"Foto sama aku enggak dipost?" Tanya Satria melihat postingan terbaru sosial media milik Diandra. Disitu tidak ada foto dirinya dan Diandra. Yang ada adalah foto Diandra, Teguh dan ibu Tara.
Diandra menggeleng.
"Kenapa?" Tanya Satria lagi.
"Enggak kenapa-kenapa. Tumben kamu ngeyel banget fotonya dipost. Biasanya kalau fotonya kamu dipost enggak bolehnya minta ampun." Omel Diandra heran.
Satria diam. Mencerna omelan Diandra. Benar apa yang dibilang Diandra. Tumben dia ngeyel banget fotonya sama Diandra dipost.
"Udah mau terbuka?" Tanya Diandra menggoda. Apa Satria sudah mulai terbuka dengan hubungannya. Biasanya Satria paling anti kalau fotonya tersebar.
"Hm...." balas Satria. Tiba-tiba ponsel Diandra yang ada ditangannya bergetar. "Ini!" Lanjut Satria menyodorkan ponsel Diandra.
"Siapa?" Tanya Diandra tidak mengambil ponselnya. Karena tangannya masih membawa novel yang masih terbuka.
Satria melirik layar ponsel Diandra yang masih ada digenggamannya. "Geofany Video Call," ucap Satria memberi tahu Diandra.
Dengan sumringah Diandra menyahut ponsel digenggaman Satria.
"Hai." Sapa Geofany terlihat melambaikan sebelah tangannya ceria.
"Hai." balas Diandra melambaikan tangan.
"Tadi lo wisuda ya?" Tanya Geofany.
Diandra mengangguk.
"Sorry ya, gue enggak bisa dateng tadi." Ucap Geofany meminta maaf karena tadi tidak datang ke acara wisuda Diandra.
"Iya santai aja, enggak papa." Balas Diandra tersenyum.
"Lagi ngapain?" Tanya Geofany penasaran.
"Seperti biasa," balas Diandra mengangkat sebuah novel.
"Monoton banget," ucap Geofany merasa bosan melihat kebiasaan Diandra yang suka membaca buku.
"Enggak dong, kan ditemenin." Jawab Diandra cengengesan menatap Satria yang juga sedang menatapnya penuh tanda tanya.
"Oh iya, gue lupa. Kan ada yang selalu ada." Balas Geofany tersenyum.
"Ini dia," ucap Diandra mengarahkan layar ponselnya ke Satria. Membuat Satria kaget.
"Gokil, Satria mah kebiasaan. Kalau kaget mukanya langka. Jelek abis!" ucap Geofany tidak sungkan lagi. Sudah biasa jika Geofany seperti ini.
Satria tampak memelototi Geofany. Sedangkan yang dipelototi malah cengengesan.
Diandra tertawa tanpa menampakkan wajahnya dilayar ponsel.
"Sumpah, muka pacar lo gak berubah." Ucap Geofany.
"Betul." balas Diandra memutar posisi ponselnya agar dia dan Satria bisa terlihat bersama dilayar ponsel.
"Emang gue power ranger yang bisa berubah-ubah." Sengit Satria.
Bukannya merasa bersalah. Diandra dan Geofany sama-sama tertawa mendengar penuturan Satria.
"Gimana persiapan wisuda kalian?" Tanya Diandra mengalihkan pembicaraan.
"Biasa aja, enggak begitu ribet kayak lo yang harus pergi kesalon." Balas Geofany santai.
Diandra tersenyum. Benar apa yang dibilang Geofany, dia tidak akan seribet Diandra saat wisuda. Yang harus pakai kebaya, sepatu berhak tinggi, make-up tebal, dan juga rambut yang digelung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diandra & Satria [END]
Fiksi RemajaCinta akan berjalan sesuai dengan yang di kehendakinya. Kalau dia ingin itu ya itu. Tidak bisa kita paksakan. Intinya semua akan berjalan semestinya. Terkadang kita tidak sadar akan adanya kehadiran cinta. Cinta datang tiba tiba. Dan Cinta selalu da...