Part 33

2.9K 129 0
                                    

Rahma dan Windra pun sudah siap dengan pakaian pesiar nya.Rahma pun berkaca di cermin yang berada di rumah sakit ia merapikan pakaian nya dan memakai topi pet nya.

"Suh tas kita dimana ya?"tanya Rahma yang mendadak pikun karena tak terbiasa jika tak membawa tas nya.

"Is dasar kang pikun! Tas kita kan masih dibandara bege udah di jagain tuh sama temen Tania"jelas Windra yang membuat Rahma cengengesan.

"Hehe lupa"ucap Rahma menyengir kuda.Rasanya Windra ingin menendang Rahma sekarang tapi ia urungkan niatnya.

"Udah ah lama kalo ngomong sama lo ntar mulai lagi deh lo sinetron nya"jelas Windra lalu pergi meninggalkan Rahma yang mengejarnya dari belakang.

"Eh suh tunggu!"teriak Rahma dan tentu saja Windra tak menghiraukan panggilan dari Rahma ia tetap berjalan ke depan tanpa melihat ke belakang.

Saat melewati ruangan UGD, tiba-tiba saja langkah Rahma terhenti ia pun menoleh ke arah kanan dan melihat Ayu yang sedang menolong pasien nya disana.

Rahma pun tersenyum tipis dan tiba-tiba saja terlintas di benaknya untuk membuatkan Ayu surat Rahma pun datang ke meja perawat untuk meminta kertas dan pena.

"Sus, boleh saya minta selembar kertas sama pinjam pena?"tanya Rahma sambil tersenyum ramah.Perawat tersebut pun sempat terpesona dan ia pun memberikan kertas dan pena kepada Rahma.

Rahma pun mengambil kertas dan pena tersebut lalu duduk di kursi yang berada di dekat ruang UGD ia pun meletekkan kertas nya di atas paha nya dan menulis di kertas putih tersebut.

Rahma tersenyum saat melihat tulisannya selesai,ia pun melipat kertas tersebut lalu memberikannya kepada perawat.

"Sus,saya minta tolong lagi ya? Nanti kertas ini tolong kasih sama dokter Ayu ya bilang aja dari temen nya yang baru diijini keluar dari rumah sakit"ucap Rahma dan perawat tersebut pun tersenyum seraya mengangguk.

"Makasih sus,ini penanya makasih ya saya pamit dulu"ucap Rahma tersenyum lebar dan perawat itu pun juga tersenyum lalu mengangguk lagi.

"Iya pak"ucap perawat tersebut.Rahma pun pergi dan berjalan dengan tegap layaknya sekarang Taruna.Windra pun memasang ekspresi datarnya saat melihat Rahma tersenyum kepadanya.

"Udah punya rekanita masih aja ganggu cewek lain"ucap Rahma sambil menggelengkan kepalanya.Rahma pun menaikkan sebelah alisnya,keningnya pun berkerut dan kedua tangannya pun sudah diletakkan di pinggangnya.

"Siapa yang ganggu cewek? Gue nggak ada ganggu"ucap Rahma sambil bercakak pinggang ia pun tak terima di bilang menganggu cewek sementara ia mempunyai Melly yang masih setia berada di sisi nya selama ini,ia juga tak akan setega itu.

"Udah ah capek gue debat sama lo,nanti kita ketinggalan pesawat ini"ucap Windra sambil melihat jam tangannya yang berwarna hitam itu.Rahma pun mengangguk lalu berjalan beriringan bersama Windra menuju bandara.

***

Ayu pun keluar dari ruang UGD rasanya leher nya sakit sekali ingin sekali ia beristirahat.Saat melewati meja perawat tiba-tiba saja seorang perawat memanggil namanya.

"Dokter Ayu"panggil perawat tersebut Ayu pun berhenti sambil memegangi lehernya.

"Oh ayolah,sekarang apa lagi nggak bisa biarin gue istirahat sebentar? Gue capek dari semalam nggak ada istirahat" rengek Ayu dalam hati ia pun membalikkan badannya dan tersenyum.

"Iya sus? Ada apa?"tanya Ayu sambil tersenyum.

"Ini ada surat"ucap perawat tersebut mengeluarkan selembar kertas dari bawah meja.Ayu pun bingung.

Rahma [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang