"Ini bagusnya diapain lagi ya?" Tanya Diandra bingung ingin melanjutkan lukisannya bagaimana lagi.
"Di giniin juga makin cantik." balas Satria mencoret muka Diandra dengan cat air.
"Satria, awas aja lo!" Ucap Diandra mencoba membalas coretan wajahnya ke wajah Satria.
"Enggak bisa." balas Satria memegang satu tangan Diandra. Dia tidak tahu kalau tangan Diandra yang satunya sudah siap mencoreng wajah Satria.
"Kata siapa?" Ucap Diandra mencoret wajah Satria dengan cat air. Satria hanya bisa tersenyum melihat Diandra tertawa kemenangan.
Satria langsung memutar badannya. Menakup bahu Diandra dari belakang. Melanjutkan aksi coret mencoretnya.
"Udah ah, capek gue. Enggak kelar-kelar tugas gue nanti!" Nyerah Diandra.
Satria mengangguk.
Mereka kembali ke fokus tujuan mereka. Yaitu mengerjakan tugas Diandra sampai selesai tanpa bercanda.
"Loh.... Sudah sembuh?" Tanya mbak Ipah kaget saat memasuki kamar Diandra dan melihatnya sudah melukis.
"Udah mbak, liat aku udah semangat nugas." jawab Diandra mengangkat kuas lukisnya.
"Semangat ya semangat, tapi dilihat juga dong. Cat air nya muncrat." Ucap Satria kesal. Diandra semangat mengangkat kuas hingga cat airnya muncrat diwajah Satria.
Diandra terkekeh. Hal yang tidak dia sengaja telah membantunya menjaili Satria.
Mbak Ipah tersenyum melihat tingkah mereka berdua. Satria bisa sedikit mengisi rasa kesepian yang selama ini dialami Diandra.
"Ya udah, mbak kembali ke bawah dulu. Makanannya udah siap di ruang makan." Pamit mbak Ipah.
Satria dan Diandra mengangguk bersamaan.
-
Bulan selanjutnya setelah Diandra dan Satria naik ke kelas 12. Dimana konflik akan menjadi makanan mereka setiap hari.
---
Cewek ini siapanya Satria, kok di upload di sosmed segala. Gue aja yang dulu pacaran sama Satria enggak pernah foto gue diunggah di sosmed." Pikir Geofany melihat postingan terbaru instagram Satria. "Sok romantis juga lagi, Satria dulu ke gue dingin." Lanjut Geofany melihat kiriman Satria di Sosmed. "Awas aja lo, gue bakal cari tahu siapa lo! Tapi kesiapa ya?" Pikir Geofany ingin bertanya kepada siapa tentang cewek itu. Mungkin bertanya dengan teman sepermainan Satria lebih baik. "Odello, iya dia yang bisa ngasih informasi tentang kehidupan Satria." lanjut Geofany mengingat Odello yang merupakan teman sebangku Satria selama ini.
Geofany bangkit dari duduknya. Meninggalkan ruang kelas untuk pergi menemui Odello yang tidak tahu akan keberadaannya.
"Odello." teriak Geofany melihat Odello keluar dari ruang guru.
Odello menoleh saat namanya dipanggil dan melihat Geofany sedang berjalan kearahnya.
"Hadeuh, pengganggu datang!" Umpat Odello dalam hati melihat yang memanggilnya Geofany.
"Gue mau nanya sama lo dan wajib di jawab!" Ucap Geofany kepada Odello.
"Gue males mikir." balas Odello malas.
"Ikut gue." ucap Geofany menarik tangan Odello paksa, tidak menghiraukan tolakan yang sudah dilontarkan Odello.
"Mau kemana? Gue masih ada urusan. Lo ganggu aja." Ucap Odello menolak ajakan Geofany dan melepas cengkraman tangan Geofany.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diandra & Satria [END]
Ficção AdolescenteCinta akan berjalan sesuai dengan yang di kehendakinya. Kalau dia ingin itu ya itu. Tidak bisa kita paksakan. Intinya semua akan berjalan semestinya. Terkadang kita tidak sadar akan adanya kehadiran cinta. Cinta datang tiba tiba. Dan Cinta selalu da...