Part 27

2.4K 119 6
                                    

Lia dan Rara pun kembali.Mereka berdua pun langsung duduk di tempat duduknya masing-masing.

"Eh Win lo punya rekanita nggak sih? Setiap makrab atau pesta kor lo nggak pernah banget bawa rekanita.Jomblo yaa"ledek Henri.

"Iya gue jomblo cuma udah ketemu sama calonnya"ucap Windra santai ia pun memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

"Eh serius? Anjir ada juga yang mau sama lo alhamdulillahlah"ucap Galuh.Saking kesalnya bahkan Windra ingin melempar Galuh dan Henri dengan sepatu pantofel nya.

"Gue juga human tolong dong"ucap Windra berdecak kesal.

"Yang bilang lo animal siapa? Ya lu human gue human kita human"ucap Fadli enteng.Wah serius Windra ingin sekali menenggelamkan kepala mereka ke Hawai sekarang.

"Berisik aja lo Jubaedah,udah diem makan aja atau mau gue suapi?" Tanya Windra sinis.Mendadai suasana yang tadinya ramai pun jadi hening mereka tahu kalau Windra berbicara seperti itu maka ia akan mengacam siapapun yang meledeknya lagi akan ia patahkan tangannya.Tentu saja mereka tak mau karena mereka juga masih ingin mempunyai fisik yang sehat.

"Siap salah"ucap Henri dengan suara yang kecil sementara orang yang sedang mereka bicarakan dari tadi pun hanya tersenyum lalu mengangguk dan kembali menikmati makanannya.

"Udah ah tegang banget dari tadi nggak usah dibawa serius kenapa sih?"ucap Rara sebal sambil menatap Windra.

Windra pun menghentikan kegiatan makannya.Ia pun meletakkan sendok dan garpu nya ke atas meja lalu menatap Rara dengan sinis juga.

"Kalau gue mau serius kenapa? Gue nggak suka"ucap Windra dengan nada datar dan wajah nya yang datar juga.Oke Rara mulai menunjukkan wajah penyesalannya memang gaya bicara dan tatapan mata Windra santai namun ada maksud terselubung dari ucapan dan tatapannya itu.

Rara pun hanya bungkam ia tak ingin bicara apa-apa lagi karena baru kali ini ia melihat sifat Windra yang membuat nya takut.

Rahma pun hanya menatap Windra sebenarnya ia juga sudah tahu sifat asli Windra bagaimana makanya ia dari tadi diam saja.

Sedangkan Hendri dan Galuh pun menyesal telah mengejek Windra sekarang mereka hanya bisa berdoa semoga Tuhan masih mau melindunginya dan semoga juga Windra tidak menggantikan peran malaikat Izrail malam ini untuk keselamatan mereka berdua.

Selesai makan mereka pun keluar dari Mall dan tentu saja mereka menjadi pusat perhatian bahkan beberapa gadis remaja mengajak mereka berfoto dan tentu saja yang meladeni mereka itu Henri dan Fadli.

"Makasih ya bang"ucap gadis itu tersenyum ramah kepada Henri.

"Iya sama-sama dek"jawab Henri ramah.

"Sok ganteng lu anjir"ucap Fadli kesal.

"Gue emang ganteng Marimar makanya banyak yang ngajak gue foto dari pada lo!"

"Dih sombong lo"

"Biarin kenapa? Sirik aja lo sama gue"

"Siapa yang sirik?!"

"Ya lo lah masa iya gue!"

"Hee sudah sudah kalian ini ribut terus sih"ucap Rahma kesal yang meleraikan pertengkaran mereka berdua yang sudah cukup menjadi pusat perhatian warga.Windra dan Galuh pun memggelngkan kepalanya melihat perdebatan mereka berdua yang tak ada habis-habisnya.

Rahma [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang