12 - Ungkapan Devara

758 27 0
                                    

"Bu, aku berangkat dulu." pamit Diandra kepada Tara yang masih ada di luar rumah meskipun Satya sudah pergi.

"Enggak bareng Satria?" Tanya Tara kepada Diandra yang hanya pamit sendiri. Karena akhir-akhir ini biasanya mereka selalu berdua.

"Udah pesan ojek!" Balas Diandra.

Tara ber-oh-ria menjawab Diandra.

Diandra pun berjalan ke arah gerbang rumah. Menunggu ojek online yang sudah dia pesan 5 menit lalu.

-

"Bu, kita pamit dulu!" Ucap Teguh salim kepada Tara bergantian dengan Satria yang bersamanya.

"Kenapa si Diandra?" Ucap Tara melirik ke arah Diandra yang ada di samping gerbang.

"Udahlah bu, jangan khawatir. Kayak enggak tau si Diandra aja." Elak Teguh. "Ya sudah aku berangkat." lanjut Teguh berjalan ke arah mobilnya yang sudah ada di depan gerbang siap di luncurkan.

"Saya juga tante." ucap Satria ikut-ikut.

"Si Diandra ngambek sama kamu?" Tebak Tara melihat kelakuan aneh Satria dan Diandra. Yang akhir-akhir ini selalu bersama. Sekarang kembali lagi ke semula, berjauhan.

"Enggak kok. Ya sudah saya berangkat dulu." Balas Satria segera. Tidak ingin di introgasi terlalu lama oleh Tara.

Satria berjalan ke arah motor. Memakai helm. Sempat melirik ke arah Diandra yang masih setia berdiri di samping pagar rumah. Beberapa kali Diandra juga menengok ke arah Satria dan ketahuan oleh Satria.

"Kalau mau bareng ayo! Enggak usah ngelihatin gitu." Ucap Satria mengajak tiba-tiba.

Mendengar ajakan Satria. Diandra sedikit tercengang. Sifatnya berubah-ubah.

"Enggak, ojek gue udah datang." Tolak Diandra kemudian berjalan ke arah ojek online yang sudah datang.

Satria menatap kepergian Diandra dengan abang ojek online-nya.

-

"Makasih pak!" ucap Diandra kepada abang ojek setelah sampai di depan sekolah sembari memberikan upah ojek.

"Sama-sama mbak." balas abang ojek.

Setelah mendengar balasan tukang ojek. Diandra langsung masuk ke dalam sekolah. Berjalan menyusuri koridor sekolah menuju ruang kelas.

"Diandra!" panggil sesorang memanggil namanya.

Diandra menoleh. Mendapati Devara berjalan cepat ke arahnya.

"Bareng ke kelas." pinta Devara yang di angguki oleh Diandra.

Mereka berjalan beriringan menuju kelas. Sesekali juga mengobrol.

"Cie cie..." goda Freya kala Diandra dan Devara berjalan melewati kelasnya.

"Kenapa lo cie-cie?" Sengit Devara.

"Apaan sih? Di sekolah ada di rumah juga ada nih." balas Freya meleden Dindra.

"Maksud lo?" Tanya Diandra tak mengerti.

"Kemarin gue lewat depan rumah lo. Ada cowok tuh di balkon kamar lo yang biasanya gue kesitu." Balas Freya frontal.

"Siapa Di?" Tanya Devara kepo dengan cowok yang dimaksud Freya.

"Yeee... kepo!" Sahut Freya.

"Apaan sih lo. Gue nanya Diandra bukan lo!" Sengit Devara kepada Freya yang selalu cari gara-gara. Selalu menyahut omongannya.

"Udah-udah... ayo Dev! Bye Fre." ujar Diandra berlalu.

"Siapa sih Di yang dimaksud Freya?" Kata Devara balik bertanya karena pertanyaannya yang tadi belum terjawab.

Diandra & Satria [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang