11

1.1K 36 0
                                    

Kholith dan putri sudah selesai menanda tangani surat surat pernikahan mereka

"sekarang mempelai perempuan mencium tangan suaminya dan mempelai laki laki bisa mencium kening sang istri" putri langsung saja mengambil tangan kholith untuk diciumnya

Kholith pov

Setelah tangan gue diambil oleh putri untuk dicium kini giliran gue untuk mencium keningnya , ku raih dagunya agar lebih mendekat

Cup

Satu kecupan mendarat tepat dikening putri , putri yang mendapat  perlakuan itu dari gue  hanya bisa menunduk karena putri sangat malu (aelah si putri malu malu , dulu aje nangis nangis pesannya nggak dibales kholith)

"blushing"
"apa kak? ,,kakak bilang apa putri nggak denger"
"nggak" huh putri sekarang sebel sama kholith , pasalnya kholith masih bersikap dingin kepadanya

Putri dan kholith sedang menyalami para tamu undangan , disini lah saat sahabat sahabat mereka memberi selamat
"ya Allah put ternyata elo jodoh beneran ya sama kak kholith"ayunda
"iya nih , duluin kita , oh iya selamat ya put akhirnya penantian lo nggak sia sia" tutur anis memeluk putri
" makasih ya kalian " putri
"Ekhemm"deheman itu membuat putri dan anissa , ayunda menoleh.
"kalo udah ada sahabatnya , suami sendiri di kacangi" ucap kholith datar , kholith juga sedang ada teman temannya untuk memberikan selamat
"ehh maaf kak , kok gue jadi pengen nikah muda ya" anissa
"nikah sama gue aja nis yok langsung kepelaminan" ujar azam yang langsung dihadiahi tonyoran dari rafli
" yee ni anak malah ngegoda cewek "rafli
" sakit tau raf , ini kepala gue nggak ada yang jual dipasar , kalo lecet gimana?" tutur azam yang diiringi gelak tawa yang lainnya
"etdah siapa juga yang mau nikah ama elo si" anissa
"hehehe bercanda doang kok jangan dimasukin ke hati ya , nggak muat lah orang gue segede gini" azam
"lo si enggak gue masukin ke hati tapi ke empang noh" yang lainnya hanya tertawa melihat perdebatan antara anissa dan azam. Tapi tidak dengan kholith , wajahnya masih datar datar aja tuh kayak tembok.
"ya udah bro kita pamit ya , selamat atas pernikahan elo"kata ferdi
"makasih" kholith

Setelah semua tamu sudah pulang kini tinggal keluarga mereka berdua , saat ini mereka berkumpul diruang keluarga dirumahnya kholith
" sayang bunda pamit ya , jadi istri yang baik , jangan bandel kalo enggak ada bunda"ujar sila memeluk putri
" iya bunda , putri bakal kangen bunda deh" putri menyeka air matanya yang jatuh
"udah enggak usah nangis ah , malu sama suami tuh , kalo kangen kamu bisa kerumah bunda kok"
" ok bunda nanti putri akan sering sering main ke rumah sama kak kholith , iya kan kak" putri melihat suaminya itu yang sedari tadi diam.
"hm" kholith
"ya udah kami pulang dulu ya alma , tutip putri , kalo nakal jewer aja tuh anak"sila
"hahaha iya sil , nggak usah khawatir kamu , putri akan baik baik aja disini " umi alma
" ya udah nak ayah sama bunda pergi dulu ya" putri menyalamin ayah dan bundanya disusul oleh kholith

Skip

Setelah orang tua putri pulang , kini mereka ada dikamar nya kholith , kholith yang baru saja keluar dari kamar mandi ia mengulas senyum , pasalnya istrinya itu sudah tidur duluan tanpa melepas jilbabnya .
" maaf kan kakak ya put , kakak pernah buat kamu kecewa , selamat tidur my wife" kholith mencium pucuk kepala putri , setelah itu ia pun membaringkan badannya di dekat putri , ia juga sangat lelah hari ini ,,tanpa pikir panjang kholith pun menyusul putri kealam mimpi

Pagi yang cerah

Pagi itu putri terbangun dan betapa terkejutnya ia melihat seorang laki laki tidur bersamanya
"akkhhhh" teriak kholith , karena saat ini ia sedang dipukuli oleh putri
" ngapain si kamu put pagi pagi juga langsung gebukin aku" lanjut kholith yang tengah memegang kedua tangan putri agar bisa diam
"kakak ngapain dikamar putri?"
"kamu lupa kita udah nikah" (tu putri bego atau lupa sih , orang udah nikah juga) author
"hehehe maaf kak putri lupa ,,kan putri nggak pernah tidur sama cowok selain ayah" putri menampilkan deretan gigi putihnya
"hm , kakak ambil wudhu dulu mumpung masih jam 5 , kamu juga ambil wudhu"
"emm aku enggak sholat kak ada tamu bulanan datang"cengir putri
"oh" lalu kholith melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim , putri menunggu kholith disofa yang ada di kamar , ada banyak yang ia ingin tanyakan.

Setelah putri melihat kholith sudah selesai , ia memanggil kholith agar duduk dengannya.
"kak , sini deh"putri menepuk tempat yang kosong disampingnya.
"hm" kini mereka saling berhadapan.
"emm kak , kenapa kakak waktu itu enggak bales chat dari aku ? , tapi sekarang apa kakak malah nikahin aku , apasih maksud kakak sebenernya?" jujur putri
" ini udah ada jawabannya kan sekarang kamu udah sah jadi milikku"
"iss kakak kok gitu si , aku kan minta penjelasan dari kakak "
Putri melipat tangannya didepan dada.
"kan tadi enggak kamu suruh jelasin ya udah lah kakak jawab aja"
" tau ah ngomong sama tembok ya gini bikin kesel aja" putri hendak berdiri tapi tangannya ditarik oleh kholith hingga ia terduduk kembali
" iya iya kakak minta maaf jangan ngambek lah put , dosa lho ngambek ama suami"
"ya maka dari itu kakak jangan buat aku kesel dong"
"maaf , kakak waktu itu nggak jawab pesan kamu karena kakak ingin ngasih supraise  ke kamu , ya ini supraise nya , ehh malah kakak salah ngambil keputusan , bikin kamu sakit hati dan sampe nangis dikoridor sekolah pula" jelas kholith , putri kaget , kok kholith bisa tau ya dia nangis dikoridor
"nggak usah tanya aku tau darimana" tanpa putri tanya kholith sudah mengetahui isi pikirannya
"hiks....hiks...hikss" putri menangis , menangis bahagia karena ia bisa bersatu dengan orang yang ia ingin
"lahh kok kamu nangis si , kakak salah ya ngomong kayak gitu?" putri langsung memeluk tubuh kholith menenggelamkan kepalanya didada bidang kholith
" enggak kok kak kakak enggak salah , putri cuma terharu aja denger penjelasan kakak" kholith membalas pelukan istrinya itu sesekali mencium pucuk kepala putri
" ya udah yuk turun , nanti ditungguin umi kalo kita kelamaan disini" ajak kholith dan dibalas anggukan oleh putri , kholith menggandeng tangannya dan mengajaknya keruang makan. Putri tak mengira jika suaminya yang dingin ini bisa bersikap manis seperti tadi.





" maaf ya kalo typo bersebaran , author capek nulis sial nya , jangan baper ya , lanjut part berikutnya ok" author


My Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang