19

687 24 0
                                    

Pagi ini kholith ber rencana untuk kesekolahnya putri , karena dari semalam kholith belum menemukan putri dimana

Anissa pov

Gue masuk kekamar yang ditempati oleh putri , pertama yang gue lihat adalah wajah nya yang penuh akan air mata , matanya yang sembab , hidungnya merah
"sebenernya gue kasihan liat lo kayak gini put , semoga masalah lo cepet kelar" gumam anissa tanpa ia sadari airmatanya turun begitu saja
"woi putt bangun napa , lo nggak mau sekolah? Kita tinggal tiga bulan lagi ujian lho" anissa membangunkan putri
"ehh iya niss , tapi kan sragam gue dirumah" tanya putri sambil mengusap matanya
"pake sragam gue aja dulu"
"ok gue mandi dulu" putri ngacir kekamar mandi

Setelah selesai mereka segera pergi kesekolah , kini mereka telah sampai diparkiran tapi putri terkejut menangkap sosok yang ia kenal
"kak kholit" gumam putri , ya orang itu adalah kholith.
Kholith yang menyadari kehadiran putri , ia segera menghampiri putri dan memeluknya erat
"kak lepas" ucap putri ketus , alih alih melepas pelukannya justru kholith semakin mengeratkan pelukan itu
"dek , adek tinggal dimana kakak khawatir"
"apa urusannya sama kakak , udah lah aku mau kekelas" putri mendorong kholith tapi tenaganya tak sekuat itu
"maaf dek , kakak bisa jelasin semua , itu cuma salah paham" kholith menangis dipelukan putri , putri yang tau kalo kholith sedang menangis ia kaget , pasalnya orang sedingin kholith masih bisa nangis ( iya lah put namanya juga manusia ya pasti bisa nangis lah)author.

"mau jelasin apa , semua udah jelas , putri udah liat dengan mata putri sendiri " putri menangis
"itu nggak yang kayak kamu liat dek , kakak bisa jelasin" tanpa sadar kholith meninggikan suaranya.

"alah cuma alasan aja , udah lah putri mau kekelas " putri melepas pelukan kholith
"nggak kamu harus ikut kakak nyelesein masalah ini" kholith menarik paksa putri masuk kedalam mobil.
"nis tolong izinin putri kalo dia nggak bisa masuk kelas " putri yang sedari tadi menyaksikan itu hanya bisa mengangguk

Kholith membawa putri kerumah mereka , tapi putri belum tahu bahwa ini adalah rumah mereka yang mau mereka tempati hari ini. Kholith menarik paksa tangan putri sampai sampai putri merintih kesakitan

"akhhh kak lepasin ini sakit" tapi kholith tak menghiraukan nya , sekarang putri di dudukkan disofa yang ada dirumah itu
"kakak kalo mau lampiasin kemarahan kakak jangan keputri bisa nggak"putri meninggikan suaranya
"maaf kakak emosi"
"putri pergi aja ngapain disini sama orang kayak kakak males"putri ingin pergi tapi tangannya dicekal oleh kholith
"dek dengerin penjelasan kakak dulu bisa nggak , kalo adek gini terus masalahnya nggak akan selesai" kholith membentak putri dan putri yang dibentak seketika nyalinya menciut. Kholith menarik nafas dalam agar ia tidak terbawa emosi.

"jadi gini waktu itu kakak sedang meriksa berkas berkas dicafe , dan cici juga ada disana , kakak udah suruh dia kuar tapi dia nggak mau , kakak biarin aja dia disana , setelah kakak udah selesai meriksa berkas itu , kakak pengen keluar tapi cici tiba tiba  jatuh , dan kakak refleks nangkep dia , setelah itu kamu masuk , memang jika dilihat dari belakang kakak seperti meluk cici tapi itu nggak bener dek , cuma posisi kamu aja yang liat itu dari belakang , percaya dek sama kakak , kakak nggak mungkin selingkuh " ucap kholith panjang lebar

Putri menatap kedua mata kholith mencari kebohongan disana namun nihil yang putri lihat hanya kebenaran , tanpa aba aba putri langsung memeluk kholith erat , kholith pun membalas pelukan itu tak kalah erat.
"maafin putri kak , putri nggak dengerin penjelasan kakak dulu " putri menangis sesegukan
"udah nggak usah nangis  ,kakak yang seharusnya minta maaf" kholith mengusap kepala putri
"hiks....hiks maafin putri kak maafin"kholith melepas pelukannya dan beralih menangkup kedua pipi putri
"iya , sekarang kalo ada apa apa kita harus mencari tahu kebenarannya dulu jangan mengambil keputusan sendiri ya" putri mengangguk dan kholith mencium kening putri lama
"udah dong dek jangan nangis terus , nanti jelek lho" putri tersenyum manis , kholith yang melihat itu junga ikut tersenyum

" kak ini rumah siapa?" putri baru inget kalo ia tak mengenali rumah ini
"ini rumah kita"
" yang bener kak?"
"iya lah masa boongan , kan suprise kakak jadi gagal sekarang deh" kholith menampilkan wajah lesunya , putri terkekeh melihat suaminya itu
"hahaha nggak papa kak , putri udah seneng kok "
"ya udah kalo gitu kita pulang yuk , kasihan umi dari kemarin mikirin kamu terus"
"umi ato kakak nih yang mikirin aku?" putri mencolek dagu kholith
" hehehe dua duanya dek , udah yuk pulang dulu nanti malam kita pindahan" putri memeluk kholith dan kholith pun membalasnya

Diluar rumah itu ada yang tengah memperhatikan mereka sedari tadi dengan wajah marah
"ck kenapi si rencana gue gagal lagi , gue harus pisahin mereka , gue pake cara kedua biar mereka bisa pisah " gumam orang itu mengepalkan tangannya.

"haii gaess , gimana kabarnya , author udah bingung nih mau nglanjutin ceritanya ato udahan , makin kesini ceritanya makin gaje aja , ato gimana kalo dicepetin endingnya? , moga author si dapet ide lagi buat nglanjutin ni cerita , makanya kalian jangang lupa klik bintang ya supaya author semangar nulisnya😊"

My Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang