Pagi hari tidak secerah biasanya. Hujan mengguyur deras di pagi ini. Mobil Audi milik Taehyung sudah berada di Mansion Ivander. Sebenarnya, bunda dan ayahnya melarang untuk pergi ke mana-mana hari ini. Tapi namanya juga Taehyung Maulidio Wijaya. Mau bagaimana pun kondisinya yang namanya bucin tetap bucin. Padahal sudah mantan tapi masih aja bucin. Perihal putus orang tua Taehyung belun tau kok. Karna Taehyung yakin cepat atau lambat Jungkook akan kembali padanya.
Taehyung membenarkan kemejanya lalu mengatur rambutnya. Hari ini sengaja memakai masker dan kacamata, takut-takut dia akan terlihat buruk di depan Jungkook. Pintu mansion pun dibuka. Taehyung langsung gelagapan lalu membenarkan pakaiannya kembali yang padahal sudah sangat rapih.
"Eh si alien udah muncul aja pagi-pagi." Hoseok menatap Taehyung jengah sambil menggendong anak anjing di tangannya.
"Pa-pagi bang." Sapa Taehyung dengan canggung.
"Lo berubah jadi buronan atau gimana nih? Pake masker sama kacamata segala." Tangan Hoseok mengambil cepat kacamata hitam milik Taehyung lalu memakainya.
"E-eh bang itu kacamata gue." Ucap Taehyung dengan tangan yang terlalu takut mengambil kacamatanya kembali.
"Bagus nih kacamatanya. Buat gue ya. Oh iya, make up mata lo bagus hari ini." Hoseok tersenyum cerah lalu berlalu dari sana.
"Untung kaka ipar." Ucap Taehyung sambil mengusap dadanya pelan.
Cklek
Pintu Mansion pun terbuka kembali. Otomatis Taehyung melihat ke arah pintu memastikan siapa yang membuka. Ternyata itu Jungkook. Jungkook dengan mata panda dan wajah yang sedikit bengkak. Tangan Taehyung refleks menutup matanya da melihat dari sela-sela jari.
Jungkook sama sekali tidak menatap Taehyung lalu berjalan menuju mobil audi milik Taehyung dengan tatapan kosong. Taehyung tentu saja khawatir. Taehyung yakin Jungkook menangis seharian kemarin.
Taehyung akhirnya berjalan ke kursi kemudi lalu mencari kacamata hitam lainnya di mobil dengan cepat lalu memakainya. Matanya melirik spion belakang untuk memastikan Jungkook yang berada di kursi belakang.
"Om ke tempat bimbel ya." Ucap Jungkook dengan suara lemasnya. Matanya indahnya langsung terpejam tanpa ada niat untuk melihat sekitar.
Tunggu, om katanya? Hooo jadi Jungkook mengira mobil ini adalah mobil mlliknya lalu disupiri oleh om Siwon begitu? Wah, Jungkook benar-benar tidak sehat hari ini.
Taehyung berdehem pelan sambil melajukan mobilnya. Melirik spion belakang untuk melihat reaksi Jungkook. Seharusnya Jungkook terlampau hapal itu adalah suara miliknya lalu akan terkejut. Sayangnya pemikiran Taehyung tidak terjadi. Jungkook masih memejamkan matanya sambil menyamankan diri untuk duduk.
"Tuan, apa ada masalah?" Tanya Taehyung dengan suara bapa-bapa yang terdengar sangat dibuat-buat.
"Engga kok om. Om kali yang ada masalah. Suara om kenapa? Kok jadi lebih berat?" Jungkook membuka matanya perlahan lalu maju untuk memastikan om Siwon.
Taehyung terperanjat melihat aksi Jungkook yang tiba-tiba. Lalu menoleh ke arah samping untuk melihat Jungkook. Astaga, wajahnya hanya beberapa cm dari wajah Taehyung. Jantungnya berdetak begitu cepat lalu meneliti wajah Jungkook yang indah. Matanya yang bulat lucu, hidungnya yang bangir, pipinyanyang gembil dan oh, cobaan terbesar dari wajah Jungkook adalah bibirnya. Astaga padahal hari ini bibirnya terlihat pucat tapi entahlah, mengapa Taehyung ingin mencoba bibir pucat itu?
"Lho bentar, ini bukan parfume om Siwon yang biasanya. Athala kaya kenal baunya." Jungkook mengenduskan hidungnya di bahu milik Taehyung. Napasnya terasa di leher Taehyung. Seketika bulu kuduknya menjadi merinding.
"Aish, gue ga tahan lagi." Gumam Taehyung di balik maskernya lalu segera meminggirkan mobil audinya.
Jungkook menyergitkan dahinya bingung. Seketika otaknya berpikir keras. Matanya melihat seisi mobil dengan seksama. Astaga, bukankah ini mobil milik pacarnya? Eh, maksudnya mantannya?
Taehyung membuka maskernya dengan cepat lalu mendekatkan bibir tebalnya dengan bibir pucat milik Jungkook.
Cup
Bibir Taehyung menempel sempurna dengan bibir Jungkook. Pelan tapi pasti bibir tebal milik Taehyung melumat pelan bibir Jungkook. Jungkook hanya membulatkan matanya terkejut. Bibirnya sama sekali tidak bergerak untuk sekedar membalas lumatan Taehyung. Taehyung dengan sengaja mengigit pelan bibir bawah Jungkook mengisyaratkan agar Jungkook membalasnya. Akhirnya bibir Jungkook ikut membalas lumatan Taehyung. Jungkook maupun Taehyung sama-sama merindukan ini. Persetan dengan starus hubungannya sekarang.
Taehyung akhirnya menyudahi ciuman panas selama 3 menit yang mereka lakukan. Bibirnya tersenyum lebar menatap Jungkook. Jempolnya membersihkan bekas ciuman mereka. Bibir pucat milik Jungkook kini kembali memerah dengan bonus membengkak. Taehyung memang terlampau ahli dengan ini.
Plak
Telapak tangan Jungkook mendarat mulus di pipi Taehyung. Bekas pukulan Hoseok kembali perih seketika. Terdapat kemerahan bekas Jungkook menamparnya. Taehyung menatap tidak percaya ke arah Jungkook.
"Kita udah mantan, jangan cium-cium." Jungkook kembali duduk seperti semula lalu mengerucutkan bibirnya lucu.
Taehyung hanya terkekeh pelan melihat perkataan lucu Jungkook. "Jadi kalo balikan boleh cium?" Goda Taehyung sambil melihat ke belakang.
"Ish, tau ah. Cepet jalan nanti telat bimbelnya." Jungkook langsung mengalihkan pandangannya dengan pipi merona.
Jungkook langsung merutuki tindakan dirinya. Aish, coba saja pagi ini dia tidak ceroboh. Pasti Jungkook tidak ada di mobil ini sekarang. Padahal Jungkook telah memantapkan hati tadi malam untuk menghilang dari pandangan Taehyung.
Tbc
Padahal aku mau buat Taehyung menderita tapi malah jadi gini 😂😂
Soon aku buat menderita ya :(
Baiiii 💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar - Tk ✓
FanfictionSepenggal kisah antara Taehyung Maulidio Wijaya dan Athalarik Jungkook Ivander yang baru berpacaran untuk pertama kali. Second book of "Bimbel" Disarankan baca "Bimbel" dulu biar nyambung. ʙ x ʙ ᴛᴏᴘ!ᴛᴀᴇ! ʙᴏᴛ!ᴋᴏᴏᴋ! ˢᵗᵃʳᵗ ¹³⁻⁰⁵⁻¹⁹ ᶠⁱⁿⁱˢʰ ²⁶⁻⁰⁷⁻¹⁹