Part 14

3.5K 171 0
                                    

Keesokan paginya Rahma pun sudah siap dengan seragam pesiar nya.Ia memakai topi pet nya dan menenteng tas hitamnya.

Rahma pun memasuki mobilnya dan akan menuju ke rumah Melly.Rencananya ia akan mengantar Melly pergi ke sekolah nya.

"Mohon ijin komandan! Saya mau ke-"ucap Rahma terpotong sambil memberehi hormat kepada Hendri yang sedang duduk di teras membaca koran dengan menggenakan seragam PDH nya.

"Ketemu Melly? Kamu mau antar dia? Alhamdulillah kalau gitu saya nggak perlu nunggu dia,Melly kalau ganti baju lama soalnya"

"Ya sudah kamu tunggu dia ya? Saya mau ke batalyon ada urusan disana.Nanti sore kamu bisa nggak jemput Melly di sekolah? Soalnya saya belum pulang kalau jam segitu"ucap Hendri santai.

"Siap bisa!"ucap Rahma lantang Hendri pun mengangguk.

Hendri pun segera masuk ke dalam mobil yang sudah ada dua ajudan nya di dalam mobil.Sebelum Hendri pergi Rahma pun memberinya hormat.

Kini Rahma berdiri menunggu Melly yang belum juga keluar dari kamarnya.Lama menunggu akhirnya Melly pun keluar dengan seragam putih abu-abu nya.

"Loh kok bang Rahma disini? Papa mana? Kapan Abang kesini nya?"tanya Melly bingung sambil celingak-celinguk mencari Hendri

"Papa kamu udah pergi tadi.Abang disuruh antar jemput kamu sekolah hari ini"ucap Rahma sambil tersenyum Melly pun mengangguk paham.

"Yaudah yuk kita berangkat,udah mau jam tujuh nanti kamu telat lagi"

"Iya"

Sesampainya di sekolah Rahma pun memberhentikan mobilnya di pinggir jalan.Niat hati ingin membukakan pintu namun Melly langsung melarangnya dan turun dari mobilnya sendiri.

"Kenapa?"tanya Rahma yang bingung saat Melly memegang tangannya.

"Nggak usah dibukain nanti satu sekolah pada heboh lagi! Udah biar aku aja sendiri yang turun,makasih ya bang udah antarin aku"ucap Melly sambil tersenyum lebar lalu turun dari mobilnya dan menutup pintunya.

Rahma pun hanya terpaku melihat Melly dari dalam mobilnya.Jujur ia ingin sekali tertawa terbahak-bahak melihat Melly yang cemburu namun niatnya ia urungkan karena tak ingin membuat Melly malu.Rahma pun senang dia menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal sambil tersenyum lalu melajukan mobilnya karena siang ini ia ingin ke panti asuhan menemui Windra lalu pergi menjemput Melly nanti sore dan mengajaknya ke panti bersamanya.

Sesampainya di panti asuhan.Rahma pun turun dari mobil dan melihat Windra yang sedang menyiram tanaman menggenakan seragam pesiar nya.

Rahma pun memberikannya hormat dan dibalas oleh Windra.Anak-anak panti pun banyak yang memandangnya heran karena ini pertama kalinya Rahma main kesini.

Tiba-tiba saja ada seorang anak laki-laki yang datang menghampiri Rahma.

"Abang tentara juga ya? Sama kayak Abang Windra?"tanya anak itu.Rahma pun tersenyum lebar sambil mengangguk.

"Iya Abang tentara juga sama kayak Abang Windra"jawab Rahma.

"Jadi tentara susah nggak bang?"tanya anak itu,mungkin umurnya sekitar lima belas sampai enam belas tahun.Prediksi Rahma.

"Nggak kok nggak susah,kalau niat nya dari hati nggak bakal susah"ucap Rahma tersenyum sambil memegang dadanya saat mengucapkan kata 'Hati'.

"Tapi bang,Wira sering lihat di film-film tentara itu perang terus kayaknya susah"ucap Wira berbasa-basi.Wira adalah adik kandung Windra,mereka berdua memang sudah di titipkan di panti asuhan.

"Ya perang sih emang ada,tapi kan kerja kita nggak perang terus.Perang itu di lakuin kalau negara kita lagi terancam"jelas Rahma dengan bahasanya agar Wira mengerti dengan apa yang ia ucapkan.

Rahma [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang