20

821 26 0
                                    

Sekarang waktu menunjukan jam 5 pagi , kholith dan putri sudah selesai melaksanakan kewajibannya , kini mereka sudah pindah kerumah mereka sendiri , tadi malam dibantu oleh ayah bunda , umi untuk membereskan rumah mereka

"adek nggak sekolah?"
"nggak kak , katanya hari ini libur guru guru ada rapat"
"ohh kalo gitu kakak juga nggak berangkat kerja aja"kini kholith memeluk putri dari belakang
"kok gitu si kak?"
" ya nggak papa kan , kakak juga males liat cici dicafe"
" seterah kakak aja lah"
"oh iya , adek kan sebentar lagi mau ujian ya"
"heem"
"kalo gitu semangat belajarnya ya supaya bisa pinter , nanti kan gampang kalo kamu pinter juga mau kuliah dijurusan apa aja ketrima" kholith membalikkan badan putri hingga berhadapan dengan kholith

"emm iya kak , tapi putri rencananya nggak mau nerusin kuliah , kakak aja yang nerusin , katanya kan kakak nunggu putri lulus baru kuliahkan?"
"lho kenapa kok nggak nerusin sih dek , kan kakak maunya kuliah bareng" kholith mengerucutkan bibirnya
" nggak gitu kak , putri ingin fokus ngerawat kakak aja sama kalo nanti kita punya anak"
" kan juga bisa kuliah. Nanti ambil yang berangkatnya weekend"
"nggak kak ini udah jadi keputusan putri "
" ya udah kalo gitu terserah adek aja kakak mah cuma bisa dukung"
"makasih ya kak"
"iya sama sama " putri mencium pipi kholith cepat dan langsung menyembunyikan wajahnya didada kholith karena malu
" udah berani cium cium ya sekarang , kalo bisa jangan dipipi dong dek. Nih disini aja" kholith menunjuk bibirnya , putri langsung memberikan cubitan diperut kholith

Skip

Dirumah sakit ada dua orang yang sedang mengobrol
" gimana keadaan lo yun" ya yang sedang mengobrol adalah ayunda dan anissa
" semakin memburuk nis. Gue udah pasrah"
" jangan ngomong kek gitu , lo harus semangat untuk sembuh , emang lo nggak mau bareng bareng gue sama putri lagi"
" mau gimana lagi nis. Penyakit ini udah menjalar ke semua organ tubuh gue. Oh iya putri belum tau kan"
"iya putri belum tau , gue mau kabarin dia dulu lah"
" eeehh jangan. Dia jangan sampe tau , kasihan nanti dia kepikiran , orang masalahnya aja belum selesai kok" darimana ayunda tau masalah putri? Karena waktu putri kerumah anissa , anissa mengabari ayunda tapi anissa kaget jika ayunda malah dirumah sakit alhasil anissa tak mberitau soal keadaan ayunda
" jangan gitu lah yun , putri itu sahabat kita"
" gue nggak mau nambahin beban dia nis , lo tau kan dia kalo banyak pikiran pasti langsung jatuh sakit"
" seterah lo lah yun , cepat ato lambat juga putri bakal tau kok"
" biar gue aja nanti yang ngasih tau diwaktu yang tepat" anissa hanya mengangguk

Dilain tempat putri dan kholith jalan jalan ketaman didekat rumah mereka
" duduk sini dulu dek" kholith dan putri duduk dikursi taman yang menghadap ke tempat anak anak bermain

"iya kak"
"kapan ya disini ada malaikat kecil kita" kholith mengelus perut rata putri
"maaf" hanya kata itu yang terlontar dari bibir putri
" hehehe nggak papa kok dek , kakak akan nunggu kamu siap"
" maafin putri ya kak , putri belum bisa ngasih hak kakak "
" iya nggak papa kok , lagi pula kita juga masih muda"
" emm tunggu putri lulus sekolah ya , nanti putri janji deh akan memberikan hak kakak"
" beneran dek , adek lulus kan tinggal sebentar"
" iya kak , adek juga pengen anak kali kak "
" kalo gitu kakak siap nunggu " kholith bersemangat .
" kak putri kok pengen ketemu anissa dan ayunda ya , soalnya putri kangen sama mereka"
" ya telfon dulu lah dek , nanti kita kesana" putri langsung menelfon ayunda
" assalamualaikum yun , lo dirumah apa nggak?" ayunda dan anissa gelagapan disana
" ehh gue nggak dirumah ni. Gue dirumah sakit lagi jenguk sodara , sama anissa juga , emang ada apa?"
" ohh nggak papa cuma pengen ketemu aja , ya udah kalo gitu besok juga kita ketemu disekolah" setelah itu putri memutuskan panggilannya
"kenapa dek kok cemberut gitu " tanya kholith
" mereka nggak dirumah kak"
" ya udah lah dek kan disini juga udah ada kakak" kholith tersenyum
" ih apa si kak "
"hahaha adek blushing"
" udah ah kak jangan gombal mulu , putri kan malu"
" iya sayang , udah ah nggak usah malu kan udah sah" kholith menaik turunkan alisnya
" hehehe iya kak" tanpa aba aba kholith mencium kening putri lama , putri reflek menutup mata
"kakak nggak malu apa. Ini ditaman lho kak main cium aja"
" nggak lah ngapain malu , malah dapet pahala kan kita"
" udah ah ngomong ama kakak tuh ngeselin , mending jadi dingin lagi"
" emang adek mau kalo kakak dingin ke adek?"
" ya jangan lah. Cukup ke orang lain aja dinginnya"
"hm"
" tuh kan jadi dingin lagi" putri memajukan bibirnya seperti bebek
" tadi kan adek yang nyuruh kakak dingin kok adek yang ngambek si"
" kan adek cuma bercanda kak"
" hehehe udah ah , sayangg jangan ngambek lagi ah"
" iya"
"iya apa coba"
" ya iya"
" iya apa dulu"
" ck iya putri nggak ngambek lagi puas"
" hehehe iya puas dek , ya udah yuk pulang" mereka pulang bergandengan tangan

 Cukup ke orang lain aja dinginnya""hm"" tuh kan jadi dingin lagi" putri memajukan bibirnya seperti bebek" tadi kan adek yang nyuruh kakak dingin kok adek yang ngambek si"" kan adek cuma bercanda kak"" hehehe udah ah , sayangg jangan ngambek lagi ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bonus kholith senyum nih

"hai gaess , jangan lupa klik bintang dibawah ya , maaf jika typo bersebaran"

My Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang