35

710 19 0
                                    

Suara adzan subuh membangunkan dua sejoli yang masih terlelap tidur dibawah selimut tebal

"eghhhh" putri meregangkan otot ototnya
"kak bangun ini udah adzan lho" putri menepuk pipi kholith

"emmn lima menit lagi dek" bukannya bangun , kholith malah mencari posisi nyamannya
"kalau gak bangun , putri siram pake air nih" kholith membuka matanya

"iya ya , kakak bangun nih " kholith pergi ke kamar mandi dengan langkah gontai , setelah itu keduanya melaksanakan sholat berjamaah

Putri menyiapkan sarapan untuk kholith , tiba tiba ada tangan yang memeluk perutnya yang sudah besar itu dari belakang

"kak lepas dulu , ini putri gak bisa gerak lho"
Kholith membalikkan badan putri hingga kini mereka berhadapan

"kamu jangan capek capek masak dek , nanti kamu kenapa napa lagi , orang perutnya juga udah kaya gentong gini" kholith mengelus perut putri yang sudah besar , usia kehamilan putri memasuki 8 bulan , artinya 1 bulan lagi anak mereka akan melihat indahnya dunia

"iss kakak mah , yang bikin perut putri kayak gentong ini siapa coba?"
"hehehe maaf ya , tapi kan disini ada anak kita"
"ck iya iya , udah sana ah jangan ganggu putri , kakak juga siap siap katanya hari ini ada jadwal kelas"
"iya , kakak siap siap dulu" sebelum kholith pergi , ia mencium kening putri , setelah kholith pergi , putri melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda

"dekk sepatu kakak yang hitam mana?" kholith berteriak dari kamarnya
"ya ditempat biasanya kak"
"gak ada , sini dulu lah tolong cariin"

Untung sayang kalo gak udah aku tendang juga tu orang batin putri

"ini kan sepatu kak , makanya kalo cari sesuatu tuh dicari bener bener kek" putri memberikan sepatu yang kholith cari
"hehehe"
"kan putri capek jalan bolak balik ke kamar "
"maaf ya , ya udah yuk kita sarapan aja " kholith menggandeng tangan putri untuk menuju meja makan

Kini putri mengantar kholith sampai depan rumah karena kholith akan berangkat kuliah

"kakak berangkat dulu ya dek , jaga diri baik baik , jangan sampai kecapekan "
"siap boss" putri hormat kepada kholith , kholith yang melihat itu terkekeh dan mengacak jilbab yang putri kenakan , kholith mensejajarkan wajahnya keperut putri

"jagoannya abi jangan nakal ya , kasihan umi , jaga umi kamu baik baik ya nak " kholith mencium perut putri , seakan anak mereka tahu yang dibicarakan abinya , anak putri menendang nendang

"dek , anak kita lagi main bola ya kok nendang nendang sih"
"hahaha ya enggak lah kak , artinya dia itu tahu kalo kakak ajak bicara " kholith hanya mangut mangut

"ya udah kakak berangkat dulu , oh iya nanti kakak habis kuliah langsung ke kantor" putri mengangguk , lalu mencium tangan suaminya , tak lupa kholith juga mencium kening putri .

Ditenpat lain ada seseorang yang tengah merencanakan aksi kejahatan
" kak gue punya ide untuk celakain si kholith"
"hm apa tuh" orang itu membisikan sesuatu
"bagus juga ide lo , gue juga udah benci tu sama si kholith , kita jalankan rencana ini"
"siap"

Saat putri sedang enak enak menonton tv , ada suara ketukan pintu , putri segera membuka pintu itu

"mbak cici" putri kaget , ngapin juga tu orang datang
" ya ini gue , kenapan ? , kaget lo"
" enggak kok , ya udah yuk masuk dulu " putri dan cici duduk duruang tamu

" ngomong ngomong , pak kholith mana kak gak kelihatan"
" ohh kak kholith kuliah , ada apa ya mbak , kok tiba tuba datang kesini?"
" gak papa gue cuma pengen ngomong sesuatu sama lo"
" gini nih , gue peringatin sama lo ya , gara gara elo , gue ditolak mentah mentah sama pak kholith "

"maksudnya apa ya mbak , saya gak ngerti"
Cici menceritakan semuanya

Flashback on

" pak , saya bisa bicara sebentar dengan anda?"  kholith hanya mengguk
" sebenarnya saya dari awal sudah suka sama bapak , saya mau kok pak jadi istri kedua " kholith terkejut atas apa yang dibicarakan cici

"saya tekan kan sekali lagi ke anda , kalau saya gak suka dengan anda , saya juga sangat mencintai istri saya , jadi saya tidak berniat untuk punya istri lagi , anda bisa tidak jangan bersikap seperti jalang , dengan merendahkan diri anda didepan saya , saya gak suka , sekali lagi , saya sangat mencintai istri saya apa lagi dia sekarang tengah mengandung buah hati kami , jadi anda jangan pernah menawarkan diri anda ke saya" kholith sedikit meninggikan suaranya , setelah itu cici meninggal kan kholith

Flashback off

" tapi itu semua bukan salah saya mbak"
"ya jelas salah lo , gara gara lo pak kholith gak mau nerima gue , kalau gue gak bisa memiliki pak kholith , lo juga harus gak bisa miliki pak kholith , jadi kita sama kan"
"saya berhak memiliki kak kholith"

"yaa tunggu aja permainan dari gue " setelah itu cici pergi tanpa pamit

Waktu sudah menunjukan pukul 4 sore , artinya sebentar lagi kholith akan pulang

"assalamualaikum" kholith memasuki rumahnya dan disambut oleh putri

"waalaikumsalam" putri mencium tangan kholith
"kakak mau bersih bersih dulu ya" putri hanya menggangguk

Setelah kholith selesai mandi , ia berjalan ke arah istrinya , ia melihat istrinya sedang melamun , sampai sampai kholith duduk disampingnya saja , putri tidak tahu

"dek" kholith menyentuh pundaknya
"eh ya Allah kak , kakak ngagetin aja "
"kamu si melamun mulu , kakak duduk disebelah kamu aja , kamu gak tau "
"hehehe naaf ya kak "

"kamu lagi mikirin apa hmm"
"enggak apa apa kok"
"jangan bohong dek "
"iya putri gak mikirin apa apa"

"ck ya udah lah kalau kamu gak mau jujur" kholith pura pura marah
"jangan marah dong kak , beneran putri gak mikirin apa apa"
"bener?"
"iya kakak"
"hmm ok lah , kali ini kakak percaya "
"gitu dong , sama istri itu harus percaya"

Kholith menaruh kepalanya dipangkuan putri , dan menghadap ke perut putri , kholith menciumi perut istrinya itu

" kak jangan diciumin gitu ah , geli tau "
"kakak gak sabar dek , liat bayi kita lahir"
"sama kak , sabar sebentar lagi juga keluar kok"
" kalau kamu lahiran kakak akan selalu ada disamping kamu "
"janji lho kak"
"insyaallah dek "
"kak "
"hm "
"mau peluk" kholith bangkit dari tidurannya dan memeluk putri erat

Semoga kakak bisa nepatin janji ya , putri takut kak kalau kakak kenapa napa . batin putri

"kak jangan kenceng kenceng , ini dedeknya kegencet" kholith melepas pelukannya
" hehehe maaf dek , soalnya kamu enak dipeluk si , apa lagi badan kamu agak berisi" kholith terkekeh
" iya ya putri emang gendut , kak kholith gak suka ya udah sana pergi "
"gak gitu dek , adek gak gendut kok cuma agak berisi doang , kamu tetep cantik kok" kholith memeluk putri , putri juga membalas pelukannya


"maaf ya kalau typo , jangan lupa vote ya , dan jangan lupa follow juga biar gak ketinggalan part berikutnya 😀"

My Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang