?"

Tanpa perlu berbalik, Arion sudah tau jelas siapa pemilik suara yang terdengar lembut namun penuh penekanan itu.

"Tapi gue penasaran sih, apa Kallista tau kalau sebenarnya lo itu keluarga inti dari donatur panti yang udah hampir 10 tahun terakhir ini."

Fix, You! (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang