Pembantu?

2.6K 292 36
                                    

' aku tahu kau sangat ingin makan ikan, namun aku tidak akan membiarkanmu untuk memakan ikan, ' batin Jimin sambil menunjukkan senyum puasnya.
.
.
.
Malam ini terjadi hujan lebat di Seoul, otomatis keadaan Seoul yang tadinya hangat menjadi dingin.
" eoh mengapa hujannya lebat sekali ? " ucap Seokjin. Sejujurnya hujan bukanlah hal yang ditunggu Seokjin, jika boleh jujur Seokjin sangat membenci hujan. Kini dirumah hanya ada Jimin dan Seokjin. Sedangkan yang lain? Mereka ada urusan masing masing sehingga pulang larut.
" sepi sekali hhh. "
Bagaimana tidak sepi, dirumah yang besar dan luas itu hanya ada Jimin dan Seokjin.

Sedangkan Jimin, ia sedang berada di kamarnya menyusun rencananya kembali agar tidak gagal.
( Percakapan dalam telefon )
" halo, " ucap Jimin.
" ada apa? "
" besok kau kerja kelompok lagi dengan Seokjin? " tanya Jimin.
" hm, dirumahku sesuai katamu. "
" bisakah kau kerja kelompoknya dirumah ku saja? "
" tidak bisa, aku sudah membuat janji pada mereka. "
" tinggal kau batalkan apa susahnya! " tegas Jimin yang mulai emosi.
" terserah, " ucap Jong In dan langsung mematikan sambungan telfonnya.
" sial!! " umpat Jimin.
" siapa yang punya rencana, siapa yang mengatur, awas saja jika rencana ku gagal. " sambung Jimin.

>Yoongi side
" pak, malam ini bapak ada meeting dengan Tuan Park di Restaurant Huzhou, " ucap sekretaris Yoongi.
" apa sampai malam? " tanya Yoongi memastikan.
" kemungkinan iya pak, Tuan Park ingin membahas hal yang penting dengan bapak dan membutuhkan waktu yang lama, " jelas sekretaris Yoongi ( Im Yoona. )
" baiklah, tolong telfonkan supir, " Im Yoona mengangguk dan segera menelfon supir pribadi Yoongi. Sejujurnya Yoongi tidak tenang meninggalkan Seokjin dengan Jimin, tapi apa boleh buat ia harus menjalankan meeting dengan Tuan Choi.
' hhh semoga saja tidak terjadi apa apa dengan Seokjin, ' batin Yoongi tidak tenang.

> Mansion Min
Jimin sedang menuju ke dapur karena ia merasa haus. Saat sedang di dapur Jimin melihat dapur yang berantakan.
" SEOKJIN! "teriak Jimin, Seokjin yang mendengar teriakan Jimin segera menghampiri Jimin dan bertanya,
" a..ada apa hyung? "
Tanpa aba aba Jimin langsung menarik surai hitam milik Seokjin.
" sa..sakit hyung, " ucap Seokjin yang tengah menahan pusing dan sakit di kepalanya.
" apa kau tidak membereskan dapur!? Kau tau di rumah ini tidak ada pembantu. Jangan harap kau tinggal disini dengan cuma cuma, jika kau tidak punya uang untuk membayarnya, jadilah pembatu di rumah ini! " pinta Jimin.
"n..ne hyung. "
Jimin segera melepaskan tangannya dari rambut Seokjin dan meninggalkan Seokjin sendirian di dapur.
" Eomma Appa, " lirih Seokjin. Seokjin segera membereskan dapur sebersih mungkin, ia takut Jimin kembali menarik rambutnya dan memarahinya jika tidak cepat di selesaikan. 
.
.
> Restaurant  Huzhou
" selamat malam Tuan Min, " ucap Tuan Choi sambil menjulurkan tangannya untuk menyalami Yoongi. Yoongi yang melihat itu segera membalas jabatan tangan Tuan Choi.
" selamat malam Tuan Choi. "
" waww ternyata kau masih sangat muda ya, " puji Tuan Choi yang tidak menyangka bahwa rekannya masih terlalu muda. Yoongi hanya tersenyum mendengar penuturan Tuan Choi.
" baiklah kita langsung ke intinya saja ya, saya tidak bisa berlama lama, " ucap Tuan Choi.
" begini saya ingin mengadakan kerja sama antara perusahaan saya dan perusahaan anda, bagaimana apa anda setuju? "
" baiklah saya setuju. "
" baiklah tentang saham anda tidak perlu khawatir, kalau begitu saya permisi dulu. Terima kasih atas waktunya, " ucap Tuan Choi sambil tersenyum. Yoongi membalas senyuman itu.
' akhirnya aku bisa pulang kerumah, ' batin Yoongi.
Yoongi segera keluar dari restaurant dan membawa mobilnya sendiri menuju rumah.
" semoga saja Jimin tidak melakukan hal yang tidak tidak padamu Seokjin, " monolog Yoongi. Yoongi menambah kecepatan mobilnya agar cepat sampai di rumah.

Yoongi sudah sampai dirumah dan segera menghampiri Seokjin. Yoongi yang melihat Seokjin dengan muka kelelahan segera bertanya.
" Seokjin? "
" ne hyung? " jawab Seokjin dengan suara yang pelan.
" kau kenapa? Mukamu kenapa lelah begitu? " tanya Yoongi yang khawatir dengan keadaan Seokjin.
" tidak apa apa hyung, mungkin aku kurang tidur, " bohong Seokjin.
" kalau begitu kau tidurlah sekarang, " pinta Yoongi dengan lembut. Seokjin segera membalikan badannya menuju kamarnya, saat berjalan menuju kamar, Seokjin merasa pusing di kepalanya dan hampir terjatuh jika ia tidak berpegangan pada sofa. Yoongi yang melihat Seokjin seperti itu segera mengampir Seokjin.
" Seokjin apa kau benar benar tidak apa apa? Wajah mu pucat sekali, " ucap Yoongi khawatir.
" tidak hyung, aku hanya sedikit pusing, " ucap Seokjin.
" kau tidur saja, besok pagi akan hilang, apalagi besok tanggal merah jadi kau bisa beristirahat. "
" ne, " Seokjin segera masuk ke kamar dan mengistirahkan tubuhnya di kasur.
' aku yakin ada yang tidak beres, ' batin Yoongi.

To be Continue
Sorry for typo 😉😊
Sorry up nya telat sehari 😣🙏

Little Seokjin ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang