"Mami ade pulang." Teriak Jungkook sambil berlari ke arah Luhan yang sedang berada di sofa.
Luhan Yohanna Ivander terperanjat mendengar teriakan anak bungsunya itu. Jarang sekali seorang Jungkook seperti ini. Biasanya anaknya itu menyambutnya dengan rengekan bahwa dia lapar.
Jungkook memeluk Luhan dengan erat. "Mami, ade kangen mami." Jungkook mengembungkan pipinya lucu.
Luhan menaruh handphonenya di samping sofa lalu membalas pelukan Jungkook. "Aduh tumben anak mami kaya gini. Pasti mau minta makan ya?" Luhan mengelus surai Jungkook sambil tertawa kecil.
"Ihh engga. Ade kangen beneran ini." Jungkook mengerucutkan bibirnya lucu.
"Bener?" Goda Luhan sambil menatap gemas anak bungsunya itu.
"Iya beneran. Ade kan ga pernah bohong sama mami."
"Gemesnya anak mami. Sini sini cium dulu."
Pipi gembil jungkook ditangkup oleh Luhan lalu dicium gemas. Anaknya ini sudah 16 tahun tapi masih seperti bocah berumur 5 tahun. Siapa yang tidak gemas?
Luhan tak bisa membayangkan sebentar lagi anaknya akan kuliah. Luhan tak bisa jauh-jauh dari anak manjanya ini.
Jungkook tertawa lucu ketika maminya menciumnya ke setiap sudut wajahnya. Rasanya geli. Sudah lama Jungkook tidak diperlakukan seperti ini.
"Uhhh mami udahan ciumnya." Ucap Jungkook sambil menatap kesal ibunya itu.
Luhan menghentikan aksinya lalu tertawa melihat ekspresi kesal Jungkook. "Awas ya jangan minta mami cium lagi." Luhan mencubit pipi gembil Jungkook pelan.
"Ya udah gapapa, ade kan masih bisa minta dio cium." Jawab Jungkook polos.
"Lho ga boleh dong. Ade nanti dicium dio bisa hamil." Luhan menatap lekat anaknya dengan wajah menakut nakuti.
Jungkook membulatkan matanya kaget. "Beneran mi? Berarti ade hamil dong sekarang." Tanya Jungkook buru buru.
Luhan menyergitkan dahinya. "Emang ade pernah dicium Dio?"
"Sering kok. Tadi di taman punya Dio juga Dio sama ade ciuman. Tapi dionya jahat."
"Jahat kenapa?" Tanya Luhan bingung
"Dio ga mau lepasin ciumannya. Ade kan jadi sesek." Gerutu Jungkook dengan wajah sedihnya.
"Aduh calon menantu mami agresif ya." Luhan terkekeh pelan membayangkan adegan anak dan calon menantunya itu.
"Jadi ade beneran hamil mi?" Tanya Jungkook lagi sambil menatap maminya dengan wajah penasaran.
"Iya beneran. Sana bilangin ke Dio kalo ade hamil." Luhan meyakinkan anak polosnya itu.
"Ya udah bentar ade telpon bunda dulu. Handphonenya dio lagi disita soalnya." Ucap Jungkook sambil menatap wajah maminya sendu
"Iya sana. Mami tinggal bentar ya." Luhan mengelus bahu Jungkook pelan lalu berjalan ke arah dapur. Dalam hati Luhan tertawa melihat tingkah polos anaknya itu. Luhan tak berpikir bahwa akan ada yang menderita akibat kelakuan jahilnya itu.
Jungkook mengangguk pelan lalu mengambil iphone di saku celananya dan menghubungi Baekhyun. Jungkook harus memberi tahu Taehyung perihal masalah ini.
"Halo."
"Halo bunda, ini Athala."
"Oh iya, kenapa sayang?"
"Mau ngomong sama Dio boleh?"
"Dionya lagi di toilet. Emang mau ngomong apa? Biar bunda yang kasih tau ke Dio nanti."
"Bunda tolong bilangin Dio ya kalo Athala hamil."
"APA?! Athala beneran?"
"Bener kok bunda. Ya udah kalo gitu Athala tutup ya soalnya mau bantuin mami. Dadah bunda."
"Oh iya, bye sayang."
Jungkook mengakhiri sambungan teleponnya lalu berjalan ke dapur mengikuti maminya.
Di sisi lain, Baekhyun yang mendengar kabar dari calon menantunya itu kini sedang menunggu anak semata wayangnya itu dari toilet. Keterlaluan sekali Taehyung Mauludio Wijaya yang ia didik selama 17 tahun menghamili anak orang sebelum menikah. Baekhyun tak sabar mengintrogasi anaknya itu.
Tak lama, Taehyung keluar dari kamar mandi menggunakan kaos polos dan celana pendek selutut miliknya sambil mengusakkan rambut hitam basahnya. Taehyung terkejut, Baekhyun Devana Wijaya sedang menatapnya dengan tatapan nyalang. Oh tidak, ada apa lagi ini? Perasaan Taehyung sungguh tak enak.
Baekhyun perlahan berjalan mendekati anaknya. Tangannya sudah gatal sedari tadi ingin menghancurkan wajah tampan anaknya itu. Taehyung yang melihat aura kehitaman sekitar bundanya pun memundurkan langkahnya. Sial sekali ada tembok yang menghalangi langkahnya saat ini.
Plak
Pipi Taehyung memanas. Baru kali ini dia ditampar oleh bunda yang mengandungnya selama 9 bulan ini. Taehyung jelas bingung.
"Dasar anak kurang ajar." Teriak Baehyun di depan wajah Taehyung.
Chanyeol yang baru memasuki mansionnya itu terkejut mendengar teriakan istrinya. Chanyeol dengan segera berlari ke lantai 2 dan menghampiri istrinya yang tengah menatap nyalang anaknya.
"Kenapa bunda?" Chanyeol mengelus bahu istrinya menenangkan amarah Baekhyun yang sedang meledak saat ini.
"Bunda ga nyangka kamu sebrengsek ini Dio." Baekhyun mengeraskan rahangnya dengan mata berkaca-kaca. Baekhyun sungguh kecewa.
"Dio kenapa bunda?" Tanya Chanyeol lembut sambil menatap Baekhyun bingung.
Anaknya ini buat masalah apa lagi?
Taehyung yang mendengar itu tidak mengerti sama sekali mengapa bundanya berkata sekasar itu. Apakah karena dia kabur dari pengawasan bundanya? Tapi masa iya sih?
"Dio ngehamilin Athala ayah." Ucap Baekhyun lalu memeluk erat suaminya. Air matanya tak tertahankan lagi.
Chanyeol yang mendengar itu terkejut. Taehyung jelas tau anaknya tak mungkin berbuat sejauh itu. Chanyeol menatap nyalang anaknya yang sedang terdiam di depannya.
"Bun-bunda serius?" Tanya Chanyeol yang masih tidak percaya apa kata istrinya itu.
"Tadi Athala yang bilang sendiri ayah." Ucap Baekhyun dengan suara pelan.
Wah, kalau sudah Athala yang berkata langsung pasti semua ini benar terjadi. Athalarik Jungkook Ivander itu tidak pernah berbohong.
Tbc
Kasian taehyung :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar - Tk ✓
FanfictionSepenggal kisah antara Taehyung Maulidio Wijaya dan Athalarik Jungkook Ivander yang baru berpacaran untuk pertama kali. Second book of "Bimbel" Disarankan baca "Bimbel" dulu biar nyambung. ʙ x ʙ ᴛᴏᴘ!ᴛᴀᴇ! ʙᴏᴛ!ᴋᴏᴏᴋ! ˢᵗᵃʳᵗ ¹³⁻⁰⁵⁻¹⁹ ᶠⁱⁿⁱˢʰ ²⁶⁻⁰⁷⁻¹⁹