"Gue ngasih apa ya sama Satria?" Keluh Diandra saat video call dengan Kinara.
"Ngasih apa gimana? Gak ngerti gue...." balas Kinara bingung.
"Wisuda Satria makin dekat. Gue bingung mau ngasih dia apa?" Ucap Diandra.
"Apa ya? Dia cowok." Balas Kinara ikut berpikir.
"Males deh gue kalau gini!" Kesal Diandra. Bukannya Kinara memberikan solusi, malah dia juga ikut-ikutan bingung.
"Kan gue juga enggak tau. Nanti kalau gue ada ide langsung gue kasih tau lo!" Ucap Kinara.
"Di." Panggil mbak Ipah masuk kedalam kamar Diandra.
"Ada apa mbak?" Tanya Diandra beralih dari layar ponselnya.
"Ada tamu." Balas mbak Ipah memberi tahu.
"Siapa mbak?" Tanya Diandra lagi.
"Ada mbak Rumi." Jawab mbak Ipah.
"Kenapa enggak langsung masuk kekamar aja?" Heran Diandra.
"Enggak tau juga," jawab mbak Ipah tak tau.
"Yaudah mbak, bentar ya!" Ucap Diandra.
Mbak Ipah mengangguk dan meninggalkan kamar Diandra.
"Kenapa?" Tanya Kinara kala Diandra kembali menatapnya di layar ponsel.
"Ada si Rumi." Jawab Diandra.
"Rumi sepupu lo?" tanya Kinara.
"Iya. Udahan dulu ya!" Pamit Diandra menutup teleponnya. Kinara mengangguk.
Diandra berjalan keluar kamar. Menemui Rumi di ruang tamu.
Rumi adalah anak dari adik Tara, ibu Diandra. Sehingga Rumi adalah adik sepupu Diandra.
"Habis kena gusur mbak?" Ucap Diandra berjalan menghampiri Rumi dan melihat sebuah tas besar ada disamping Rumi.
"Kebanjiran rumah gue kak." Balas Rumi santai.
Diandra duduk disamping Rumi.
"Tumben banget lo enggak langsung kekamar. Pakek acara nyuruh Mbak Ipah manggilin gue lagi. Kayak tamu aja." Omel Diandra.
"Emang gue tamu kan kak." Jengah Rumi. Rumi kan juga tamu, orang dia tidak tinggal di rumah ini juga.
"Terserah lo." Balas Diandra.
Rumi terkekeh.
"Ngapain bawa tas gede banget?" Tanya Diandra melirik tas besar yang Rumi bawa.
"Mau nginap." Jawab Rumi singkat.
"Ha? Nginep?" Kaget Diandra.
Rumi mengangguk.
"Disuruh siapa?" Tanya Diandra.
"Enggak disuruh siapapun." Jawab Rumi acuh.
"Enggak mungkin. Bohong! Lo kan biasanya kalau nginep sini pas liburan doang. Lah ini, belum liburan aja udah nginep sini." Heran Diandra. "Disuruh ibu ya lo?" Lanjut Diandra curiga.
"Enggah." Balas Rumi.
"Alah. Lo itu nggak usah bohong sama gue. Jujur aja." Ucap Diandra mencoba memaksa Rumi
"Iya. Gue disuruh tante. Katanya gue suruh nemenin lo sama pacar lo." Balas Rumi akhirnya jujur.
"Apaan sih ibu. Biasanya juga fine-fine aja!" Kesal Diandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diandra & Satria [END]
Ficção AdolescenteCinta akan berjalan sesuai dengan yang di kehendakinya. Kalau dia ingin itu ya itu. Tidak bisa kita paksakan. Intinya semua akan berjalan semestinya. Terkadang kita tidak sadar akan adanya kehadiran cinta. Cinta datang tiba tiba. Dan Cinta selalu da...