Permintaan

3.2K 333 32
                                    

" kau sudah mengetahui setengah rencanaku Kim Seokjin? " ucap Jimin sambil menunjukkan smirknya. Jimin sempat melihat Seokjin yang menguping pembicaraannya dengan seseorang tadi, namun ia tidak menghiraukan Seokjin.
.
.
.
Sesampainya dirumah, Seokjin langsung meletakkan barang belanjaannya begitu saja dan menuju kamarnya tanpa berniat untuk membereskannya barang belanjaanya. Terlalu banyak pertanyaan di otak nya mengenai Jimin hyungnya.

Seokjin bertanya tanya apa yang dibicarakan oleh hyungnya bersama orang itu? Mengapa terlihat serius sekali? Sangat banyak pertanyaan yang sebenarnya sangat ingin ia tanyakan pada hyungnya, namun mengingat wajah smirk hyungnya, ia tidak berani menanyakan apapun.

Seokjin segera menghilangkan pikiran negatif terhadap hyungnya yang satu itu, ia mencoba berfikir positif, walaupun Seokjin sedikit ragu terhadap keputusan yang ia ambil.
.
.
.
Namjoon baru saja pulang dari kantornya, ia melihat belanjaan yang tergeletak begitu saja.
" mengapa belanjaannya tergeletak seperti ini? "
Seokjin yang dari tadi mengurung dirinya dikamar dengan beberapa pertanyaan segera keluar ketika mendengar suara pintu terbuka.
" eoh? Kau sudah pulang hyung? " tanya Seokjin.
" ne. Seokjin mengapa belanjaanya tergeletak seperti itu saja? " ucap Namjoon sambil menunjuk belanjaan yang ada dimeja.
Seokjin yang mendengar itu, lantas mengikuti arah pandangan yang ditunjuk oleh Namjoon. Seketika Seokjin merutuki kebodohannya.

" mianhae hyung, tadi aku lupa membawanya kedapur. "
" lain kali jangan diulangi ne? " ingat Namjoon dan dibalas anggukan oleh Seokjin. Saat ingin mengambil barang belanjaanya, terdengar suara pintu terbuka.
" mengapa sore sekali pulangnya? " tanya Namjoon kepada Jimin, karena tidak biasanya Jimin pulang sore. Jika memang pulang sore ia biasanya akan menghubungi Namjoon.
" tadi ada urusan sebentar hyung, Taehyung dan Jungkook pulang malam hyung, mereka mengerjakan tugas kelompok, " sampainya ( Jimin. )
' urusan? ' batin Seokjin.

Setelah mengatakan itu, Jimin segera menuju kamarnya dan melewati Seokjin sambil menunjukkan smirknya lagi. Seokjin yang ditatap seperti itu langsung menghindari kontak mata dengan Jimin. Dan segera membawa belanjaanya kedapur.
' ada apa dengan kedua anak itu? ' batin Namjoon, karena sudah lelah, Namjoon tidak menghiraukan kejadian yang dilihatnya dan langsung mengistirahatkan tubuhnya di kamar.

* Di Dapur
" mengapa Jimin hyung terlihat mengerikan sekali  sekarang? " gumamnya, Seokjin yang tidak menyadari keberadaan Jimin sontak terkejut.
" mengerikan bagaimana? " tanya Jimin.
" ti..tidak ada apa apa hyung, " ucap Seokjin terbata bata dan memilih untuk pergi kekamarnya. Namun dengan segera tangannya ditahan oleh Jimin, Seokjin berusaha melepaskannya, tetapi cengkraman Jimin begitu kuat.
" jangan beri tahu yang lain tentang apa yang kau lihat tadi siang, " bisik Jimin, sontak Jin terkejut dengan permintaan Jimin, dengan memberanikan diri Seokjin bertanya mengapa ia tidak boleh meberi tahu yang lain.
" me..memangnya kenapa hyung? " Jimin tidak menhiraukan pertanyaan Seokjin, ia meninggalkan Seokjin dengan penuh pertanyaan.

" mengapa Jimin hyung seperti itu?, apa ada suatu rencana yang disembunyikan oleh Jimin hyung? "sejak tadi Seokjin berusaha meninggalkan pikiran negatifnya, namun seperti nya tidak bisa setelah mendengar permintaan hyungnya yang satu itu.

To be Continue
Sorry for typo😊

Little Seokjin ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang