Seperti biasanya , pagi ini kholith akan mengantarkan putri sekolah setelah itu dia berangkat kerja. Sekarang mereka sedang berkumpul di ruang makan
"kak putri besok lusa mau pindah rumah ya?" ilma
"iya ma"
"yahh nanti ilma sendirian dong di rumah"raut wajah ilma berubah menjadi masam
"nanti kakak sering sering kesini deh , kan masih ada umi" putri mengelus rambut ilma yang duduk disebelahnya
"beneran ya kak?"
"iya , tanya aja sama kak kholith kalo nggak percaya"
"beneran kak kholith?" sekarang ilma bertanya kepada kholith
" iya sayang" kholith tersenyum
"udah udah ini udah jam setengah tujuh , kalian segera berangkat gih , kholith umi titip ilma ya sekalian antar dia kesekolahannya ya"
"iya mi , ya udah kita pamit dulu , assalamualaikum"Setelah kholith mengantarkan sekolah putri dan ilma ia bergegas pergi ke cafe hari ini
Putri sekarang sudah sampai dikelasnya dan duduk sambil melamun
"woi put lo kenapa dah kok melamun si?" anissa
"eh nggak papa kok!"
" tapi kelihatannya lo lagi mikirin sesuatu"
" iya , perasaan gue kok nggak enak ya nis , kayak ada yang akan terjadi antara gue dan kak kholith gitu"
" udah lah put cuma perasaan lo kali , udah ah jangan dipikirin mulu"
"mungkin juga si , oh iya ayunda mana kok nggak keliatan ya , inikan mau masuk"
"oh dia tadi izin nggak berangkat , katanya si ada urusan keluarga gitu "
"ohh"Sekarang putri sudah menunggu kholith menjemput nya bersama anissa , tapi sudah 15 menit yang lalu kholith belum juga menjemputnya , beberapa kali menelfon kholith tapi hp kholith tidak bisa dihubungi
"put udah sepi nih sekolah , gue antar lo aja yok ke cafe kak kholit" tawar anissa , memang benar kini sekolah sudah sepi , hanya ada anak anak yang mengikuti ekstrakulikuler
" ya udah , tolong anteri gue ya"
"iya yuk sekarang keparkiran ambil motor gue dulu"
Putri sekarang sudah berada di cafe kholith ditemani oleh anissa , tanpa pikir panjang ia dan anissa langsung masuk keruang kholith"assalamualaikum" wajah putri berubah ketika ia melihat kholith berpelukan dengan cici , tak terasa airmatanya sudah jatuh , kakinya lemas , tapi ia berusaha untuk lari , kholith yang melihat putri berlari ia mendorong cici dari tubuhnya dan mengejar putri dan anissa yang sudah pergi
"dek jangan pergi , kamu salah paham , kakak bisa jelasin"teriak kholith , tapi tak dianggap oleh putri , putri menyuruh anissa untu membawanya pergi , kholith yang tak berhasil menejar putri ia kembali keruangannya.
BRAKK
Cici terkejut karena kholith yang membuka pintu begitu keras
" ini semua gara gara anda , jika terjadi apa apa sama istri saya , saya tidak akan pernah memaafkan anda " kholith berbicara dengan tatapan membunuh , ia segera keluar dari ruangannya untuk pulang siapa tahu putri dirumah
"permainan sudah dimulai" cici tersenyum licik saat kholith sudah keluarPutri pov
Gue nggak nyangka kak kholith berbuat seperti itu. Hati gue sakit saat melihatnya dengan orang lain apalagi sampai berpelukan .
"put udah dong jangan nangis mulu , ini kita mau kemana , kerumah lo ato kemana?" tanya anissa sedikit berteriak karena sekarang mereka tengah berada dijalan raya dan menaiki motor
" ke rumah lo aja nis , gue mau nenangin diri dulu " anissa hanya menganggukSesampainya dirumah anissa , anissa menuntun putri kekamarnya agar bisa istirahat
" put udah dong jangan nangis mulu"
"sakit nis sakit , kalo lo tau orang yang lo sayang pelukan sama cewek lain gimana" bukannya berhenti menangis tapi putri malah semakin menangis , anissa memeluk putri , ia tahu perasaan sahabatnya saat ini
" udah ya put sabar aja , mungkin ini cobaan dari tuhan put , sekarang lo istirahat gue keluar bentar" anissa keluar dari kamar , ia tahu bahwa putri sekarang butuh waktu untuk sendiri
" kenapa sih kak , kakak pelukan sama orang lainn , pantes aja aku telfon nggak bisa taunya sedang mesra mesraan dengan orang lain , kakak jahat aku benci kakak" putri sedikit berteriakKholith sekarang sudah dirumah uminya , kholith langsung membuka pintu dengan kasar
"putrii , dekk kamu dimana" teriak kholith , umi alma yang mengetahui putranya berteriak segera menghampirinya
"lho kakak kenapa , putri mana kak?"
" mi putri belum pulang ?"
" belum kak , kan biasanya bareng kakak"
Arggghhhhhhh kholith berteriak dan mengacak rambutnya , pikirannya tertuju hanya keputri.
" tadi putri salah paham mi sama kholith dan dia pergi"
"sabar kak , coba kakak telfon bundanya putri , mungkin putri disana"Kholith langsung menelfon mertuanya itu
"assalamualaikum bun , putri ada disana?"
"waalaikumsalam , putri nggak ada disini nak , memang putri kenapa"
"ohh ya udah bun kalo gitu , putri nggak papa kok , udah dulu ya bun assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
"gimana kak , putri ada? "
"nggak ada umi , kalo gitu kholith pergi mencarinya mi , assalamualaikum "Kholith pergi untuk mencari putri sekarang ia berada didalam mobil
"kamu kemana si dek , maafin kakak , tadi hp kakak mati " lirih kholith setelah tadi kholith mengecek hp nya dan ia mendapati panggilan tak terjawab beberapa kali dari putri
" arghhhhhhh semua ini gara gara cici , dekkk kamu dimana sii kakak takut kamu kenapa- napa " tanpa kholith sadari , air matanya keluar begitu saja , ia terus mencari putri sampai hari sudah sore ."hai gaess , sebenernya author tu bingung mau lanjut apa enggak , tapi author usahain untuk lanjut deh , maaf ya semakin kesini semakin nggak jelas ceritanya🙏"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Prince
ФэнтезиCerita ini menceritakan tentang kholith yang bersikap dingin kepada perempuan termasuk kepada orang yang dicintainya Yuk gaess jika penasaran langsung baca aja ya😊