Part 25

2.6K 120 0
                                    

"Udah lo curhat aja gue dengerin aja gue dengerin kok"

"Kayaknya gue jatuh cinta deh sama kasuh gue sendiri"Rahma yang mendengar itu pun melotot dan langsung memalingkan mukanya ke arah Rara yang sedang menatap langit yang cerah.

"Siapa?"tanya Rahma penasaran.

"Lo"

Rahma pun hanya bisa terpaku mendengar ucapan Rara.

"Rara suka sama gue? SERIUS?!"Batin Rahma bertanya-tanya ia bahkan tak menyangka hal ini akan terjadi.

Rara yang melihat reaksi Rahma pun menahan tawanya.Tak kuasa lagi melihat ekspresi Rahma yang seperti orang lugu pun tertawa terbahak-bahak.

"Hahaha,anjir aduh sakit perut gue lihat muka lo.Hahaha"tawa Rara dan tentu saja Rahma bingung kenapa tiba-tiba saja Rara tertawa.Apa ada sesuatu diwajahnya? Sehingga membuat Rara tertawa seperti ini?

"Gila gila nggak tahan gue ya Allah.Gue bercanda suh sumpah kok reaksi lo gitu banget dah"ujar Rara sambil menghapus air matanya.Rahma pun lega dan kesal karena Rara tengah mempermainkannya.

"Ingin ku berkata kasar padamu Ra!"ketus Rahma sedangkan yang dibilang pun masih tertawa sambil memegang perutnya.Selucu itu kah eksperesinya? Hingga Rara tertawa sampai terpingkal-pingkal seperti itu.

"Hahaha,aduh sumpah becanda suh serius gue bukan sama suka sama lo masa iya gue suka sama kasuh sendiri sih.Ya nggak mungkin lah haduuuuh"

"Terus sukanya sama siapa?"tanya Rahma penasaran.

"Galuh"jawab Rara enteng.

"Serius lo Maemunah!"ujar Rahma kaget.Apakah kali ini Rara bercanda lagi? Kalau iya sungguh Rahma ingin sekali menendangnya ke London agar Rara jadi gelandangan disana.

"Iya"

"Ha ha ha.Becanda lo nggak lucu tau nggak"tawa Rahma dengan ekspresi datar melihat Rara.Rara pun hanya tersenyum lebar melihat Rahma yang sudah kesal karena candaannya.

"Kalau nggak lucu kenapa ketawa?"

"Itu ketawa dipaksa"

"Ya intinya ketawa juga.Ketawa kan ha ha ha bukan wkwkwk"

"Udah jangan bahas ketawa gue penasaran kok lo bisa suka sama Galuh gimana ceritanya?"tanya Rahma.

"Woi suh buruan baris ke lapangan!"teriak Beno.Rahma dan Rara pun langsung berdiri dan berlari menuju lapangan karena jika tidak mereka akan kena hukum dan mereka berdua tak mau membuat masalah selama di akademi.

Makan siang adalah hal yang paling disuka para senior dan tentu saja dibenci para junior.

Karena jika para junior sudah menginjakkan kakinya ke dalam kantin sumartal itu rasanya seperti kiamat sugro jantung itu serasa berhenti berdetak karena ini akhir dari kehidupan mereka.

Sebelum masuk ke dalam para taruna pun memberi hormat dan masuk lalu memberi hormat lagi kepada senior mereka yang sudah berada di dalam dengan suaranya yang lantang.

Makan siang Rahma kali ini pun tidak terjadi apa-apa ia pun bernafas lega namun saat sudah hampir selesai tiba-tiba saja ia melihat Beno teman seangkatannya itu keluar yang di belakangnya terdapat dua orang senior yang sudah tingkat empat.

Hal apalagi yang akan diberikan oleh para senior mereka kali ini!

Jantung Rahma pun berdegup kencang karena pasalnya dari tadi ia tak bisa tenang semoga saja ia tak akan kena dan tak pernah dan tidak akan menjadi sasaran empuk dari para seniornya.

***

"Mantan lo masih ikutin lo lagi Tan?"tanya Vera sahabat Tania.Dia juga seorang pramugari yang sama seperti Tania.

"Iya Ver masih,duh gimana nih gue takut Ver"ucap Tania khawatir karena pasalnya dua malam ini sudah ia bermalam di rumah Vera dan malam ini Tania akan menginap lagi dirumah nya yang berada jauh dari rumahnya semua ini ia lakukan karena selama ini Rio masih mengikutinya.

"Terus si Windra Windra itu gimana?"tanya Vera sambil mendorong kopernya dan tersenyum lebar.

"Gimana apanya?"tanya Tania bingung.

"Katanya dia mau bantuin lo"ujar Vera.

"Iya dia udah bantuin gue kali Ver,lo tahu nggak sih dia aja sampai suruh temennya buat jagain gue"

"Iya? Baik dong Windra, kapan-kapan kenali deh sama gue siapa tahu jodoh gue kan lumayan Taruna Akmil loh memperbaiki keturunan"ucap Vera sambil mendorong bahu Tania dengan bahunya.Tania pun mengelus bahunya.

"Ah lo mah keturunan aja terus temennya lagi ketakutan juga"

"Takut kenapa sih? Kan tadi lo bilang udah ada yang ngawal nggak usah takut juga kenapa"

"Bukan itu juga Ver kan nggak mungkin temennya itu ada setiap saat disisi gue.Emang dia bodyguard gue apa? Minggu ini aja dia bakal tugas satgas di Papua"jelas Tania yang membuat Vera bingung.

"Ha apa? Satgas? Apaan tuh baru denger gue"memang betul soal ini Vera tak paham bahkan ia baru pertama kali mendengar kalimat itu.

"Itu satuan tugas kayak operasi gitu lah,ah nggak tahulah nggak begitu paham juga gue"

"Semenjak kenal Windra lo udah tahu ya dunia militer kek gitu"

"Hayoo ada apa hubungan apa nih sama Windra kok nggak cerita ke gue lagi sih Tan"goda Vera yang membuat wajah Tania menjadi merah padam.Sebenarnya Vera sudah tahu kalau sahabatnya ini memang menyukai Windra.Bagaimana tidak Tania selalu menceritakan soal Windra dengan wajah yang berseri-seri dan antusias sekali jika Vera membahas soal Windra? Memang selama ini Tania tidak pernah pacaran ia hanya berpacaran dengan Rio itu pun hubungannya kandas karena ulah Rio sendiri juga.Bahkan Tania juga tak pernah menceritakan soal laki-laki lain ini adalah hal pertamanya menceritakan seorang pria kepada Vera.

"A-apaan sih lo,gue nggak ada hubungan apa-apa sama Windra ngaco deh lo"ucap Tania malu Vera pun hanya tersenyum tipis melihat sahabatnya ini.

"Akhirnya lo bisa jatuh cinta lagi Tan,semoga aja dia pilihan yang tepat buat hati lo" batin Vera.

"Udah ah gue lapar mau makan siang dari tadi mau makan"ucap Tania yang langsung berdiri.Vera pun tahu kalau Tania sedang mengalihkan pembicaraan nya ia pun tersenyum lebar menatap punggung Tania yang sudah cukup jauh darinya.

Vera pun berlari mengejar Tania sambil menyeret kopernya.

"Tania tunggu gue ikut"teriak Vera namun Tania pun seperti tak menghiraukan nya ia terus berjalan sambil menyeret kopernya.

Mereka berdua baru pulang dari Jakarta dan baru sampai ke Magelang.

"Apaan sih si Vera baru pulang juga langsung bahas Windra aneh banget tuh anak"gumam Tania sambil menggelengkan kepalanya mungkin saat ini wajahnya sudah merah padam.

"Ciee yang ngedumel sendiri,gue denger loh yaa"ucap Vera yang muncul di sebelah kiri Tania.Tania pun terkejut melihat kedatangan Vera yang ntah darimana.

"Perasaan Vera dibelakang gue deh tadi,kok cepet banget ya udah nyampe sini aja nih anak" batin Tania lalu menggelengkan kepalanya.

Ia pun berjalan dua kali lebih cepat dari Vera.Vera pun mengejarnya mereka pun menuju restoran yang tak jauh dari bandara.

Bersambung...
.
.
.
🚁🚁🚁

Holaa Rahma balik lagi.

Lega nggak setelah tahu soal Rara suka sama siapa?

Ada yang kangen sama Melly?

Ketemu di part selanjutnya yaa part ini saya ceritain soal Tania dulu kayaknya udah mulai ada rasa deh sama Windra.

Oke see you next part yaak🤗

Rahma [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang