49 - Perpisahan

690 17 0
                                    

7 missed calls

"Satria spam telfon?" Heran Diandra kala dia melihat ponselnya dan mendapati pemberitahuan 7 panggilan dari Satria tak terjawab.

Tut... tut... tut... tut...

"Halo? Ada apa Sat? Tumben sampai spam gitu." Tanya Diandra ketika panggilannya sudah tersambung dengan Satria.

"Kamu kemana aja? Enggak ngantar aku?" Balas Satria. "Awas aja kamu enggak kesini, aku sudah bilang sama kamu kalau kamu enggak datang kesini nemuin aku. Aku bakal batalin pergiku keasrama." Omelnya.

"Satria sayang, please deh. Jangan bawel. Kenapa bawel banget. Kalah kan akunya." Heran Diandra.

"Ya habisnya kamu." Jawab Satria tak mau kalah.

"Aku tadi itu lagi mandi, jadi enggak dengar telepon dari kamu." Ucap Diandra. "Lagian ini aku lagi siap-siap buat nemuin kamu." Lanjutnya.

"Beneran siap-siap?" Tanya Satria memastikan.

"Beneran Sat," balas Diandra memutar bola matanya malas.

"Aku punya sesuatu buat kamu!" Ucap Satria.

"Apa?" Tanya Diandra penasaran.

"Ya nanti kalau kamu datang." Jawab Satria.

"Kenapa coba ngomong ke aku kalau ngasih taunya nanti?" Tanya Diandra.

"Ya biar kepo." Jawab Satria langsung tertawa.

"Satria." panggil Ajeng. "Iya ma?" Jawab Satria. "Cepetan siap-siap. Jangan pacaran mulu!" Larang Ajeng. "Iya ma, lagian siapa juga yang pacaran!" Jawab Satria.

Mendengar kebisingan yang terjadi disekitar Satria membuat Diandra tertawa.

"Kenapa ketawa?" Tanya Satria saat tawa Diandra belum juga berhenti.

Bukannya menjawab, tawa Diandra makin panjang.

"Kenapa Di?" Tanya Satria mulai geram.

"Enggak kenapa-napa. Yaudah buruan selesaikan beres-beresmu. Nanti dimarahin tante lagi lo." Perintah Diandra.

"Iya." Jawab Satria malas.

"Daa." ucap Diandra.

"Mana ciumnya?" Pinta Satria.

"Apaan sih? Enggak jelas!" Ucap Diandra langsung menutup sambungan teleponnya sepihak.

-

"Kin, lo dimana? Gue udah didepan rumah lo." Ucap Diandra saat panggilan teleponnya sudah dijawab Kinara.

"Bentar, gue masih makai sepatu." Jawab Kinara yang diangguki oleh Diandra.

"Ya udah, gue tunggu. Cepetan!" Ucap Diandra sebelum memutuskan teleponnya.

Brak

Suara pintu mobil yang tertutup dengan keras.

"Bisa tolong pelan dikit nutup mobilnya? Suaranya ngagetin." Omel Diandra terkejut karena dia enak-enak main hp tiba-tiba pintu mobil dibuka dan ditutup dengan keras.

"Buru-buru. Lo nanti ngomel kalau gue lama. Lagian ini urusan siapa yang ribet siapa?" Jawab Kinara.

"Jangan gitu lah Kin," ucap Diandra meringis.

"Ngapain lo ngajak gue? Kenapa enggak sama bang Teguh aja." Tanya Kinara.

"Bang Teguh udah berangkat tugas kemarin." Jawab Diandra yang diangguki oleh Kinara. "Kita berangkat!" Lanjut Diandra melajukan perlahan mobilnya.

Diandra & Satria [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang