34 - Wisuda

519 17 2
                                    

"Cantik banget Kin, beda dari biasanya." puji Diandra melihat Kinara yang berbeda dari biasanya. Menggunakan kebaya merah menyala, dengan aksen manik yang membuat Kinara terlihat memukau.

 Menggunakan kebaya merah menyala, dengan aksen manik yang membuat Kinara terlihat memukau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apaan sih lo Di, gue kayak gini enggak nyaman banget. Jalan gak bisa cepet." Keluh Kinara. "Ditambah lagi sama sepatu tinggi gini. Duh, rasanya ingin banget segera pulang dan ganti sandal jepit!" Lanjutnya mengangkat sebelah kakinya. Menunjukkan sepatu hak tinggi yang dia pakai.

"Itu biar lo belajar jadi cewek beneran." Timpal Bayu.

"Bodo!" ketus Kinara.

"Dia enggak ngerasain emang Kin." Sahut Diandra. Bayu pikir gampang memakai pakaian seperti ini.

"Hei!" Sapa Devara yang baru saja memunculkan mukanya diantara ratusan siswa lain yang akan wisuda hari ini.

"Kemana aja mas? Salonnya antri?" Celetuk Kinara diiringi tawa oleh Diandra dan Bayu.

"Iya nih sis, antrinya sampek beribu-ribu." Ucap Devara bercanda dengan nada bicara yang dibuat-buat.

"Najis Dev!" Balas Kinara jijik sendiri.

Mereka ber-empat tertawa. Setelah cukup tertawa, mereka melanjutkan untuk berselfie-ria dengan teman seangkatan mereka. Entah itu satu kelas, satu jurusan, ataupun satu angkatan.

"Lo siapa yang datang Kin?" Tanya Bayu tiba-tiba.

"Mama." jawab Kinara singkat.

"Oh, kita foto ayo Kin." Ajak Bayu.

"Ogah!" Tolak Kinara mentah-mentah.

"Ya elah Kin, kita udah mau pisah ini. Masa enggak ada kenang-kenangan gitu." bujuk Bayu.

"Ogah ya ogah, nanti foto gue mau lo salah gunain lagi." Khawatir Kinara. Karena Bayu adalah tipe-tipe anak yang jahil.

"Yaelah, lo nethink mulu sama gue." Balas Bayu.

"Yaudah, ayo!" Ucap Kinara akhirnya mau menerima ajakan Bayu berfoto.

"Di." panggil Devara lirih kepada Diandra yang ada disebelahnya. Menatap sekeliling yang penuh dengan wajah-wajah asing karena mereka berbeda pada saat sekolah dan wisuda.

Diandra menoleh, "apa?" Lanjutnya.

"Enggak papa." jawab Devara cengengesan. "Lo cantik Di!" Lanjut Devara lirih. Namun Diandra masih bisa mendengarnya.

"Apa?" Tanya Diandra memastikan. Takut salah dengar.

"Lo cantik." ucap Devara memuji Diandra.

"Makasih." balas Diandra tersenyum.

"Tapi sayang, lo udah ada yang punya." gumam Devara didalam hati.

Hari ini Diandra memang cantik. Tidak kalah dengan Kinara. Dia menggunakan kebaya berwarna biru pastel berdetail beaded serta embroidery dengan model sabrina yang membuat Diandra nampak anggun.

Diandra & Satria [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang