Ragu

2.6K 271 32
                                    

' dapat kau Kim Seokjin, ' - Park Jong In.
' tidak semudah itu membodohi Seokjin, masih ada aku, ' - Ken.
.
.
.
Ken sedari tadi mengawasi gerak gerik Jong In, tak berniat sama sekali untuk fokus pada pelajaran. Kini hati pemuda itu tidak tenang, melihat sahabatnya sendiri harus sebangku dengan orang asing yang tiba tiba mengetahui nama dan marganya itu, terlebih lagi Seokjin itu baik dan polos, sangat mudah untuk orang orang yang mengincarnya untuk mendekatinya. Sedangkan Seokjin, pemuda itu nampak biasa saja pada teman sebangkunya itu, tanpa ada kekhawatiran sedikitpun.
' ini hanya perasaan ku saja bahwa si Jong In itu sedang mengincar Seokjin, atau memang benar? ' batin Ken mencoba mencari tau.
' sial, bocah itu mengapa daritadi melihatiku terus? Jangan sampai rencanaku gagal hanya karena bocah sialan itu. Sebaiknya aku harus menjaga gerak gerikku, ' batin Jong In.

Tak terasa jam pelajaran telah habis dan digantikan dengan bel istirahat, Ken yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik Jong In tersontak kaget karena ia sama sekali tidak memperhatikan jam. Ken yang biasanya senang jika bel istirahat telah berbunyi, berbeda dengan sekarang, ia hanya ingin dikelas saja kalau bisa, untuk memperhatikan gerak gerik Jong In. Bagaimana bisa ia memperhatikan Jong In jika saat istirahat, sedangkan Jong In sudah pergi entah kemana. Seokjin yang memperhatikan Ken yang melamun dan bergelut dengan pikirannya sendiri, menepuk pelan pundak sahabatnya itu.
" memikirkan apa Ken? Daritadi kulihat kau tidak fokus pada pelajaran dan memperhatikan anak baru itu terus, "tanya Seokjin.
" ah tidak. Seokjin apa kau tidak merasa aneh dengan anak baru itu? " balas Ken bertanya pada Seokjin.
" tidak sama sekali. Memangnya apa yang membuatmu berpikir seperti itu? "
" bagaimana bisa dia tau marga dan namamu? "
" mungkin ada seseorang yang ia kenal, sama namanya denganku. Ayolah Ken tidak usah terlalu dipikirkan, lebih baik temani aku ke kantin, kau tidak kasihan pada cacing diperutku, " ucap Jin santai sambil menatapi perutnya yang malang.
" baiklah baiklah, " putus Ken.

* Di Kantin
Ken dan Seokjin sudah memesan makanan, mereka tinggal menunggu makanan yang mereka pesan datang. Karena keadaan di kantin cukup ramai, Ken dan Seokjin untung untungan mendapatkan tempat duduk. Jong In yang memegang nampan yang sudah berisi makanan melihat sekeliling untuk mencari tempat duduk. Beruntungnya Jong In yang melihat tempat duduk disamping Seokjin kosong segera menuju ke tempat Seokjin dan mendudukinya.
' tepat sekali, ' batin Jong In. Sepertinya hari ini memang hari khusus untuk Ken mengawasi seseorang yang duduk si sebelah Seokjin.
" ada apa? " tanya Jong In datar kepada Ken, Jong In yang daritadi diperhatikan oleh Ken merasa risih dan tidak tenang saat makan.
" ada apa? " Ken berbalik bertanya.
" kau yang ada apa? "
" mengapa aku? "
" kau yang apa? " dan perdebatan pun terjadi.

Seokjin yang jengah melihat keduanya, hanya bisa mendoakan mereka berdua di dalam hati.
' mudah mudahan saja kalian gay, lalu menikah, ' begitulah doa yang Seokjin panjatkan kepada mereka berdua. Tak berapa lama, makanan yang dipesan oleh Seokjin dan Ken sudah datang.
" Ken sepertinya makanan mu enak, kuhabiskan ya? " Seokjin segera mengambil ancang ancang untuk menghembat makanan Ken. Ken yang mendengar penuturan Seokjin baru sadar jika makanan sudah datang dan langsung menoyor kepala Seokjin untuk merebut makanannya kembali. Seokjin yang diperlakukan seperti itu langsung mempoutkan bibirnya dan melanjutkan acara makannya. Jong In yang melihat Seokjin hanya bisa bertanya dalam hati.
' apa benar Seokjin yang ini yang harus kuiincar? Jika memang benar apa untungnya buat ku mengincarnya? Lagi pula anak ini terlihat polos. '

To be Continue
Sorry for typo😉😊

Little Seokjin ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang