Part 12

3.7K 183 2
                                    

Berapa kali sudah Melly membolak-balikkan badannya ke kanan ke kiri lalu ke kanan lagi lalu ke kiri lagi begitu seterusnya.

Ia tak bisa tidur memikirkan kondisi Ira yang sedang kritis di rumah sakit.Melly menyesal sekali mengajak nya yang malah berujung kecelakaan.

Drrt Drrt

Melly pun mengernyit heran siapa yang malam-malam begini telpon coba? Pikir Melly saat ini.

Melly pun mengambil ponsel yang berada di atas meja.Ternyata yang menelpon adalah bang Rahma langsung saja Melly mengangkatnya.

"Halo"ucap Melly dengan suara parau.Terdengar Rahma yang menghela nafas dari sana,sudah ia duga pasti Melly tidak bisa tidur karena memikirkan temannya dan tentu saja Rahma langsung menelpon nya karena firasatnya mengatakan itu.

"Halo? Tuh kan udah ketebak pasti belum tidur.Kenapa? Nggak bisa tidur? Lagi mikirin temen mu yang dirumah sakit itu?"tebak Rahma.

"Iya"jawab Melly.

"Yaudah sekarang kamu tidur ya? Udah malam ini udah jam dua loh nanti kamu sakit, besok abang temeni kamu ke rumah sakit buat jenguk teman kamu.Mau abang jemput jam berapa?"

"Jam delapan bisa nggak bang?"tanya Melly tak enak.

"Oke,jam delapan abang jemput kamu di rumah.Langsung mandi loh ya abang nggak mau nunggu cewek kan kalau mandi lama banget belum lagi dandan segala macem.Ribet"keluh Rahma yang membuat Melly sedikit tersenyum.

"Nggak semua cewek gitu bang,Melly nggak tuh nggak hobi sama yang namanya dandan"jawab Melly riang.Rahma yang mendengar tawa Melly pun merasa lega karena niat nya memang ingin menghibur Melly agar tertawa dan terus murung.

"Iya deh iya cewek mah always bener,kalau yang ini bener kan ya?"

"Hehe tuh abang tahu"

"Yaudah tidur sana,abang juga udah ngantuk banget nih besok bangun pagi loh ya? Awas aja kalau abang udah nyampe rumah terus kamu nya masih molor tak tinggal deh" ancam Rahma supaya Melly tidur.

"Ih abang mah ngancam nya gitu banget,iya iya ini aku tidur"ucap Melly yang langsung naik ke atas tempat tidurnya.

"Yaudah Abang tutup dulu ya? Nice dream ok. Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Keesokan paginya Melly pun sudah siap dengan pakaiannya dan membawa tas kecil yang selalu ia selempangkan di tubuhnya.

Tak lama menunggu Rahma pun datang dengan mobilnya.Ia pun turun dengan seragam taruna dan membawa tas hitam nya.

Rahma pun memberi hormat kepada Hendri lalu menyalam tangannya dan berpamitan untuk menemani Melly.

"Ijin komandan,saya mau-"belum selesai bicara Hendri pun sudah memotong perkataan nya.

"Sudah tahu saya,kamu mah temani anak saya ke rumah sakit kan? Melly udah cerita sama saya semalam.Tugas kamu sekarang jagain dia jangan sampai ada luka atau lecet di tubuhnya.Paham?"

"Siap paham!"ucap Rahma dengan lantang.Hendri pun mengangguk lalu menepuk pundak Rahma.

"Bagus"

Melly pun Hanay menggelengkan kepala melihat kedua orang ini diluar.

"Pa,Melly pergi dulu ya?"ucap Melly berpamitan sambil mencium punggung tangan ayahnya.Begitu pun juga dengan Rahma ia melakukan hal yang sama.

"Iya hati-hati dijalan.Kalau ada apa-apa langsung telpon papa loh"

Rahma [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang