Sadar

2.8K 252 25
                                    

" kita liat saja nanti siapa yang akan menang, " monolog Jimin sambil menunjukkan smirknya.
.
.
.
Ken yang baru saja mendengar kabar Seokjin kecelakaan tentu saja terkejut, pasalnya Jin kecelakaan setelah tak berapa lama ia meninggalkan Jin. Ken merutuki dirinya sendiri karena tidak bisa menjaga Jin, padahal ia tau bahwa ada yang mengincar Seokjin.
" sial, mengapa kemarin aku meninggalkannya, " umpat Ken yang menyesali keputusannya.
" tapi apa benar Jong In yang melakukannya? Bukankah kemarin sekolah sudah sepi dan tinggal kami berdua? " batinnya bertanya. Tidak ingin berlama lama berfikir, Ken segera mengambil kunci mobilnya dan menancapkan gasnya menuju rumah sakit dimana Seokjin dirawat.
.
.
Sesampainya di rumah sakit, Ken segera menuju ke kamar Seokjin. Ken melihat Hoseok di sana sendirian menjaga Jin.
" annyeong hyung, " sapa Ken.
" annyeong, apa kau Ken? " tanya Hoseok pada Ken.
" ne, bagaimana keadaan Seokjin hyung? " tanya Ken yang melihat Seokjin terbaring lemah di sana.
" hhh, belum ada perkembangan, " hela Hoseok. Ken yang mendengar penuturan Hoseok hanya bisa menghela nafas menerima kenyataan pahit itu. Ken segera menghampiri Jin yang lemah.
" maafkan aku Jin - ah, seharusnya aku tidak meninggalkan mu sendirian, jeongmal mianhae, " sesal Ken. Hoseok yang mendengar permintaan maaf Ken segera berbicara,
" jangan salahkan dirimu Ken, " Ken hanya mengangguk sebagai balasan.  Walaupun Hoseok berkata seperti itu, tetap saja hati Ken tidak tenang.

" Ken, " panggil Hosoek.
" ne hyung. "
" apa kau tau tentang kejadian ini? Maksudku apa kau tau tentang masalah Jin? " tanya Hoseok.
" a..aku t..tau hyung, " ucap Ken gugup.
" mengapa kau seperti tidak yakin? " tanya Hoseok yang melihat cara bicara Ken yang aneh.
" a..aku yakin hyung. "
" kalau kau yakin, apa kau bisa menceritakannya? " tanya Hoseok. Sejujurnya Ken tidak tau bagaimana ia harus menceritakannya pada Hoseok, namun mau tidak mau ia harus menceritakannya pada Hoseok. Ken segera mengangguk mantap sebagai jawaban bahwa ia akan menceritakan semuanya pada Hoseok tentang masalah Seokjin. Tanpa berlama lama, Ken segera mengambil tempat duduk di samping Hoseok dan menceritakan semua masalah Seokjin yang ia tau.

Setelah menceritakan semuanya, Hoseok segera melihat bekas luka yang ada di pergelangan kaki Seokjin.
" mengapa waktu Seokjin berjalan ia tidak menunjukkan rasa sakitnya? " tanya Hoseok.
" ia tidak ingin menunjukkan masalahnya pada hyung nya, hyung, " jawab Ken menjelaskan. Hoseok tidak percaya bahwa orang sepolos Seokjin mempunyai musuh. Terlebih lagi yang ia tau Jimin sangat membenci Seokjin.
' jika semua ini Jimin yang merencanakan, darimana ia kenal Seokjin? Seokjin dan Jimin tidak terlihat saling kenal, ' batin Hoseok bertanya sekaligus heran dengan hubungan antara keduanya.
" hyung maaf aku tidak bisa berlama lama disini, aku pulang dulu hyung, " pamit Ken dan dibalas anggukan oleh Hoseok.

