01

3.2K 69 5
                                    

Putri
Dikamar yang tak begitu luas , ditempati seseorang yang cantik , ia tidur meringkuk seperti anak kecil.

"Hoooaaammm , eh astagfirulloh udah jam berapa ini" melihat jam yang ada diatas naskah

"huh kirain udah jam 9 eh taunya masih jam 4 , hem ya udah lah nunggu adzan subuh" putri bangun dari tempat tidurnya bergegas kekamar mandi untuk mencuci muka

Adzan subuh pun sudah berkumandang, putri bergegas untuk mengambil air wudhu dan ke ruang sholat untuk berjamaah bersama kedua orang tuanya

"Bun , ayah mana" tanta putri karena ia tak melihat ayahnya

"ayah nggak pulang tadi malam , udah sekarang kita sholat aja ya sayang nggak usah dipikirin nanti juga ayah pulang kok" jelas bunda sambil tersenyum

Putri sudah mengira ayahnya tidak pulang , ayahnya memang lebih mementingkan pekerjaannya daripada keluarganya sendiri

"ohh ya udah bun kita sholat aja"

Skip

Setelah selesai bersiap siap untuk pergi ke sekolah , putri menghampiri bundanya yang ada di dapur
"siapa tahu bunda butuh bantuan" gumam putri.
Setelah sampai didapur putri melihat bundanya sedang memasak
"masak apa bun?"
"ini bunda masak tumis kangkung kesukaanmu"
"em putri bantu ya bun"
"ehh nggak usah sayang , nanti bajunya kotor , kan putri udah rapi"
" yah bunda , kan putri mau bantu bunda , juga sekalian belajar masak gitu bun" ucap putri sambil menampilkan deretan giginya
"udah biar bunda aja sayang , ini juga udah selesai , sana tunggu dimeja aja ya" suruh bunda sambil mendorong putrinya itu

Setelah sarapan sudah selesai , tiba-tiba pintu rumah terbuka menampilkan ayahnya yang terlihat sangat lelah

"assalamualaikum" ayah berjalan mendekati kami
"waalaikumsalam" jawab bunda dan putri besama
"ayah makan dulu sini" ajak putri
"maaf ya nak , ayah capek ingin istirahat , sama bunda aja ya" kata ayahnya berjalan menuju kamar
"udahlah sayang , mungkin ayah capek baru pulang kerja" bunda memeluk putri , ia tahu bahwa putri kecewa dengan ayahnya.
"iya bun , ya udah bun putri berangkat sekolah dulu nanti malah telat kalo peluk pelukan terus" putri melepaskan pelukan bundanya sambil tertawa
"hehehe , udah sana berangkat "
"ok bun , dada bunda sayang , putri berangkat dulu" sampil mencium pipi kanan bundanya dan menyalami tangan sila
"hati-hati dijalan ya sayang , awas nanti ada cowok ganteng" kata bunda sila tertawa
"ah bunda mah gitu , ya udah bun salam buat ayah ya , assalamualaikum.

Putri keluar rumah segera memakai helmnya , kan putri mematuhi peraturan lalu lintas yee kann. Setelah itu putri bergegas pergi ke sekolahnya menggunakan montor kesayangannya itu.

"heee maaf ya , kalo masih ada salah dalam penggunaan kata , maklumlah baru pemula ini , ok sekarang lanjut aja ya , yuk cus part berikutnya" author

My Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang