Part 21

2.8K 127 0
                                    

Saat ini Rahma dan Melly berada di dalam Cafe mereka pun memesan makanan tanpa ada percakapan hanya saling diam dan sesekali bertatap mata lalu dengan cepat mengalihkan pandangannya karena canggung.

Melly pun terbatuk-batuk sebentar lalu memecahkan keheningan diantaranya ia pun mulai mengajak Rahma untuk berfoto.

"Bang foto yuk"ajak Melly tentu saja Rahma malas.Namun akhirnya ia mau juga itu pun karena Melly yang memaksanya.

"Nggak ah"

"Iih Abang! Kok gitu sih? Ayolah sesekali buat kenang-kenangan juga"ucap Melly sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kalau mau buat kenang-kenangan juga nggak mesti foto juga kan?"ucap Rahma yang mulai sebal.

"Sekali aja ayolah"bujuk Melly namun Rahma masih belum mau juga.

"Iiihhh bang ayooo" ucap Melly sambil menggoyangkan lengan Rahma.

"Tuh kan Abang nggak sayang lagi ya sama Melly?"ucap Melly yang membuat Rahma terbelalak kaget mendengarnya.Ia pun memutar bola matanya malas.

"Mulai lagi deh sifat kekanak-kanakan nya"  batin Rahma yang mulai sebal.

"Iya iya"

"Nggak sayang lagi ya?!"ucap Melly yang membuat Rahma bertambah sebal.

"Bukan gitu maksud Abang Mell"ucap Rahma yang mulai gusar sampai-sampai ia mengusap wajahnya berulang kali.

"Udah ya? Yuk sekarang kita foto kamu nggak usah bawel"ucap Rahma yang berusaha tenang.

"Ayo!"ujar Melly semangat akhirnya Rahma juga mau diajak foto.

"Satu"

"Dua"

"Tiga"

Rahma pun tersenyum lebar begitu juga Melly.

"Sekali lagi ya?"ucap Melly,Rahma pun hanya menghela nafas lalu mengangguk.

"Satu"

"Dua"

"Tiga"

Cekrek!

"Udah kan?" Tanya Rahma yang tentu saja hanya diberikan anggukan dari kepala Melly karena Melly sibuk melihat foto bersama Rahma saat ini.

"Udah?"ucap Rahma namun Melly pun hanya tersenyum dengan fotonya bersama Rahma.

Rahma pun mulai kesal ia pun mengambil ponsel Melly dan menyimpannya di saku celananya.

"Ih Abang kok hp aku diambil sih?"ucap Melly yang mulai sebal.

"Kenapa? Nggak boleh? Kamu ada nyimpan apa di dalam sini?"ucap Rahma curiga sambil menyipitkan kedua matanya.Melly pun kesal ia tak terima dengan ucapan Rahma yang mulai mencurigai dan menuduhnya melakukan hal yang aneh-aneh seperti itu.

"Kok Abang bilang gitu sih?! Maksudnya apa?"ucap Melly yang mulai naik pitam.

Rahma pun menyesali perbuatannya.Jujur niatnya hanya untuk bercanda bukan malah menambah rumit keadaan.

Rahma pun mengehela nafas panjang dan menarik tangan Melly keluar dari Cafe.

"Apa sih pegang-pegang lepas nggak?"ucap Melly dingin sambil menatap lengan kanannya yang sudah di pegang Rahma.

Rahma pun langsung melepaskan tangan Melly dan keluar dengan wajah yang emosi.

Melly pun mengikuti nya dari belakang dengan wajah yang emosi pula.Padahal setelah tiga bulan lamanya mereka baru bertemu tapi kenapa Rahma harus mencurigai nya seperti itu? Dan juga kenapa Melly bersifat kekanak-kanakan padahal Rahma hanya mengajaknya untuk bercanda? Apa wanita memang seperti ini? Selalu emosi dan cepat mengambil keputusan yang langsung dianggap negatif?

Rahma [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang