Part 34

3.3K 132 4
                                    

"Pesiar hari ini mau kemana suh?"tanya Rahma kepada Windra yang sedang memakai topi pet nya.Rahma pun masih mengandung baju pesiar nya.

"Baru gue mau tanyain lo,hmm kemana ya?"gumam Windra yang sambil berpikir.

"Ke cafe aja yuk suh"

"Nggak ah bosan"

"Ajak Tania dong"ucap Rahma sambil menaik turunkan alisnya.Telinga Windra pun seketika berubah menjadi merah padam.

"Ayolah Win sesekali gue tahu kok kalau lo ada rasa sama tuh pramugari kan?"ucap Rahma sambil tersenyum lebar dan menyipitkan matanya.

"Sok tahu lo suh"sewot Windra tak terima dan malah membuat Rahma naik darah mendengarnya.

"Eh Jubaedah ngaku aja susah banget sih! Gue bisa baca pikiran lo"

"Sok tahu lo Maemunah!"

"Halah ngelak aja lo Marimar!"

"Emang nggak Dora!"

"Udah ah terserah pokonya gue mau kita ke Cafe bertiga sama Tania titik!"ancam Rahma dengan nada yang lebih tinggi lagi.

Rahma dan Windra pun sudah berada di dalam bis akademi mereka memang duduk bersebelahan namun tidak ada satupun yang mau berbicara karena perdebatan tadi.

"Kalian berdua mau kemana?"tanya Galuh dan tentu saja Rahma tidak menjawabnya.Mereka pun memutuskan untuk pesiar bertiga tanpa mengajak Rahma dan Windra karena mereka tahu kalau Rahma dan Windra akan pergi ke tempat sesuatu yang penting makanya mereka bertiga tidak di ajak.

Baru saja mereka memasuki cafe mata Windra pun melotot saat melihat Tania dan seorang temannya sedang duduk di dalam sana.

"Ah sial ternyata emang udah di rencanain sama nih cecurut satu" batin Windra kesal.

Rahma pun berjalan duluan meninggalkan Windra yang masih terpaku dengan kesal.Rahma pun sengaja duduk dihadapan teman Tania agar Windra bisa duduk berhadapan langsung dengan Tania.

"Mampus lo suh!" Batin Rahma tertawa saat melihat Windra yang gugup.

"Saya Rahma"ucap Rahma memperkenalkan dirinya kepada teman Tania.

"Vera"ucap nya membalas jabatan tangan Rahma sambil tersenyum juga.

Mereka berempat pun hanya dalam obrolan.Mulai dari bercerita soal pekerjaan,dan hal-hal lainnya yang mengundang tawa bagi siapapun yang mendengarnya.

Tiba-tiba saja ponsel Rahma berdering.

Melly💚

Ah,pas sekali timing nya!

"Gue angkat telpon bentar ya"ucap Rahma menepuk pundak Windra.

"Duh aku kebelet,aku mau ke toilet dulu ya Tan"ucap Vera memegang pundak Tania.Rahma pun tersenyum tipis kepada Vera karena Vera bisa membaca kode darinya.

Windra pun mengepalkan kedua tangan di atas pahanya ia benar-benar tak habis pikir lagi dengan pikiran Rahma saat ini.

"Hmm...Win"

"Iya?"jawab Windra cepat dan membuat Tania sedikit terkejut.

Ah harusnya jangan secepat itu

"Luka kamu gimana? Udah sembuh kan?"tanya Tania berbasa-basi karena ia ingin menghikangkan kecanggungan ini.

"I-iya udah kok"jawab Windra gugup.

Kok malah gue yang gugup ini!

Jujur sejujurnya memang Windra tak pernah segugup ini bahkan saat komandannya menegur nya saja ia tak akan segugup ini.

Rahma [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang