Taehyung kini melihat kelamnya malam di kota Paris yang sama kelamnya dengan hatinya. Cahaya lampu kota Paris membuatnya sedikit bahagia karena di tengah kelamnya malam ada cahaya yang meneranginya. Hatinya mungkin seperti kota Paris saat ini. Sangat kelam namun ada sepercik harapan di dalamnya.
Mata Taehyung menangkap salah satu toko perhiasan di sana. Salah satu brand ternama di kota Paris. Pikirannya langsung mengarah kepada Jungkook. Melihat sepasang cincin indah dengan taburan berlian membuat Taehyung berpikir untuk membelinya dengan uang hasil jerih payahnya lalu meminang Jungkooknya. Ah, meminang ya? Taehyung tersenyum kecut akibat pemikiran bodohnya. Bukankah rasanya akan sulit apabila Jungkook berhasil berpindah ke lain hati?
"Dio." Panggil Sehun sambil melambaikan tangannya di depan wajah Taehyung.
"Eh, iya pi kenapa?" Taehyung menolehkan wajahnya menatap Sehun yang kini sedang melihatnya bingung.
"Engga, papi liat Dio bengong aja. Kenapa? Gini-gini papi pendengar yang baik lho." Sehun menepuk dadanya dengan bangga sambil tersenyum.
"Engga ada apa-apa kok pi. Cuma kenapa semuanya jadi berat ya? Ada kalanya Dio ingin nyerah, tapi rasanya ga bisa kalo nyerah untuk saat ini." Taehyung menatap kota Paris dengan wajah sendunya.
Pikirannya melayang saat Jimin memberikan sedikit nasihat untuknya. Jimin bilang, kalo Taehyung sayang Jungkook artinya Taehyung harus berusaha mendapatkan Jungkook kembali. Perihal Jungkook akan move on atau tidak itu semua gimana takdir dan usahanya. Setidaknya jika Jungkook punya hati, pasti Jungkook akan melihat ke arah dirinya yang sedang berusaha dan akan membuka kembali hatinya.
"Masalah ade ya?" Tanya Sehun sambil tersenyum lalu menepuk bahu Taehyung lembut. Taehyung yang di tepuk hanya bisa tersenyum dengan tampang menyedihkan.
"Ah kamu di kota seindah ini masih mau galau? Ayo dong senyum. Masalah anak papi gimana nanti. Kalo ade nolak papi usahain bujuk kok buat kamu. Papi tau Dio sayang banget sama Athala sampe papi kerjain aja Dio tetep ga nyerah. Sekarang nikmatin dulu satu minggu di sini. Setelah pulang, baru kamu pikirin hubungan kamu sama Athala." Sehun mengusap pelan kepala bersurai merah milik Taehyung dengan lembut. Sehun telah menganggap Taehyung adalah anaknya sendiri. Akan sangat menyedihkan jika Taehyung gagal menjadi menantunya.
"Makasih papi. Dio sayang papi." Ucap Taehyung sambil tersenyum lebar menatap Sehun.
Sudah 3 hari Taehyung berada di kota Paris. Taehyung selama di sini tidak pernah memikirkan Jungkook akibat jadwal padatnya menemani Sehun untuk mengurusi pekerjaan. Sekedar makan saja Taehyung kadang lupa. Setelah malam menyapa pasti Taehyung akan begadang bersama mertuanya itu karena perusahaan mengalami penurunan. Keduanya sama-sama berpikir caranya agar perusahaan di Paris bisa naik kembali. Keduanya berusaha mencari investor lain untuk membantu membangkitkan perusahaannya. Ini diakibatkan ada karyawan perusahaan yang mengkorupsi uang perusahaan dengan jumlah besar. Pupus sudah harapan mereka untuk berada di sini selama 3 hari.
Di sisi negara lain, Jungkook selama 3 hari terakhir ini galau. Selama 3 hari Yoongi mengenalkannya dengan beberapa teman Yoongi tanpa sepengetahuan Jimin tentunya. Sayangnya, Jungkook tak tertarik dengan orang-orang tersebut dan malah mengingat Taehyung. Taehyung bilang Taehyung akan memperjuangkannya untuk kembali. Tapi nyatanya apa? Tak ada pergerakan sama sekali dari Taehyung. Taehyung telah menghilang semenjak telepon terakhir. Sekedar memberinya kabar saja tidak. Jungkook jadi bimbang, sebenarnya Taehyung itu niat tidak sih?
Hari ini Yoongi Avisha Pratama kembali mengenalkannya dengan pemuda lain. Setelah 3 pemuda sebelumnya tidak ada yang menarik perhatiannya. Sebenarnya Jungkook ingin menolak saja perihal ide Yoongi untuk move on. Rasanya semuanya menjadi tidak benar. Entahlah, hati Jungkook tidak dapat membuka selain untuk Taehyung. Batinnya selalu membandingkan semua pemuda itu dengan Taehyung yang berada jauh di atas mereka. Pasti setelah melihat pemuda yang bertemu dengannya matanya langsung meneliti dengan cepat lalu berkomentar di dalam hati seperti 'senyumnya tidak indah seperti Taehyung.' Atau 'Model rambutnya aneh, tidak seperi Taehyung.'
Jungkook kembali menghembuskan napasnya pelan melihat pemuda yang sudah menunggunya di cafe. Tunggu, bukankah itu Taehyung? Tapi mengapa gaya rambutnya sedikit aneh?
Oh bukan, dia bukan Taehyung. Jungkook menghela napasnya kembali. Jungkook rindu Taehyung, apakah Taehyung juga sama?
"Athala." Panggil Jimin sambil melambaikan tangannya dari jauh.
Jungkook langsung tersenyum senang melihat Jimin dan Yoongi yang berada di sebrang jalan. Kakinya segera melangkah dengan semangat menghampiri mereka. Jungkook menguungkan niatnya untuk menemui pemuda di dalam cafe.
"Uhhh Athala kangen." Jungkook mengerucutkan bibirnya lucu sambil memeluk keduanya.
"Astaga, padahal tadi bimbel ketemu." Ucap Yoongi sambil tersenyum manis.
"Kangen Dio." Lirih Jungkook pelan dengan wajah menyendu.
Jimin otomatis mengusap punggung Jungkook. Dugaan Jimin benar, Jungkook tak akan move on semudah itu. Jimin tau sekali mau Jungkook ataupun Taehyung keduanya sama-sama cinta mati. Jimin hanya berharap agar keduanya tidak menyerah akan satu sama lain.
"Ngapain di sini la?" Tanya Jimin lalu melepaskan pelukannya sambil menatap ke arah sekitar.
"Uhh itu, Avisha kenalin cowo biar Athala move on. Itu cowonya ada di sana." Ucap Jungkook polos sambil menunjuk ke arah cafe.
Mati sudah riwayat Yoongi.
Jimin langsung menatap Yoongi sinis. "Hoo gitu, terus gimana? Athala mau move on?" Tanya Jimin sambil menaikan alisnya satu.
"Ga tau, kalo Avisha mendingan Athala move on aja. Tapi Athala masih sayang Dio. Menurut Evan gimana?" Tanya Jungkook bingung.
Jimin seketika emosi terhadap Yoongi. Oh jadi ini alasannya Jungkook mau move on? Tak tahukah Yoongi bahwa akibat sarannya keduanya sama-sama terluka? Jimin tak habis pikir dengan jalan pikiran Yoongi.
"Gini deh, sekarang Evan tanya. Jungkook masih sayang Dio ga?" Jimin menatap Jungkook meminta jawaban.
Jungkook mengangguk kepalanya pelan sambil menatap Jimin. Jungkook jujur kok, sebenarnya Jungkook masih teramat sayang dengan Taehyung. Mau seberapa sakit yang Taehyung berikan, rasa sayang Jungkook akan menutupi rasa sakitnya.
Jimin tersenyum melihat jawaban Jungkook. Tangannya terulur ke arah bahu Jungkook lalu menatapnya lekat-lekat.
"Kalo iya, kenapa ga coba kasih kesempatan buat Dio lagi? Athala tau? Dio ke paris sejak 3 hari lalu karna itu syarat biar papi restuin lagi hubungan kalian. Dio bela-belain ga bimbel karna papi kasih syarat untuk Dio kerja jadi sekretaris papi selama seminggu. Coba Athala pikir, Athala di sini coba untuk move on sedangkan Dio berusaha buat dapetin Athala lagi. Apa itu adil? Apa Athala pernah mikirin Dio karena keputusan Athala? Apa Athala ga pernah mikirin perasaan Dio waktu bilang Athala mau move on?" Jimin mendengus pelan lalu matanya menyorot Yoongi yang kini sedang gugup.
"Evan kecewa sama kalian." Jimin menatap Yoongi dan Jungkook bergantian lalu berlalu dari sana.
Tbc
Maaf kemarin aku ga up hehe. Aku usahain hari ini double up ya ^^
Bentar lagi beres lho (ƪƪ'▿')
Makasii ucapan semangatnya! I purple You 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar - Tk ✓
FanfictionSepenggal kisah antara Taehyung Maulidio Wijaya dan Athalarik Jungkook Ivander yang baru berpacaran untuk pertama kali. Second book of "Bimbel" Disarankan baca "Bimbel" dulu biar nyambung. ʙ x ʙ ᴛᴏᴘ!ᴛᴀᴇ! ʙᴏᴛ!ᴋᴏᴏᴋ! ˢᵗᵃʳᵗ ¹³⁻⁰⁵⁻¹⁹ ᶠⁱⁿⁱˢʰ ²⁶⁻⁰⁷⁻¹⁹