29

740 22 0
                                    

Janganlah merendahkan
Diri dihadapan orang lain
Karena harga diri tidak akan dapat dibeli oleh uang
Janganlah menjadi benalu di hubungan orang lain
Jika engkau tak mau menyesal kemudian

Cafe yang ramai akan pelanggan menjadi pemandangan pertama saat kholith memasuki cafe nya ia pun tak lupa mengucap syukur, kholith menyapa pelanggan dengan senyuman , tapi senyuman itu luntur saat dia disapa oleh orang

Kholith pov

"haii pak kholith , selamat datang kembali di cafe ini" gue memutar bola matanya malas karena cici menyapanya dengan pakaian yang kurang bahan

"hm"
"maaf ya pak waktu bapak dirumah sakit saya tidak bisa menjenguk"
"iya , oh ya tolong data pemasukan dan pengeluaran cafe ini taruh dimeja ruangan saya"
"iya pak " gue lalu pergi keruangannya

Tok....tok...tok
"masuk"
"ini pak data yang bapak minta" gue membaca data yang dibawa oleh cici , tapi cici belum juga pergi , gue muak liat dia berpakaian kurang bahan.

"bapak mau nggak saya buatkan kopi?" cici memegang pundak gue , gue langsung menepis tangannya

"anda bisa keluar dari ruangan saya sekarang"
"tapi pak , bapak pasti butuh teman kan" kini dia memegang lengan gue

"saya bilang keluar , satu lagi , anda kalau masih berpakaian seperti itu lagi saya tak akan segan segan  pecat anda , dan jangan ganggu saya , saya sudah beristri " gue meninggikan suara gue, tapi kelihatannya dia tak takut

"ini baju nya bagus lho pak , apa bapak tak tergoda dengan saya" dia mencolek dagu gue. Kalo dia bukan perempuan udah gue tonjok tu mukanya

"kamu denger saya tidak! , saya bilang KELUAR , saya tidak akan pernah tergoda sama wanita seperti anda yang tak memiliki harga diri , sekali lagi saya bilang KELUAR" dia langsung pergi dari ruangan gue dan gue kembali duduk dikursi karena tadi gue berdiri waktu memarahinya

"lama lama gedek juga liat tu cewek , untung gue bisa nahan nafsu , huhh liat aja kalo dia sekali lagi kayak tadi gue pecat tu cewek" gumam kholith

Skip

"assalamualaikum kak" putri
"waalaikum dek , ada apa?" kholith
" putri udah pulang sekolah nih , kakak bisa jemput?"
"iya tunggu bentar kakak jemput , ya udah kalo gitu "
Tut tut tut, sambungan telfon terputus

"eh nis gue kok gak liat remond ya "
"dia gak berangkat "
"gue takut kalo yang dia omongin beneran"
"yang dia mau celakain suami lo?"
Putri mengangguk

"udah tenang aja , pasti suami lo bisa jaga diri , yang gue khawatirin tuh elo"
"lah kok gue si"
"iya lah , kalo gue baca cerita di wattpad nih , kalo ada cowok yang cinta kecewek tapi cewek itu nggak mau nrima cintanya apalagi si cewek udah punya suami , cowok itu bakal culik si cewek dan mau bunuh dia gitu" putri langsung menlonyor kepala anissa

"adohh sakit tau put nih kepala gue mahal lho , nggak ada yang jual"
"elo si ngomongnya ngaco , manamungkin dia nyulik gue"
"ya bisa jadi kan , tapi lo harus waspada tuh sama ti temon"
"remond nis bukan temon "
"seterah gue lah"
"ck iya iya , gue kok takut ya kalo bener yang lo omongin"
"berdoa aja lah semoga lo baik baik aja"
"aammiin "

"lo udah cerita sama suami lo?"
"belum"
"lo harus cerita bego , nanti suami lo marah kalo tau lo ditembak remond"
"gue takut"
"lebih baik lo jujur deh"
"iya ya nanti gue jujur , eh gue duluan yee tu suami udah jemput" putri melihat mobil kholith
"ya , lo harus bilang "
"ok" putri langsung pergi memasuki mobil kholith

Skip malam hari

Kholith dan putri sedang di kamar mereka , kholith berkutat dengan game nya sementara putri sedang belajar , kholith melihat ke arah putri tapi yang ia lihat putri tidak belajar namun melamun , kholith segera menghampirinya yang duduk disofa

"dek"
"eh ya Allah , kakak ngagetin aja"
"kamu kenapa kok nggak belajar malah ngalamun?"
"enggak kenapa-kenapa kak"
"ck kamu gak bisa bohong sama kakak dek , udah jujur aja ada masalah apa"
"tapi kakak jangan marah ya"
"hm"

"gini kak , waktu itu putri sempet ditembak sama remond"
"APA" kholith kaget
"ck tunggu putri belum selesai bicaranya"
"iya terusin"
"putri gak nerima kok , tapi dia tidak tau kalo putri udah punya suami , dan karanya dia tau semua tentang putri kak , tapi putri khawatir sama omongannya dia"
"emang dia bilang apa?"
"dia bilang kalau dia anak mencelakakan kakak , putri takut kak" putri tak kuasa menahan air matanya , kholith memeluk putri dan mengelus kepalanya, putri pun membalas pelukan kholith erat seakan tak mau kehilangannya

"udah gak usah dipikirin lagi , kakak akan baik baik aja kok "
"putri takut kak hiks..hiks.."
"cup cup cup , istri kakak kok sekarang cengeng sih"
"ah kakak mah " putri melepas pelukanya
"iya ya , gini deh , kamu nggak usah khawatirin kakak , kakak akan jaga diri kok , kamu juga jaga diri ya , jangan deket deket sama remond , kakak nggak rela kalo milik kakak disentuh orang lain" kholith menangkup kedua pipi putri dan mencium kening nya lama

"bener lho kak , kalau kakak akan baik baik aja"
"iya sayang"
"ya udah yuk tidur aja , belajarnya dilanjut besok " lanjut kholith.
Kholith dan putri tidur dengan posisi berpelukan , sebelum meraka tidur , kholith mencium kening putri dan membacakan doa

"selamat tidur sayang"
"too kakak es"
"udah cair dek"
"iya iya , too es mencair"
Mereka tersenyum lalu kholith memeluk putri , tak lama kholith mendengar dengkuran halus putri

"kakak lebih khawatir sama kamu dek , kakak akan jaga kamu sampai titik darah penghabisan" ( gaya lu , kayak mau perang aje) author. Kholith mencium pucuk kepala putri dan kedua pipi putri , ia segera menyusul putri ke alam mimpi .

"haii salam manis dari author ya , jika kalian suka ceritanya jangan lupa vote👍"




My Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang