Part 19

2.8K 128 0
                                    

Rahma dan Windra pun sudah sampai di depan rumah Tania.Memang di barisan komplek nya ini sangat sepi pantas saja Tania meminta tolong kepada Windra,selain Windra adalah seorang Taruna TNI-AD yang tentu saja mempunyai beladiri yang bagus tetangga disini juga sepertinya tertutup karena dari tadi tak ada satu pun yang keluar bahkan beberapa rumah saja gelap.

Rahma dan Windra pun bersembunyi di balik tembok dan memang benar ucapan Tania mantannya itu masih berdiri di depan rumahnya sambil menatap jendela atas yang tentu saja kamar Tania.Ia berdiri menyender di tembok pagar sambil memegangi sebuket bunga mawar.Dengan memakai jaket kulit berwarna coklat dan jeans hitam ia terus berdiri disitu.

Bahkan Windra saja tak habis pikir kenapa pria dengan wajah setampan ini sampai segitunya mengikuti Tania apakah ia gila? Entahlah Windra juga tak tahu.

Windra pun berlari dan menendang ke arah pria itu namun dengan cepat pria itu langsung mengelak padahal ia saja tak melihat dari mana Windra berlari.Windra pun terbelalak kaget melihat kecepatan pria ini termasuk Rahma yang tak menyangkanya.

Dari arah belakang Rahma pun langsung mencekik leher pria itu,pria itu pun langsung meminta lepas dengan menepuk-nepuk lengan Rahma yang sudah berada di leher nya.

"Lo siapa ha?! Kenapa masih ganggu Tania?"ucap Windra penuh emosi.

"Kalian yang siapa?! Saya ini pacar nya jadi saya berhak untuk jaga dia!"ucap pria itu tak mau kalah Windra pun hanya tertawa mendengarnya.

"Hahaha,jaga lo bilang?! Lo gila ya.Lo lihat nggak dia dari tadi nggak keluar rumah gara-gara lo yang udah nunggu dia setiap hari di depan rumahnya!"

"Lo jadi orang punya otak dong! Punya otak tuh dipake buat mikir!!!"teriak Windra penuh emosi.

Pria itu pun hanya diam saja tak menjawab apa-apa.

Tania pun turun dan keluar melihat Windra dan temannya sudah menangkap pria yang selama ini ia takutkan akhirnya tidak akan bisa lagi menganggunya.Tania pun lega saat polisi sudah datang kesini dan memborgol tangannya.

"Sekarang kamu aman Tan"ucap Windra sambil tersenyum namun Tania pun hanya tersenyum kecut.

"Kenapa?"tanya Windra.

"Aku takut Win,kemarin juga aku udah telpon polisi tapi dia lolos lagi mungkin karena dia anak konglomerat kali ya"ucap Tania tersenyum kecut saat mengucapkan 'Konglomerat'.

"Udah kamu tenang aja,aku pastiin dia nggak bakal keluar lagi.Kamu bisa pegang omongan aku"ucap Windra bersungguh-sungguh.

"Beneran?"

"Iya"

"Makasih Win makasih banget,aku nggak tahu lagi mau minta tolong sama siapa.Sekali lagi makasih ya udah bantu aku makasih banget.Nama kamu siapa ya?"tanya Tania sambil mengulurkan tangannya kepada Rahma.

"Rahma saya Rahma"ucap Rahma membalas uluran tangannya.

"Makasih ya Rahma udah bantuin.Aku nggak tahu lagi mau bilang apa selain terima kasih sama kalian"

"Iya sama-sama,udah nggak usah nangis lagi kan kita udah tolongi"ucap Rahma sambil tersenyum.

Tania pun tersenyum lebar kepada Rahma dan Windra karena mereka berdua telah menolongnya.Ia lega sekali saat mantannya tak bisa lagi menganggunya.

Tapi ketenangan Tania hanya sesaat karena mantannya sekarang sedang merencanakan sesuatu yang buruk sambil tersenyum miring.

***

Melly pun mendengarkan lagu di ponselnya.Ia memakai headset sambil membaca buku novelnya dengan berbaring di atas tempat tidurnya.

Rahma [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang