27

759 24 0
                                    

Bel pulang sekolah terdengar nyaring diberbagai ruang kelas , putri dan anissa kini sedang bersiap siap untuk pulang.

"cepet nis , gue buru buru kerumah sakit ni"
"iya , sabar dikit napa put , ini juga udah selesai."
"ya udah yok "
"ehh tunggu , gue juga mau ikut lo ke rumah sakit ya , mau jenguk suami lo boleh kan?"
"iya boleh kok "
"ok sekalian nanti juga gue mau jenguk ayunda kan rumah sakitnya sama"
"ok sip"

Putri dan anissa berjalan keluar kelas , saat putri melewati pintu kelas ,tiba tiba ada yang menarik pergelangan tangan putri , anissa pun ikut menoleh kebelakang.

"put gue mau bicara sama lo empat mata" putri melapas cekalan remond , ya yang menarik putri adalah remond
"maaf gue nggak ada waktu "
"nggak ada waktu lo bilang? , heh pasti lo mau ke rumah sakit untuk jenguk suami lo yang penyakitan kan?" putri membelalakkan mata nya , pasalnya dari mana remond tahu kalo putri sudah bersuami , disekolah ini yang tau hanya anissa dan ayunda.

"lo nggak usah mikir gue tau dari siapa , semua tentang lo gue tau"
"lo kenapasih ganggu hidup gue mulu" putri
"itu semua karna gue SUKA SAMA LO" putri terkejut atas apa yang dibicarakan oleh remond
" tapi maaf gue nggak suka sama lo , gue juga udah punya suami , jadi jangan ganggu hidup gue lagi"
"ohh gitu ya , tapi gue akan rebut lo dari suami lo itu , dan jangan harap suami lo bisa selamat hahahaha"
"maksut lo apa hah , lo mau nyelakain suami gue? , ohh itu sangat tidak mungkin , karena gue yang akan menjaganya"
"tunggu aja permainan dari gue "

Putri langsung pergi menggandeng tangan anissa , sekarang mereka telah sampai di rumah sakit , mereka berdua berjalan bersama menuju ruangan kholith.

"tuh kan apa yang gue bilang , remond tuh suka sama lo" anissa
"udah lah nggak usah dibahas , gue muak tau"
"iya ya "
"ya usah yuk langsung masuk"
Putri membuka pintu ruangan kholith , alangkah terkejutnya ia melihat ada bunda dan uminya menangis dihadapan kholith dan tibuh kholith pun penuh dengan alat-alat medis , putri langsung berlari menghampiri umi dan bunda nya

" mi , bun , kak kholith kenapa? , kanapa kalian menangis?"
"kholith koma nak , waktu kamu pergi sekolah kholith kejang kejang dan waktu dokter memeriksanya. Kholith dinyatakan koma" jelas umi kholith sesegukan
"nggak , nggak mungkin mi , kak kholith itu cuma kecapekan" tanpa disadari air mata putri sudah turu sedari tadi
"tapi ini lah yang kamu lihat sayang , sekarang kholith koma" bunda sila

Putri mendekati kholith yang terbaring , putri memeluk tubuh kholith
"hikss..... Kak bangun ini putri , kakak nggak boleh kayak gini , putri takut kak , kak bangun dong , katanya kakak mau jengukin ayunda bareng sama putri tapi kok malah kakak yang sakit , kak putri nggak mau kakak pergi , kak bangun dong apa kakak nggak kangen sama putri , hiks...hikss... , putri sayang sama kakak , putri cinta sama kakak , putri nggak mau kakak pergi , bangun dong hikss hikss" putri menggoyang kan tubuh kholith dan masih memeluknya dengan erat

"PRANK BERHSIL........yeeeeee" ucap kholith , umi , bunda bersamaan kecuali anissa yang tak tau apa apa. Putri melepas pelukan nya dan menatap kholith yang kini tengah tersenyum gembira memandangi istrinya

" kakak jahat hiks.... Hiks... " tangis putri semakin pecah , kholith pun memeluk tubuh istrinya itu
"hehehe maafin bunda sama umi ya nak , kami disuruh kholith " ucap bunda
"ya udah kami keluar dulu nanti kita balik lagi , yuk niss ikut kita keluar biarkan saja mereka" umi
"eh iya tan"mereka semua keluar meninggalkan kholith dan putri

"maafin kakak ya sayang " ucap kholith mengelus jilbab putri
"nggak , kakak udah jahat sama putri" putri melepas pelukannya , kholith merubah posisinya menjadi duduk
"iya kakak tau kalo kakak udah keterlaluan , tapi maafin kakak ya" kholith menarik putri untuk duduk disampingya yang kosong
"putri tuh takut kak , kalo kakak bener-bener koma , kakak jahat tau nggak , nggak lucu bercanda kayak gitu" putri kembali menangis , karena ia mengingat perkataan remond tadi yang mau mencelakai kholith . Kholith menarik putri kedalam pelukannya dan putri membalas pelukan kholith

"kakak kan udah minta maaf dek , ya udah deh kalo gitu kakak akan menuruti semua kemauan adek kalo kakak udah keluar dari rumah sakit" putri mendongak untuk melihat wajah kholith
"beneran?" kholith mengangguk
" kalo putri minta kakak untuk terjun dari tebing mau?"
"ya enggak lah dek , kamu tuh ada ada aja"
"hikss hikss katanya kakak akan menuruti semua kemauan putri"
"ya enggak gitu juga dek , kalo adek minta kakak terjun dari tebing emang adek mau kalo aku mati" putri menggeleng cepat
"makanya jangan minta yang aneh aneh dong , misalnya adek mau minta debay dari kakak itu baru kakak mau" kholith berbisik keputri , putri langsung memberikan cubitan di perut kholith.
"aduh dek sakit lho ini , kan kakak masih sakit"
"iya iya maaf "
"kakak seneng deh kalo kamu khawatir kayak tadi" kholith mengecup singkat kening putri
"iya kakak seneng tapi putri tu takut kalo kakak bener koma"
"nggak mungkin lah dek , orang aku cuma sakit biasa kok"
"tapi aku lebih seneng saat adek bicara yang terakhir itu"
"yang mana si?"
"itu lho yang katanya kamu sayang dan cinta sama kakak" putri malu dan langsung menyembunyikan wajahnya didada bidang kholith

"lah malah malu , emang bener yang kamu ucapin tadi?" putri hanya mengangguk
" makasih ya"putri melepas pelukannya
"makasih untuk apa kak?"
"makasih karna kamu sudah khawatir sama aku , kamu udah sayang dan cinta sama aku"
"iya kak , tapi jangan diulangin lagi lho prank kayak tadi awas aja kalo kakak ngulangin lagi putri akan"
"akan apa hum"
"akan marah sama kakak"
" hahaha iya , itu tadi yang terakhir kok tenang aja" putri tersenyum manis , kholith mencium kening putri lama dan turun ke bibir putri

" tapi yang aku tadi bilang itu bener lho dek"
"yang mana?"
"itu yang debay , emang adek nggak mau punya debay"
"emm putri mau si kak "
" ya udah kalo kakak pulang dari sini nanti buat ya" kholith menaik turunkan alisnya
"iya"
"beneran? , adek mau" kholith terkejut dengan jawaban putri
"iya kak , itu sudah kewajiban putri "
"tapi kalo adek hamil nanti gimana sekolahnya?"
" kan sekolahnya tinggal 2 bulan lagi kak"
"maksih sayang makasih" kholith kembali memeluk putri erat .

"maaf ya gaes jarang up , jangan lupa vote ya , jadilah pembaca yang baik ok"





My Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang