23

714 25 0
                                    

Sudah satu minggu kholith mendiamkan putri , tetapi kholith masih mengantarkan putri sekolah dan menjemputnya , sekarang kholith sedang mengantarkan putri kesekolah

"kak , putri minta maaf" , tapi kholith tak menjawab , kholith masih fokus menyetir
"kak putri nggak sanggup kakak diemin kayak gini , mending kakak marahin putri , pukul putri nggak papa asal jangan kek gini" putri sudah tidak bisa menahan air matanya.

Kini mereka sama sama diam didalam mobil bedanya putri menangis dalam diam dan kholith masih setia memandangi jalan raya.
" dek jangan nangis dong , kalo adek nangis kakak nggak sanggup ngeliatnya , tapi kakak masih kecewa sama kamu" batin kholith sambil melirik ke arah putri.

Kholith sudah mengantarkan putri sekolah , ia bergegas untuk ke cafenya , setelah sampai di cafe  kholith langsung masuk keruangannya
"selamat pagi pak" sapa cici yang berada di depan pintu ruangan kholith
"hm , kamu bisa pergi saya mau masuk"
"tapi" belum selesai cici berbicara sudang dipotong oleh kholith
"saya bilang pergi ya pergi , atau mau saya pecat sekarang juga"
Cici segera pergi dari tempatnya dan kholith pun segera masuk ke ruangan.

Kholith pov

"arghhhh kenapa gue jadi gini si" gue mengacak ngacak rambut gue yang sudah rapi , alhasil sekarang  rambut gue seperti terkena angin topan (hahaha tak apa lah kan kholith ganteng jadi meski rambutnya acak acakan tetep ganteng kok hhhh)author

"ah iya gue telfon aja si azam kali aja dia bisa ngasih saran ke gue"
Gue langsung menelfon azam
" halo bro ada apa lo nelfon gue?"azam
"

gini gue mau cerita sama lo"
"cerita apa nih tentang cewek kah ? , kalo tentang cewek mah gue mau kali bro"
"aelah lo pikiranya cewek mulu , tu si cici aja noh pacarin"
"idihh nggak mau lah gue kalo si cicak itu , mending sama putri ajah dah"
"cici kali zam , awas lo kalo sama putri gue gibeng juga lo"
"hahaha sante mas bro , oh iya lo tadi mau cerita apa?"
"gini nih , gue lagi ada masalah sama putri , waktu itu putri bohong ke gue katanya dia mau pergi sama temenya yang cewek , nah gue kan bolehin tu , lah malah pas gue pulang ke rumah nggak sengaja gue liat dia ditaman sama cowok , gue cemburu dong , gue langsung aja pulang , pas gue udah sampe rumah selang beberapa waktu  putri juga pulang dianter tu cowok , gue kecewa sama dia kenapa dia bohong ke gue dan alhasil gue diemin dia seminggu ini" jelas kholith

" lo nggak tanya ke putri tu cowok siapa?"
"nggak lah , gue aja udah emosi kalo gue tanya malah bisa-bisa gue lampiasin ke dia kali"
"lo tuh gila pa gimana si lith , harusnya lo tanya dulu tu cowok siapa dan minta penjelasan dari bini lo , bisa aja tu cowok temennya putri , emang lo nggak kasihan ke bini lo , lo diemin udah seminggu loh , pasti tu bini lo nangis terus "
"ya gimana lagi gue terlanjur kecewa zam"
" gini deh , dalam hubungan itu harus saling mempercayai , dan lo jangan asal nyimpulkan sendiri , beri waktu bini lo untuk jelasin semua , lo mau kalo lo diemin bini lo terus terusan nanti bini lo malah ninggalin lo ke rumah ortunya , lo mau itu terjadi?"
" ya enggak lah , nanti gue dirumah sendiri dong"
"ya maka dari itu lo harus minta penjelasan dari bini lo dulu , nanti kalo lo jemput dia lo tanyain ke dia, jangan pake emosi "
"iya , makasih bro saran nya"
"iya sama-sama , pokoknya lo harus selesain masalah lo secepat mungkin , lo tuh kepala keluarga"
"iya , ya udah kalo gitu "

Tut..tut..
Sambungan telfon sudah terputus
"gue harus selesain masalah ini" gumam kholith.

Dilain tempat putri sedang merenung di taman belakang sekolahnya

"heh put lo kenapa si akhir akhir ini seeing ngalamun" anissa , ( oh iya anissa sudah menjelaskan semua tentang ayunda kalo ayunda punya penyakit kanker darah, dan putri sudah memaafkan mereka)
" apa masalah lo sama kak kholith belum selesai?" lanjut anissa , anissa tahu kalo putri mempunyai masalah dengan kholith karena putri waktu itu cerita ke anissa.

"ya gitu deh , gue bingung mau jelasinnya gimana , orang kak kholith kalo diajak bicara langsyng pergi"
"udah lah sabar aja nanti juga masalahnya kelar kok"
" makasih ya nis lo selalu suport gue" putri memeluk anissa
"iya sama sama , kita kan sahabat jadi harus saling mendukung" anissa melepas pelukan putri
" lo memang the best deh , oh iya keadaan ayunda gimana?"
" ya gitu lah belum ada perubahan dari yang sebelumnya"
" ohh , kita harus semangatin dia terus kalo gitu supaya bisa cepet sembuh"
"lo aja ada masalah , sok mau nyemangatin orang" kali ini bukan anissa yang menjawab tapu remond , entah dari kapan remond sudah ada didepan mereka

"udah deh put lo tu nggak usah sok kuat , nih pundak gue bisa jadi sandaran kok buat lo"remond
"maaf nggak usah lo repot repot , gue masih punya anissa yang bisa jadi sandaran gue"
"enakan juga nyandar digue kali "
"nggak tuh , lebih enak juga sama anissa"
" hihh suka hati lo aja dah , kalo lo butuh gue lo bisa hubungin gue" remond mengedipkan matanya keputri dan langsung meninggalkan anissa dan putri

"eh put gue rasa remond suka deh sama lo"anissa
" nggak lah"
"lo tuh nggak percaya ya , tatapannya ke elo tuh beda tau , dari pertama dia masuk , dia selalu ngelirik lo terus"
"nggak ngurusin gue , gue masih pusing mikirin masalah gue , kalo dia suka ke gue juga gue nggak bisa larang orang itu hak nya remond"
"iya sih , tapi lo harus hati hati tuh sama si remond"
"iya , ya udah yuk masuk kelas"
"yok" putri dan anissa  segera masuk ke kelas mereka.



"haii readers, jangan lupa pencet tombol bintang ya , supaya author nulisnya semangat😊😊 , yuk lanjut ke part selanjutnya👉"

My Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang