Rencana Selanjutnya

2.8K 266 72
                                    

" saya permisi, " ucap dokter itu menepuk pelan pundak Yoongi dan meninggalkan Yoongi yang masih larut dalam pikirannya.
KOMA.
.
.
.
Semua keluarga Min kecuali Jimin berkumpul di ruangan Seokjin, meskipun diperbolehkan masuk, mereka tidak boleh berlama lama di dalam. Menurut dokter kemungkinan Seokjin akan mengalami amnesia karena benturan yang cukup kuat mengenai kepalanya.
" hyung Jinnie kapan sadar? " lirih Jungkook yang sudah berada dalam pelukan Taehyung.
" kita tunggu saja Jungkook - ah, " jawab Taehyung yang sama terpukulnya dengan Jungkook.
' aku benci kau JIMIN!! ' batin Taehyung.

" permisi, pasien yang bernama Kim Seokjin ada di ruangan mana? " tanya Jimin yang baru datang dan langsung menanyakan ruangan Seokjin.
" ada di kamar 404, " jawab perawat yang bekerja disana.
" baiklah, terima kasih, " selesai mengucapkan itu, Jimin langsung menuju kamar 404. Tanpa basa basi Jimin masuk dan melihat hyung dan dongsaeng nya ada di sana. Yoongi yang melihat Jimin masuk langsung, langsung menghampiri Jimin.
" mau apa kau kesini!? " tanya Yoongi yang sudah tersulut emosi.
" mau apa kau kesini ha?! " bentak Yoongi dan langsung memukul Jimin. Jimin yang tidak siap menerima pukulan itu langsung jatuh tersungkur ke lantai.

Melihat Jimin yang tersungkur di lantai, Yoongi ingin memukul Jimin kembali.
" hyung, ingat ini rumah sakit, " Namjoon mengingatkan Yoongi. Yoongi yang baru sadar bahwa ia sedang di rumah sakit segera menurunkan tangannya yang sudah bersiap ingin memukul Jimin.
" Jimin - ah sebaiknya kau keluar dulu! " perintah Yoongi pada Jimin, Jimin segera keluar dari ruangan Seokjin, sebelum Jimin keluar, Yoongi membuka suaranya.
" besok kau ikut ke kantor polisi, " ucap Yoongi tegas.
" baik, " jawab Jimin yang tidak kalah tegasnya tanpa merasa takut sedikitpun, Jimin segera keluar dari ruangan Seokjin setelah menjawab Yoongi.
" anak itu benar benar keterlaluan, " ucap Yoongi geram dengan sikap Jimin.
" hyung sudahlah, " ucap Namjoon yang mencoba menenangkan Yoongi.
.
.
Keesokan harinya Yoongi dan Jimin sudah berada di kantor polisi.
" Tuan Min saya tidak bisa langsung memasukan saudara Jimin ke penjara jika belum ada bukti yang kuat, saya perlu melalukan penyelidikan terhadap saudara Jimin, " ucap polisi itu.
" baik, sebaiknya segera dilakukan penyelidikan itu, agar masalah ini cepat selesai dan ia cepat dimasukan ke dalam penjara, " ucap Yoongi yang sudah tidak sabaran melihat Jimin yang hanya santai dan tidak menunjukkan rasa takutnya sedikitpun, padahal ia lah pelakunya. Setelah mengatakan itu, Yoongi keluar dari gedung kepolisian itu dan disusul oleh Jimin.
" pastikan kau mencabut tuntutan itu, " ucap Jimin pada Yoongi sambil menunjukan smirk nya tanpa ada rasa takut sedikit pun.
" tidak akan, " jawab Yoongi mengenai pernyataannya Jimin tersebut.
" apa kau yakin? "
" sangat yakin! " ucap Yoongi tegas dan langsung menuju rumah sakit meninggalkan Jimin.

> Rumah sakit
" bagaimana hyung? " tanya Jungkook yang sudah tidak sabaran dengan hasilnya.
" Jimin belum bisa dimasukkan ke penjara, " ucap Yoongi lesu.
" kenapa tidak bisa? " tanya Jungkook heran, jelas jelas bahwa Jimin lah pelakunya.
" kita harus mempunyai bukti yang kuat, dan polisi sedang menyelidiki Jimin, " jelas Yoongi.
" apa Jimin takut karena ia sedang berhubungan dengan polisi? " tanya Namjoon, ia pasti yakin Jimin pasti sedang mencari cara agar dia tidak dimasukkan ke dalam penjara.
" tidak sama sekali, ia bahkan menyuruh hyung untuk mencabut semua tuntutan itu. "
" anak itu memang tidak tau diri sekali, memang apa haknya menyuruh untuk mencabut tuntutan itu, " geram Namjoon, bukan hanya Namjoon semua yang ada di ruangan itu pun geram pada Jimin.

~ Di sisi lain
" bagaimana keadaan si Seokjin sialan itu? " tanya Park Myungsoo pada sang adik.
" dari informasi yang kudapat ia koma dan mulai membaik, " jelas Park Jong In.
" sial!! Mengapa tidak mati saja sekalian, sia sia saja rencana kita!! " kesal Park Myungsoo.
" itulah akibat jika tidak mau mengikuti rencana ku, " ucap Jimin yang tiba tiba muncul dan duduk di depan Myungsoo.

' belum saja waktunya karena kau melibatkan ku, ' batin Jimin.
Myungsoo tidak menghiraukan ucapan Jimin, ia sedang mencari cara agar ia dapat melenyapkan Seokjin.
" aku tidak akan ikut lagi dalam rencanamu, " ucap Jimin, Myungsoo yang mendengar ucapan Jimin langsung membuka suaranya.
" aku akan ikuti rencana mu kali ini, tapi tetaplah menjadi bagian dari rencana ini, " Myungsoo sudah sangat kehilangan ide untuk melenyapkan Seokjin, sekarang ia akan mengikuti rencana yang akan Jimin lakukan.
" baiklah, aku setuju, " ucap Jimin dengan senyum penuh kemenangan.

" jadi rencana apa yang ingin kau lakukan? " tanya Myungsoo pada Jimin.
" aku dengar dia mengalami amnesia, jadi sangat mudah untuk kau membawa dan menculiknya setelah beberapa hari ia keluar dari rumah sakit, " jelas Jimin.
" lalu? "
" saat kau sudah menculiknya, tinggal kau tembak saja tepat di kepalanya, dan jangan menembaknya terlebih dahulu sebelum ada aba aba dariku jika tidak ingin rencananya gagal, " lanjut Jimin. Tanpa pikir panjang, Myungsoo segera mengiyakan rencana Jimin.

" hyung, " panggil Jong In.
" apa kau tidak takut polisi mengetahui kejadian ini dan kita masuk penjara? " sambungnya.
" tidak, polisi tidak akan mengetahui kejadian ini. Hyung sudah memastikan semuanya aman saat kita menabrak Seokjin, " jawab Myungsoo dengan penuh keyakinan.
" kau tenang saja Jong In, " ucap Jimin yang memberikan keyakinan pada kedua kakak beradik itu.
" baiklah. "
" kita liat saja nanti siapa yang akan menang, " monolog Jimin sambil menunjukkan smirknya.

To be Continue
Sorry for Typo 😉
Hope U Enjoy😆😋

Little Seokjin ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang