22

703 24 0
                                    

Kepercayaan adalah
Kunci dari hubungan yang harmonis
Jika hilang kepercayaan itu
Maka hilang juga keharmonisan yang tercipta

Tring..... Tring.....tring...
Bel pulang sekolah pun sudah berbunyi semua siswa siswi bergegas untuk pulang

"ya sudah besok kita lanjutkan kembali materinya , sekarang kalian boleh pulang , assalamualaiku"ucap guru yang nengajar di kelas putri
"waalaikumsalam" jawab semua siswa
" eh nis lo pulang sendiri?" putri sedang membereskan buku nya
"iya , emang kenapa?"
"emm gue boleh bareng nggak , soalnya gue kasihan kak kholith pasti di cafe banyak kerjaan , kalo dia jemput gue nanti kerjaannya nggak kelar kelar"
"ehh gimana ya put , gue mau kerumah sodara jadi gue nggak bisa anter lo pulang" anissa gugup , sebenarnya dia mau ke rumah sakit untuk jenguk ayunda
"ohh gitu ya , ya udah lah gue naik taksi aja"

Setelah itu anissa cepat cepat pergi tapi putri curiga dengan anissa pasalnya waktu putri bicara dengannya dia menjawab dengan gugup

Potri pov

"Gue harus ikutin dia ,eh tapi gue hubungin kak kholith dulu lah" gumam putri
"assalamualaikum kak"
"waalaikumsalam "
"kak putri udah pulang sekolah tapi putri mau izin pergi sama anissa" putri bohong
"iya kakak izinin tapi jangan pulang terlalu sore lho dek"
"ay ay kapten, assalamualaikum kak"
Tut....tut...tut..

Setelah panggilan terputus gue segera menaiki taksi tang sedari tadi sudah gue pesan
"pak tolong ikuti motor itu ya" putri menunjuk motor yang dikenakan anissa
" iya neng"

Setelah lama mengikuti anissa , gue bingung katanya dia kerumah sodara kok sekarang ke rumah sakit , gue segera mengikutinya dan gue terkejut saat anissa masuk ke ruang rawat inap dan disana ada ayunda , gue nguping pembicaraan mereka dari luar

"woi gimana keadaan lo yun"anissa
"ya gitu lah masih sama kayak kemaren" ucap ayunda lesuh
"emm tadi putri nanyain lo , kalo gini caranya gue nggak bisa yun , gue bisa aja keceplosan didepan dia"
" udah lah , nanti gue aja yang kasih tau dia , gue nggak mau dia tau tau kalo gue punya penyakit yang parah"

Gue langsung aja tu masuk ke ruangan karena gue denger ucapan mereka
"ohh ini yang kalian sembunyiin dari gue" seketika anissa dan ayunda menoleh kearah gue
"putri" ucap mereka
"apa lo mou jelasin? Heh nggak perlu gue udah tau , emang kalian nggak nganggep gue sahabat apa? , kalo kita sahabat itu harus saling berbagi satu sama lain , lah ini malah lo ngerahasiain dari gue" tak terasa air mata gue sudah turun
"enggak gitu put gue bisa jelasin"ucap ayunda dan anissa hanya menunduk
"nggak perlu gue kecewa sama lo berdua , oh iya cepet sembuh gue pergi dulu" gue cepat cepat pergi dari sana
"putri gue bisa jelasin" teriak ayunda tapi tak diindahkan putri
"udah lah yun biar nanti gue yang jelasin ke dia lo tenang aja , dia butuh waktu sendiri" anissa menenangkan ayunda.

Gue pergi ke taman deket rumah sakit tadi gue nangis sepuasnya disana .
"kenapasih kalian tega ke gue hiks hiks hiks, apa salah gue sampe kalian nggak ngasih tau masalah ini ke gue" gue teriak teriak disana karena keadaan taman sedang sepi
"lo ngapain si triak triak" suara bariton terdangar oleh putri , putri menoleh ke samping dan mendapati remond
"remond lo ngapain disini ?" ( oh iya author lupa , remond itu anak pindahan , waktu putri ada masalah sama kholith , disitu remond pertama kali masuk sekolah disekolah putri dan meraka satu kelas)

"lah emang lo aja yang boleh kesini"
"ya enggak gitu si"
"lo udah dari tadi kan disini?" tanya remond karena remond membuntuti putri saat ia keluar dari rumah sakit
"hehehe iya "
"lo nggak pulang ini udah mau maghrib lho"
"astagfirulloh gue lupa" gue lupa karena kak kholith menyuruh untuk pulang tidak terlalu sore
"lupa apa?" remond bingung
"gue harus pulang cepet"
" ohh ya udah gue anterin yok"
"emm gimana ya"
"udah lah nggak usah mikir , emang ada taksi jam segini"
"iya ya , ya udah lah yok"

Diperjalanan pulang tak ada yang membuka suara , putri yang dijok belakang mobil hanya diam menatap jalan
"heh lo mau turun nggak , udah sampe tuh" remond tau rumah putri karena ia tadi tanya ke putru sebelum masuk mobil
"oh iya makasih atas tumpangannya" remond hanya menggangguk dan melajukan mobilnya kembali

Putri langsung masuk rumah dan diruang keluarga sudah ada kholith disofa dengan tatapan membunuh
"dari mana aja"kholith
"emm dari toko buku kak sama anissa" putri berbohong
"oh ketoko buku sama pacar kamu"ucap kholith sinis
"maksut kakak apa?"putri gugup , ia takut jika kholith melihatnya dengan remond tadi
"iya kan kamu tadi diantar sama laki laki"
"itu remond kak , temen putri"
"ohhh temen ya , tapi kamu bohong sama kakak" putri hanya menunduk karena ia tak berani menatap kholith
"kamu tadi nggak ke toko buku kan , tadi kamu ketaman , kakak tau kok jadi kamu nggak usah susah susah bohong deh , kamu nggak bakat untuk bohong"
"kak, putri bisa jelasin" putri menangis
"udah deh nggak usah jelasin lagi , udah ketahuan bohong mau gimana lagi , urus saja urusan kamu sendiri kakak kecewa sama kamu" setelah itu kholith pergi ke kamar mereka dan meninggal kan putri ditempat tadi
"kak putri bisa jelasin , semua itu nggak seperti yang kakak lihat" teriak putri namun sia sia karena tak dihiraukan oleh kholith
" hiks hiks hiks kenapa sihh harus jadi begini , tadi gue udah sedih karena masalah ayunda , kenapa sekarang muncul masalah lagi , gue emang goblok , seharusnya tadi gue jujur sama kak kholith hiks hiks hiks " gumam putri.
Kholith melihat putri dari celah pintu kamar , sebenarnya kholith tidak tega melihat putri seperti itu tapi ia terlanjur kecewa dengan putri.



"haii , gimana nih ceritanya , maaf ya typo bertebaran dimana mana  hehehe, jangan lupa vote ya "


My Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang