20

4.9K 652 16
                                    

Matahari menyapa Jungkook dari balik tirai kamarnya. Sayangnya Tuan Muda kesayangan keluarga Ivander tidak secerah matahari pagi. Matanya bengkak, wajahnya pucat dan aura pagi ini tidak seperti biasanya. Setelah kejadian kemarin malam, Jungkook belajar dengan keras untuk mengalihkan pikirannya. Hasilnya, Nihil. Jungkook masih terbayang ayah Taehyung terlihat marah malam itu. Jungkook yakin pasti Chanyeol tidak akan menyetujui dirinya dengan Taehyung.

Pintu kamar Jungkook dibuka pelan oleh Hoseok. Hoseok benar benar kaget wajah adik kesayangannya itu sangat kacau. Hoseok yakin, adiknya menangis dan tidak tidur semalaman. Matanya sungguh bengkak.

"De, ga siap siap sekolah?" Tanya Hoseok sambil berjalan ke arah Jungkook yang sedang duduk di meja belajarnya.

Jungkook melihat Hoseok sekilas. "Oh iya, ade mau mandi kok sekarang." Jungkook tersenyum manis seolah tidak ada beban dalam hidupnya.

Hoseok sungguh sedih melihat adiknya seperti ini. Saat mendengar cerita Luhan kemarin, Hoseok merasa bersalah tidak ada di tempat kejadian. Seharusnya Hoseok membela adiknya.

"Jangan dipaksain, muka ade udah pucat itu." Hoseok mengelus pundak Jungkook pelan.

"Ade gapapa bubu. Bubu tenang aja, lagian hari ini kan ade ada ujian. Percuma dong ade ga tidur demi ujian taunya malah ga ikut ujian." Jungkook berdiri dari kursinya sambil tersenyum seolah berkata dia bakk baik saja.

Hoseok hanya bisa menatap nanar punggung Jungkook. Hoseok tau, Jungkooknya sekarang tidak baik-baik saja. Adiknya ini selalu memendam masalahnya sendirian. Selalu terlihat terbuka namun sebenarnya tidak. Adiknya itu terlampau handal dalam menutupi masalahnya.

Selama 30 menit, Jungkook telah bersiap-siap untuk ke sekolah. Hari ini sedikit berbeda dengan hari biasanya. Khusu hari ini, Jungkook menambahkan concealer di bawah matanya yang mengerikan dan sedikit lip balm untuk menutupi bibir pucatnya. Sekarang Jungkook siap untum ke sekolah. Walaupun ada masalah, Jungkook tetap akan berusaha untuk menyelesaikan impiannya menjadi lulusan terbaik dengan nilai ujian yang memuaskan.

"Morning papi, mami, bubu." Ucap Jungkook dengan riang.

Sehun, Luhan dan Hoseok membalas sapaan Jungkook dengan serempak sambil tersenyum. Selalu seperti ini, setiap pagi Jungkook akan menyapa mereka dengan ceria.

"Lho tumben anak papi pake bahasa inggris." Sehun mengusakkan rambut hitam legam milik Jungkook dengan gemas.

"Iya, soalnya hari ini ade ujian bahasa inggris." Jungkook tersenyum cerah menanggapi papinya.

"Nah, kalo gitu ayo sarapan dulu biar semangat ngerjain ujiannya." Luhan menaruh piring di depan Jungkook yang sudah berisi nasi dan lauk di sana.

"Makasih mami." Ucap Jungkook dengan binar binar di matanya. Makanan akan selalu menjadi kebahagiaan bagi Jungkook.

Jungkook memakan sarapan hari ini dengan lahap. Matanya menatap ke arah bangku sebelahnya yang kosong. Biasanya Taehyung akan sarapan bersama dan duduk di sebelahnya. Jungkook jadi penasaran, apa yang terjadi setelah Taehyung pulang kemarin?

Aish, entahlah. Memikirkan itu hanya akan membuat Jungkook pening dan tidak menemukan jawabannya. Hari ini, Jungkook bertekat menemui Taehyung bagaimana pun caranya.

Setelah selesai sarapan, Jungkook pamit ke sekolah. Hari ini Jungkook diantarkan oleh om Siwon seperti biasa. Wajah cerahnya kembali murung setelah masuk ke dalam mobil. Jungkook tidak mau keluarganya khawatir akibat murung. Jungkook akan berusaha menyelesaikan semuanya dengan baik. Jungkook tak mau menyusahkan keluarganya. Mereka telah memiliki bebannya masing-masing dan Jungkook tidak akan menambah beban bagi keluarganya.

"Tuan Muda ada apa?" Tanya om Siwon yang sedari tadi menatap Jungkook dari kaca mobil.

"Gapapa om, Jungkook cuma takut ga bisa ngerjain ujian hari ini." Ucap Jungkook sambil menundukkan wajahnya.

Jungkook tidak sepenuhnya berbohong. Jungkook bukanlah tipe orang yang suka berbohong. Sebuah fakta bahwa Jungkook takut tidak menyelesaikan ujiannya. Sesungguhnya, Jungkook merasa tidak enak badan hari ini. Tidak tidur seharian membuat kepalanya pening

"Tuan Muda ga usah takut. Tuan Muda pasti bisa kok. Fighting." Siwon mengepalkan tangannya dengan antusias berharap Tuan Mudanya itu tidak berkecil hati.

"Makasih om." Jungkook mengangkat wajahnya lalu tersenyum dengan dua gigi kelinci yang menyembul di sana.

Suasana mobil kembali hening diiringi musik klasik. Jungkook memilih untuk memejamkan matanya sebentar. Tidur 15 menit mungkin akan membuat peningnya hilang.

Selama perjalanan Siwon menatap Tuan Mudanya khawatir. Selama belasan tahun mengabdi si keluarga Ivander, Siwom mengenal jelas Tuan Mudanya itu. Siwon yakin Tuan Mudanya sedang menutupi sesuatu.

Mobil Alphard hitam telah sampai di sekolah Jungkook. Siwon melepaskan safety belt lalu keluar mobil untuk membukakan pintu Tuan Mudanya. Netra Siwon melihat Tuan Mudanya sedang tertidur pulas dengan wajah lelahnya. Siwon mengarahkan tangannya ke dahi milik Jungkook dan ternyata tangan Siwon dapat merasakan suhu tubuh panas Jungkook. Ini bukan berita baik.

Jungkook perlahan membuka matanya menyadari ada sesuatu yang menempel di dahinya.

"Eh, udah sampe om?" Tanya Jungkook dengan wajah linglung.

Siwon menjauhkan tangannya lalu kembali menaruh tangannya dengan posisi siap. "Sudah Tuan Muda."

"Kalo gitu, Athala masuk dulu. Makasih ya om." Jungkook segera keluar dari mobil lalu melambaikan tangannya ke arah Siwon.

Siwon seharusnya melarang Tuan Mudanya untuk ujian hari ini. Keadaan Tuan Mudanya tidak begitu baik sekarang. Siwon dengan segera melangkahkan kakinya untuk menahan Jungkook.

"Tuan Muda." Panggil Siwon yang berada 2 meter di belakang Jungkook.

Jungkook membalikkan badannya ke belakang. "Kenapa om?" Tanya Jungkook dengan wajah bingungnya.

"Tuan Muda, lebih baik kita ke dokter dulu." Ucap Siwon dengan wajah cemasnya.

"Lho siapa yang sakit?"

"Maaf saya lancang, tetapi dahi Tuan Muda panas saat saya cek tadi."

"Tangan om aja itu yang dingin. Athala gapapa kok om. Jangan khawatir. Athala masuk kelas dulu ya udah mau bel masuk." Jungkook berlari ke arah kelas meninggalkan Siwon yang berdiri di sana.

Siwon berharap Tuan Mudanya baik-baik saja.

Tbc

:(((

Pacar - Tk ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang