"Halo Jen?" Ucap Geofany menelpon Jeni.
"Iya?" balas Jeni diseberang.
"Hari ini pulang jam berapa sekolah lo?" Tanya Geofany.
"Habis dhuhur." jawab Jeni tak merasa curiga jikalau Geofany bertanya seperti itu.
"Oke, thanks." balas Geofany menutup telponnya sepihak tanpa menunggu balasan dari Jeni.
"Gue bakal nemuin itu cewek, gue bakal kasih tau semua tentang gue dan Satria. Lihat aja." Monolog Geofany didalam mobil. Hari ini sekolahnya pulang lebih awal. Jadi dia bisa menemui Diandra yang berbeda sekolah.
-
"Mana pangeran kuda hitam lo?" Tanya Kinara melihat Satria belum datang. Biasanya dia selalu di depan sekolah tepat waktu. Bertengger diatas motor. Tapi hari ini belum terlihat, padahal sekolah Satria selalu lebih awal pulangnya.
"Enggak jemput." Tutur Diandra dengan nada sedikit lesu. Atau belum terbiasa karena biasanya selalu dijemput Satria hari ini tidak.
*
"Halo." ucap Diandra menjawab telpon dari Satria.
"Gue enggak bisa jemput." Balas Satria memberi kabar kalau dirinya tidak bisa menjemput.
"Kenapa?" Ucap Diandra bertanya.
"Gue ada urusan sama temen gue," jawab Satria.
"Oh." balas Diandra ber-oh-ria.
"Tenang. Teman cowok bukan cewek. Gue pergi sama Odello. Jadi jangan cemburu. Gue sukanya tetap sama lo! Walaupun udah digantungin lama banget. Kalaupun gue diibaratin pakaian yang dijemur. Mungkin gue udah kering kali. Warna kainnya sampai hilang." Balas Satria menjelaskan sekaligus menyindir.
"Tau ah." ucap Diandra menutup teleponnya. Males kalau Satria selalu membahas jawaban Diandra mengenai perasaannya.
*
"Udah enggak usah lesu gitu. Kayak enggak ada lainnya aja." Balas Kinara memberikan semangat kepada Diandra yang hari ini tidak dijemput oleh pangeran kuda hitamnya. Sedikit lebay memang.
"Iya, itu lo udah dijemput!" Ucap Diandra memberi tahu Kinara kalau dia sudah dijemput.
"Lo mau bareng gue?" Tawar Kinara.
"Enggak usah. Gue naik angkutan aja." Tolak Diandra.
"Ya udah. Devara sama Bayu udah pulang. Jadi enggak ada yang nebengin lo." Ucap Kinara mengingatkan Diandra dan sedikit menghasut agar dia mau ikut bersamanya.
"Iya gue udah tahu." balas Diandra memutar bola matanya jenuh. Dia juga udah tau kalau Devara sama Bayu sudah pulang. Mereka tadi lewat didepannya.
"Yakin enggak mau bareng gue?" Tanya Kinara lagi memastikan. Mencoba melunakkan kepala Diandra yang keras kepala.
Diandra menggeleng.
"Ya udah. Bye!" pamit Kinara berlalu meninggalkan Diandra yang berdiri di pinggir trotoar.
-
Ternyata benar apa yang diinformasikan Jeni kepada Geofany. Sesampainya Geofany di lingkungan SMAN 1. Sekolah sudah dalam kondisi bubar. Geofany melihat sekeliling sekolah itu. Mencari sosok Diandra yang akan dia temui.
"Kayaknya itu yang namanya Diandra!" Ucap Geofany bermonolog. Melihat seorang cewek yang berdiri ditrotoar seperti sedang menunggu sesuatu.
Akhirnya Geofany memutuskan untuk menghampiri Diandra. Ingin segera meluncurkan rencananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diandra & Satria [END]
Novela JuvenilCinta akan berjalan sesuai dengan yang di kehendakinya. Kalau dia ingin itu ya itu. Tidak bisa kita paksakan. Intinya semua akan berjalan semestinya. Terkadang kita tidak sadar akan adanya kehadiran cinta. Cinta datang tiba tiba. Dan Cinta selalu da...