Part 32

2.8K 131 0
                                    

"Alhamdulillah kalau lo udah bangun Ma"ucap seorang dokter wanita yang baru saja masuk ke ruangan Rahma.Rahma yang merasa namanya di sebut pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah dokter tersebut.

"Masih sakit?"tanya dokter itu Rahma pun sempat bingung.

"Gila lo udah lupa aja sama gue astaga"ucap dokter itu dan tiba-tiba saja Rahma mengingat wanita ini siapa.

"Ayu?"

Ayu pun menaik-turunkan alisnya sambil tersenyum bahkan Rahma saja tak menyangka.

"Widih gilee jadi dokter aja udah astaga kaget nih gue"ucap Rahma sambil tersenyum lebar.Melly pun juga terkejut melihat Ayu yang sudah berubah.

"Melly kan?"tanya Ayu yang melihat Melly.Melly pun langsung menghapus air matanya lalu mengangguk.

"Bagus deh kalau lo udah berhasil dapatin Melly pusing gue sama lo gue suruh cari cewek yang lain nggak mau"Rahma yang mendengar itu pun hanya tersenyum lebar.

"Rasanya jantung gue mau copot lihat lo berdarah semua tadi anjir"

"Alah lo mah lihat doang obati gue juga nggak kan?"

"Kampret suek betul nih anak,lo nggak lihat aja jas gue yang putih bersih berubah jadi darah semua gara-gara gue nolong lo tadi bege"ucap Ayu dengan bangga dan Rahma pun terbelalak kaget mendengar penuturan Ayu.

"Ampun kakanda ampun adinda tak bermaksud berbicara seperti itu adinda menyesal.Makasih banyak kakanda sudah menolong adinda"ucap Rahma yang membuat Ayu dan Melly tertawa mendengarnya.

"Gila nih anak masih aja drama dari dulu nggak pernah berubah lo"ucap Ayu tertawa.

"Masih sakit nggak perut lo? Lo pusing atau ada sakit lain gitu?"tanya Ayu yang tentu saja mendapatkan jawaban dari gelengan kepala Rahma.

"Alhamdulillah baguslah gue tinggal dulu ya? Nanti bakal ada perawat yang masuk sini buat ganti infus lo udah mau habis tuh"tunjuk Ayu dengan penanya.Rahma pun tersenyum lalu mengangguk.

"Gue tinggal ya? Kalau sekali lagi gue lihat lo masuk sini terus berdarah kayak tadi nggak bakal gue tolongi gue biarin aja lo mati sia-sia.Lo tahu kan kalau gue ngomong nggak pernah bohong"Rahma pun tertegun mendengarnya lalu mengangguk.

"Oke,bagus makanya sehat-sehat terus lo awas aja sakit lagi gue yang bakal hajar lo"ancam Ayu dan membuat Rahma tertawa.

"Langgeng terus ya kalian berdua.Mell kalau Rahma macam-macam lapor mbak aja biar mbak hajar dia apalagi kalau sampai buat kamu nangis lagi mbak bakal bunuh dia mungkin"ucap Ayu yang membuat Melly tertawa.Melly pun hanya mengangguk seraya tersenyum.

"Yaudah gue keluar ya? Masih banyak pasien nih gue"

"Yaudah sih lo keluar tinggal keluar dari tadi bilang mau keluar tapi nggak keluar-keluar dari tadi"

"Gue tonjok nih perut lo mau?"

"Siap salah!"

Ayu pun hanya tersenyum lalu keluar dari ruangan.Ayu pun berjalan menyusuri koridor dan saat sudah sampai ujung ia pun menyenderkan kepalanya di dinding dan badannya pun perlahan-lahan merosot kebawah.

Ayu pun menangis disana sambil memeluk lututnya dan wajahnya pun ia tenggelamkan disana.

"Akhirnya gue bisa tenang juga lihat lo bahagia.Gue sayang sama lo Rahma dan kali ini gue bakal lupain lo semoga lo bahagia sama cewek yang dari lo cintai.Melly"ucap Ayu sambil terisak.Ia pun menghapus air matanya dan tersenyum lebar lalu pergi untuk memeriksa keadaan pasien-pasien nya yang lain.

***

Tiga hari sudah mereka di rawat di rumah sakit dan kali ini Rahma dan Windra sedang membujuk Ayu untuk mengijinkannya pulang besok.

Rahma [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang