Happy Reading ♡♡
"Bayangan kemarin malam masih menghantui Kallista. Bagaimana dan apa yang akan terjadi padanya kalau Arion tidak segera datang? Kallista bergidik ngeri, dengan hanya membayangkannya saja suhu Kallista sudah meningkat, terasa dari pipinya yang memanas.
"Tapi Gilang kan pacar gue, wajar kalau.." Kallista menggigit bibir bawahnya. bicara pada dirinya sendiri. "Nggak! tetep aja nggak bisa. Gue belum siap."
"Tapi kan cuma ciuman?" ujarnya lagi, kembali bicara pada dirinya sendiri. "Nggak, nggak, gue tetep nggak bisa." Kallista mengacak rambutnya kasar. Terlalu bingung dengan perasaannya yang sama sekali tak bisa merasa nyaman dengan kejadian semalam, kejadian yang mungkin terulang lagi dan mungkin Arion tidak bisa menyelamatkannya lagi.
"Biar gue bantu," tangan lain ikut mengacak rambut Kallista.
Alysa sudah melihat kelakuan Kallista sejak tadi, dengan senang hati ia pun ikut berpatisipasi aampai membuat rambut milik Kallista benar-benar kusut.
"Dasar, Aneh!" cibir Alysa, sebelum akhirnya melengang pergi.
Kallista menghirup napasnya dalam-dalam, lalu mengembuskannya panjang melalui mulut, membuat sebagian rambut yang kini menghalangi wajahnya ikut tertiup. Masih menjadi misteri, 2 manusia hasil dari satu pabrik bisa memiliki kepribadian yang saling bertolak belakang. Arion yang hangat dan penuh perhatian, sedangkan Alysa yang ketus dan penuh kebencian.
Sepasang kaki menjeda langkah Kallista yang hendak menuju toilet. Karena rambut kusutnya, Kallista bahkan tak bisa melihat siapa yang ada di hadapannya sekarang, rambutnya benar-benar sedang kacau sampai-sampai menghalangi pemandangannya.
"Ng-nggak usah," ucap Kallista ketika tangan lain ikut membantu kegiatan menyisiri rambutnya.
"Selesai!" ujarnya, bersamaan dengan wajah gadis yang ia tolong mulai terlihat.
Begitupun Kallista, kini ia bisa melihat wajah sosok yang membantunya.
"Aksa!"
Seru seseorang."Kamu ngapain di sini sama Kallista?" Alysa menghampiri dengan raut wajahnya yang tak bersahabat.
Aksa hanya menoleh sebentar, "oh namanya Kallista." Alih-alih terganggu, Aksa malah mendapatkan keingintahuannya tanpa bertanya.
"Hai, Kallista." Aksa menyodorkan tangannya, menawarkan jabatan perkenalan. "Kenalin, nama gue Aksa."
Namun, belum sempat Kallista menjabatnya, Alysa sudah mengambil alih tangan itu. "Jangan berani-berani!" ketus gadis itu, membawa serta Aksa dari hadapan Kallista.
***
Kallista sudah sampai di tempat di mana ia biasa menghabiskan waktu bersama dengan Arion. Namun semenjak lelaki itu masuk universitas, maka telah beda cerita, setidaknya 1x dalam 1 minggu itu masih menjadi keharusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fix, You! (completed)
Teen FictionKetika biasanya seseorang bersahabat lalu jatuh cinta, seseorang ini jatuh cinta lalu bersahabat--hanya agar bisa dekat. Ini bukan tentang ketidakjujuran untuk mempertahankan persahabatan, melainkan pertahanan diri untuk hubungan yang lebih pasti. M...