Setelah Ken pulang, tak berapa lama setelah itu Taehyung dan Jungkook datang.
" eoh kalian sudah pulang? " tanya Hoseok yang melihat kedatangan 2 adiknya.
" sudah hyung, " jawab Jungkook.
" hyung apa murid dance hyung tidak apa apa ditinggal lama seperti ini? " tanya Taehyung.
" mereka juga sedang sibuk Taehyung - ah, jadi tidak apa apa jika aku dan Jimin tidak mengajar, " jelas Hoseok. Keduanya sebenernya geram mendengar Hoseok menyebut nama Jimin, namun apa boleh buat.

Saat sedang membahas tentang anak murid Hoseok, tiba tiba Jungkook melihat tangan Jin bergerak.
"hyung tangan Jinie bergerak! " seru Jungkook. Taehyung dan Hoseok langsung melihat tangan Seokjin dan memang benar. Hoseok segera menekan tombol yang ada di sebelah kasur Jin. Tak perlu lama, dokter sudah berada di kamar Jin dan segera memeriksa keadaan Jin.
" bagaimana dokter? " tanya Taehyung yang ingin tau dengan hasilnya.
" sebentar lagi Seokjin akan sadar, kalian tunggu saja. Kalau begitu saja permisi dulu,  " ucap dokter yang menangani Seokjin lalu pergi untuk memeriksa pasien yang lainnya. Benar saja setelah dokter itu keluar, Seokjin sadar.

" Jinie, " panggil Jungkook yang senang melihat Seokjin sudah sadar. Seokjin mengernyit heran melihat Hoseok, Taehyung, dan Jungkook.
" kalian siapa? " tanya Seokjin. Mereka sudah tau jika Seokjin sadar ia tidak akan mengingat mereka bahkan namanya sendiri. Mereka memaklumi hal itu.
" kau tidak perlu tau siapa kami, yang terpenting kau sudah sadar, " jelas Hoseok. Ia tidak ingin Seokjin memikirkan hal yang lain melihat Seokjin yang baru sadar. Mendengar penjelasan Hoseok, Seokjin tidak mempermasalahkan hal itu. Seokjin melirik cangkir yang berisi air dan berusaha untuk mengambilnya, melihat itu, Taehyung yang paling dekat dengan cangkir itu segera membantu Seokjin.
" ini minumlah, " ucap Taehyung sambil membantu Jin untuk minum.
" gomawo. "
Walaupun Seokjin tidak mengingat mereka, setidaknya Seokjin menerima dan tidak mempermasalahkan keberadaan mereka.
.
.
Hari sudah malam, tentunya mereka bergantian untuk menjaga Seokjin. Hoseok, Taehyung, dan Jungkook pulang kerumah untuk membersihkan diri dan mempersiapkan barang barang.
Sekarang Seokjin dijaga oleh Yoongi dan Namjoon, Seokjin terlihat memikirkan sesuatu, entah apa itu. Yoongi yang baru saja ingin keluar untuk membeli makan terkejut dengan erangan Seokjin,
" arghhhhh. "
Namjoon pun yang tadinya santai terkejut dan  langsung menghampiri Seokjin yang sesang memegang kepalanya. Tanpa aba aba Yoonhi segera menekan tombol yang ada di sebelah kiri Seokjin.

Dokter segera masuk dan mengecek keadaan Seokjin, ia menyuruh perawat untuk menyuntikkan obat tidur ke dalam infus Seokjin.
" apakah ada sesuatu yang serius? " tanya Namjoon panik.
" apa tadi dia sedang memikirkan sesuatu? " tanya dokter.
" iya. "
" jangan biarkan dia berfikir terlebih dahulu, itu bisa menghambat pemulihannya, " jelas dokter.
" baik dokter, " dokter itu mengangguk dan pergi. Namjoon dan Yoongi segera melihat ke arah Seokjin yang sedang tidur dengan damai.

To be Continue
Sorry for Typo😊😉
Hope U Enjoy😉😋

Little Seokjin ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang