Part 18

3K 136 0
                                    

Tak terasa tiga bulan lebih sudah Melly menemani Rahma menjadi rekanitanya.Saat ini Melly sudah duduk dibangku kelas sebelas dan sudah menginjak semester ke dua.

Hubungannya dengan Rahma pun baik,memang ada pertengkaran-pertengkaran kecil namun mereka berdua pun bisa menyelesaikan nya dengan cara yang dewasa.

Melly pun berjalan di pinggir trotoar dengan memegang beberapa bukunya,ia baru pulang dari tempat les nya dan jarak dari rumah nya pun lumayan dekat dan ia pun memilih untuk berjalan kaki dari pada harus boros bensin.Pikirnya.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam"jawab Yanti dari dalam.Melly pun melepaskan sandal nya dan masuk ke dalam kamarnya.

Rasanya seperti masuk surga saat ia merebahkan dirinya diatas tempat tidur.Memang tempat tidur paling terbaik.

Tak terasa Melly pun tertidur diatas tempat tidurnya dan mengabaikan kalau ponselnya dari tadi sudah berbunyi di atas tempat tidurnya.

Melly pun terbangun pukul sembilan malam.Ia pun mengucek matanya lalu melihat ponselnya sudah ada dua puluh tiga panggilan tak terjawab dari Rahma.Dengan cepat Melly pun langsung menghubungi Rahma.

"Halo bang? Maaf aku ketiduran tadi"ucap Melly dengan suara khas seperti orang baru bangun tidur.

"Owalah Abang pikir kamu kenapa-kenapa.Syukurlah kalau gitu Abang udah cemas banget tadi rasanya pengen meluncur ke rumahmu langsung"

"Hahaha,emang dapat ijin?"

"Kalo demi Melly mah rela Abang dihukum nggak papa"

"Hidiiiih kalo mau gombal tolong di kondisikan bisa?" Rahma yang mendengar nya pun hanya tertawa.

"Emang kamu habis dari mana? Capek banget kayaknya ya?" Tebak Rahma.

"Iya nih bang,semenjak naik kelas sebelas aku latihan fisik terus sama papa,malam nya les pulang les belajar lagi"keluh Melly,Rahma pun hanya mengangguk karena ia juga pernah merasakan di posisi Melly.

"Ya gitu emang dek,Abang juga pernah ngerasain hal itu.Tapi ya mau gimana lagi kita lakuin itu demi cita-cita juga kan" ucapan Rahma pun ada benar nya juga.Melly pun hanya mengangguk lalu tersenyum.

"Oh iya Abang cuma mau ngasih tahu aja lusa Abang dapat ijin pulang" Melly yang mendengar itu pun terperanjat kaget.Benarkah? Batinnya bertanya-tanya.

"Serius?!"ucap Melly heboh seperti biasanya.Rahma pun hanya mengulum senyum.Beginilah Melly selalu heboh beda dari wanita-wanita yang lain.Cewek langka limited edition susah dicari.

"Iya,eh udah dulu ya udah malam juga kamu tidur sekarang Abang juga masih mau apel malam"

"Iya.Jaga kesehatan ya disana awas aja kalau sampai Abang sakit"

"Hahaha,iya iya kamu juga jaga kesehatan lusa Abang juga udah pulang kok.Udah dulu ya? Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Melly pun menaruh ponselnya diatas meja dan membuka laptop nya untuk menonton drama nya karena besok adalah hari Minggu jadi ia bisa bergadang semalaman untuk menghabiskan drama-drama nya bersama oppa-oppa tercinta.

***

Windra pun terus memandang layar ponsel nya.Rahma yang melihat itu pun curiga dan merampas ponsel Windra dari tangannya.

"Lihat apaan sih suh,drama banget mukanya.Gue juga mau lihat dong"ucap Rahma yang sudah mengambil ancang-ancang untuk mengambil ponsel Windra dari tangannya.Jika ia terlambat satu detik saja maka ia tak akan tahu apa yang dari tadi dilihat Windra karena selama pendidikan mereka juga pasti dilatih untuk bergerak dengan cepat.

Rahma [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang