Part 8

4.3K 188 1
                                    

Drrt Drrt

Aku pun mengangkat telpon dari nomor yang tidak dikenal.Siapa sih? Perasaan dari kemarin mah nomor yang nggak dikenal terus yang nelpon.

"Halo ini siapa ya?"tanya ku.

"H-halo ini Melly kan?" Tanyanya.Suaranya cowok kayak kenal tapi aku nggak ingat juga.

"Iya ini siapa ya?"tanya ku lagi yang mulai penasaran.

"Ini bang Rahma,kamu masih ingat nggak?"

Deg

Sumpah demi apa?! Aku kaget bukan main nih hape aja nyampe jatuh untung diatas tempat tidur.

Jadi yang waktu itu aku mimpi bang Rahma ada dirumah sakit jengukin gue itu beneran bang Rahma? Yang nyium kening aku juga bang Rahma?!

Tak lama aku mendengar suara pria lain yang sedang berdebat disana.Lalu ponsel nya di matikan.

Tangan kiri ku pun masih setia menempel di mulut ku yang masih dengan keadaan menganga.Kaget banget rasanya kalau itu Rahma.

"Ah nggak mungkin nggak mungkin itu bang Rahma,iya itu pasti bukan dia pasti Rahma lain iya"ucapku meyakinkan diri.

"Tapi,t-tapi kok dia bisa kenal ya sama gue? Rahma mana lagi coba kalau bukan dia? Selama ini gue kenal sama cowok yang namanya Rahma cuma satu dan itu bang Rahma"

"Jadi beneran itu bang Rahma?!"teriakku kaget.

."Mell,lo masih ingat nggak sama bang Rahma?"

"Tadi bang Rahma ke rumah gue,dia minta nomor hp lo ya gue kasih aja"

"Ya ampun itu beneran bang Rahma!"teriak Melly saat mengingat perkataan Mitto di telpon nya beberapa hari yang lalu.

Aku pun masih tak menyangka ternyata Tuhan memang telah mengabulkan doa-doa ku yang dulu untuk aku dipertemukan lagi dengan nya.Tuhan kalau boleh aku meminta aku ingin sekali menarik semua doa-doa ku yang dulu,aku tidak mau lagi bertemu dengan bang Rahma,aku tidak mau lagi mendengar namanya aku tak mau lagi ada yang menyebut-nyebut namanya.

Jujur,hati ku sangat sakit kala namanya disebut.Mendengar namanya saja sudah cukup membuat ku rapuh apalagi jika aku bertemu dengannya.

"Ya Allah Melly nggak mau ketemu sama bang Rahma,Melly belum siap untuk rapuh lihat dia.Melly nggak mau  patah hati tuk yang kedua kalinya karena bang Rahma.Melly Melly belum siap ketemu sama bang Rahma,Melly nggak mau ketemu sama bang Rahma ya Allah,Melly nyesel banget pernah berdoa kayak gitu dulu"

Keesokan paginya Melly pun sudah siap dengan seragam putih abu-abu nya.Hari ini adalah hari pertama nya mengikuti ujian semester genap dan akan naik ke kelas dua SMA.

"Duit jajan nya udah bawa? Duit bensin? Nggak ada yang ketinggalan kan?"tanya Mama.Uhh,mama ini memang yang paling bawel tapi sebawel-bawelnya mama Melly tetap sayang kok.

"Udah mama,Melly berangkat dulu ya assalamualaikum"ucap ku sambil menyalim tangan mama.

"Wa'alaikumsalam hati-hati dijalan loh ya"

"Iya ma!"teriakku yang sudah menaiki motor metik.

Sesampainya di sekolah aku pun memelankan motor ku ketika sudah sampai di parkiran,dan membuka helm lalu masuk ke kelas IPA dua,kelas ini adalah ruangan ku saat aku ujian nanti.

"Duh semoga ujian nya berjalan lancar amin ya Allah"doa ku sebelum memasuki ruangan kelas.

Aku pun duduk di paling belakang karena urutan nama ku yang M berada di ruangan pertama,sedangkan M yang berada di ruangan ke dua duduk di paling depan.

Rahma [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang